Parasetamol aman untuk ibu hamil jika dikonsumsi dengan dosis dan aturan yang tepat. Sebab, jika ibu hamil mengonsumsi obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Dapat memberikan dampak buruk pada bayi. Selain dosis, masih ada aturan lain yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum mengonsumsi obat parasetamol. Simak lengkapnya di bawah ini.

Ibu hamil dapat mengonsumsi parasetamol dengan aman selama mengikuti aturan dan dosis yang sesuai.
Baca Juga: Eklampsia pada Ibu Hamil
Parasetamol adalah obat yang umum digunakan untuk mengobati sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, pilek, serta demam. Parasetamol sering dijadikan pilihan pertama untuk mengobati rasa sakit akibat nyeri. Sebab, parasetamol dianggap aman untuk dikonsumsi oleh kebanyakan orang dan efek sampingnya jarang terjadi. Parasetamol tersedia dalam bentuk tablet atau kaplet, kapsul, cair, soluble tablet, supositoria, dan suntikan yang diberikan ke pembuluh darah.
Mekanisme Kerja Parasetamol
Mekanisme kerja parasetamol adalah dengan mengurangi zat yang menyebabkan peradangan dan nyeri, yaitu prostaglandin. Kadar prostaglandin yang berlebihan akan memicu peradangan dan rasa nyeri. Dengan mengonsumsi parasetamol, kadar prostaglandin dalam tubuh akan berkurang. Efeknya, rasa nyeri dan peradangan akan menghilang. Mekanisme kerja parasetamol berlangsung sekitar 30 menit setelah diminum. Parasetamol dapat meredakan rasa sakit sekitar 4 hingga 6 jam.
Interaksi Obat Parasetamol
Parasetamol dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain tanpa disertai rekomendasi dokter. Beberapa interaksi berisiko menyebabkan kerusakan pada organ hati. Berikut ini adalah beberapa obat yang tidak dianjurkan dikonsumsi bersamaan dengan parasetamol:
- Obat lain yang memiliki kandungan parasetamol.
- Obat carbamazepine, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit epilepsi dan beberapa jenis nyeri lainnya.
- Colestyramine, yaitu obat yang digunakan untuk mengurangi rasa gatal yang disebabkan oleh sirosis bilier primer (sejenis penyakit hati).
- Imanitib dan busulfan, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker jenis tertentu.
- Ketoconazole, sejenis obat antijamur.
- Lixisenatide, adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit diabetes tipe 2.
- Metoclopramide, adalah obat yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah.
- Fenobarbital, fenitoin, dan primidon adalah obat yang digunakan untuk mengatasi dan mengontrol kejang-kejang.
- Obat warfarin, yaitu obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
Baca Juga: Mengatasi Pilek Pada Ibu Hamil
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Minum Parasetamol
Kebanyakan orang dapat mengonsumsi parasetamol dengan aman tanpa adanya efek samping, termasuk ibu hamil dan menyusui. Meski demikian, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum minum parasetamol agar tidak memberikan dampak buruk bagi tubuh. Hal tersebut antara lain:
- Pernah memiliki reaksi alergi terhadap parasetamol atau obat lain sebelumnya.
- Memiliki masalah pada organ hati atau ginjal.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Aturan minum parasetamol tergantung pada usia, berat badan, dan jenis parasetamol yang digunakan.
Baca Juga: Gejala dan Pengobatan TBC pada Ibu Hamil
Bagaimana Aturan Minum Parasetamol
Bagaimana aturan minum parasetamol adalah tergantung pada usia, berat badan, dan jenis parasetamol yang Anda gunakan. Berikut ini adalah aturan umum yang perlu Anda ketahui saat akan minum parasetamol:
1. Orang Dewasa
Orang dewasa dapat mengonsumsi 1 atau 2 tablet (500mg) setiap 4-6 jam. Tetapi tidak boleh mengonsumsi lebih dari 4 gram (4000 mg) dalam waktu 24 jam.
2. Anak-Anak
Anak-anak di bawah 16 tahun perlu mengambil dosis yang lebih rendah dan tergantung pada usia atau berat badan mereka. Untuk anak-anak yang lebih kecil, diberikan parasetamol cair dengan menggunakan sendok takar atau pipet oral. Namun, pastikan Anda sudah mendapatkan rekomendasi dari dokter mengenai parasetamol sebelum diberikan kepada si kecil.
Apakah Ada Risiko Minum Obat Parasetamol untuk Ibu Hamil?
Pada dasarnya, ibu hamil dapat mengonsumsi parasetamol dengan aman selama mengikuti aturan dan dosis yang telah ditentukan. Karena para ahli telah menyatakan bahwa mengonsumsi parasetamol dengan dosis tepat selama kehamilan tidak memberikan efek buruk pada ibu atau bayinya.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi dosis yang aman. Sebab, jika parasetamol dikonsumsi secara sembarangan bisa menyebabkan berbagai masalah pada bayi yang dilahirkan, seperti berikut ini:
- Mengalami ADHD atau mengalami gangguan pada perkembangannya setelah lahir.
- Berisiko mengalami autisme atau gangguan pada perkembangan otak
- Menderita penyakit jantung
- Menderita asma dan mengi
Selain itu, parasetamol juga dapat dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui bayinya. Karena tidak membahayakan bayi selama dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa parasetamol aman untuk ibu hamil. Meski tergolong aman, bukan berarti Anda dapat mengonsumsinya secara sembarangan. Sebab, seperti halnya obat apa pun yang diminum selama kehamilan. Ibu hamil harus selalu mencari nasihat medis sebelum mengonsumsi parasetamol. Sekian ulasan tentang parasetamol untuk ibu hamil. Semoga bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source: