Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penetrasi adalah aktivitas seksual yang terjadi Ketika penis masuk ke dalam vagina saat melakukan hubungan intim. Normalnya, penetrasi terjadi selama 3 sampai 13 menit sebelum mencapai ejakulasi.
Penetrasi bisa meningkatkan hubungan antar pasangan
Penting untuk melakukan hubungan seksual bersama dengan pasangan. Sebab, aktivitas ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah meningkatkan keintiman.
Hubungan seksual atau seks sebagai pelepas stres yang terbukti meningkatkan suasana hati secara instan. Aktivitas ini biasanya dilakukan dengan ada atau tidaknya penetrasi ke organ intim.
Apa Itu Penetrasi Seksual?
Penetrasi seksual adalah istilah yang menggambarkan kontak antara penis dan vagina saat berhubungan intim. Hal ini untuk merangsang dan mendapatkan kepuasaan dari pasangan.
Penetrasi seksual mampu mendapatkan kehamilan apabila Anda tidak menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom dan berada dalam kondisi subur atau normal. Selain menambah keintiman, hal ini juga berdampak baik bagi kesehatan tubuh, seperti:
- Mampu menunjukkan kasih sayang kepada pasangan
- Menghilangkan stres
- Merasa percaya diri
- Meningkatkan rasa bahagia
- Menjaga kualitas tidur tetap baik
Biasanya, penetrasi yang normal dan memuaskan berlangsung selama 3-13 menit hingga mencapai ejakulasi. Kondisi ini tergantung dari beberapa faktor, seperti usia dan kondisi emosional setiap orang.
Tidak semua orang dapat mengalami hubungan seksual yang menyenangkan. Pada kondisi tertentu, wanita terkadang merasa tidak nyaman atau sakit akibat penetrasi terlalu dalam.
Sebelum melakukan penetrasi, sebaiknya lakukan foreplay atau pemanasan seksual terlebih dahulu untuk meningkatkan gairah seksual. Hal ini agar vagina menjadi “basah” sehingga mencegah rasa sakit atau tidak nyaman ketika berhubungan intim.
Rasa sakit saat penetrasi bukan hanya kurangnya gairah seksual tetapi menjadi pertanda masalah kesehatan tertentu. Misalnya, infeksi organ intim, kekeringan vagina, dan penyakit menular seksual.
Baca Juga: Cara Mencegah Kehamilan setelah Berhubungan Seksual, Anti ‘Kebobolan’!
Tahapan Penetrasi dalam Hubungan Intim
Berikut ini adalah beberapa tahapan penetrasi seksual yang perlu Anda pahami:
1. Tahapan Gairah
Tahapan pertama dalam hubungan intim adalah mengalami peningkatan gairah seksual. Kondisi ini dapat memicu rangsangan terhadap pikiran, sentuhan, atau pun masturbasi.
Pada tahapan pertama, pria dapat mengalami beberapa beberapa tanda-tanda untuk mempersiapkan tubuh dalam berhubungan seksual, antara lain:
- Penis ereksi
- Testis membengkak
- Skrotum mengencang
- Keluarnya cairan pelumas dari penis.
Sementara itu, ciri-ciri wanita sudah terangsang seksual muncul dengan beberapa gejala, seperti:
- Aliran darah meningkatkan menuju organ intim
- Klitoris dan labia minora membengkak
- Vagina mengeluarkan cairan pelumas
- Puting pada payudara menjadi kencang.
2. Tahapan Plateau
Selanjutnya, Anda dapat mengalami tahapan plateau yang muncul dengan rasa gembira yang lebih intens. Kondisi ini menimbulkan beberapa perubahan fisik meliputi:
- Vagina wanita terus membengkak hingga berwarna ungu tua pada dinding vagina
- Klitoris menjadi lebih sensitif, terutama saat disentuh
- Testis pada pria mengencang
- Meningkatnya detak jantung dan tekanan darah
- Mengalami ketegangan dan kejang otot di kaki, wajah, dan tangan.
Baca Juga: Terlalu Sering Berhubungan Intim Tidak Baik, Ini 9 Bahayanya
3. Tahapan Orgasme
Tahapan orgasme merupakan fase yang menunjukkan klimaks atau puncak dari penetrasi seksual. Pada tahapan ini, ketegangan yang terbentuk selama aktivitas seksual lepas dalam serangkaian kejang otot, terutama pada daerah organ intim.
Tahapan orgasme juga menimbulkan perasaan menyenangkan hingga ke seluruh tubuh dan berlangsung berlangsung selama beberapa detik saja. Kondisi ini muncul dengan beberapa perubahan, seperti
- Kontraksi otot yang tidak sengaja
- Tubuh melepaskan hormon endorfin, yaitu hormon yang membuat rasa bahagia dan rileks
- Otot vagina dan rahim berkontraksi secara ritmis
- Adanya kontraksi otot di pangkal penis yang mengakibatkan ejakulasi pada pria
- Bagi beberapa wanita dapat mengalami ejakulasi kecil.
4. Tahapan Resolusi
Pada tahapan ini, tubuh mulai kembali ke fungsi normal, seperti tidak mengalami pembengkakan atau kontraksi otot. Tahapan resolusi terjadi pada akhir siklus penetrasi seksual, baik mengalami orgasme atau tidak.
Beberapa wanita dapat cepat kembali ke fase orgasme secara berulang dengan adanya rangsangan seksual. Namun, kondisi ini berbeda dengan pria yang tidak mampu ereksi kembali atau membutuhkan waktu untuk kembali ke fase orgasme.
Penyebab Sakit Saat Penetrasi
Hubungan intim yang menyakitkan bisa terjadi karena beberapa alasan, mulai dari gangguan fisik hingga psikologis. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dispareunia.
Selain rasa sakit, Anda mungkin mengalami gejala lain, seperti sensasi terbakar dan nyeri berdenyut pada organ intim. Berikut ini adalah sejumlah penyebab sakit saat penetrasi yang perlu Anda ketahui:
1. Vaginismus
Salah satu penyebab sakit saat penetrasi bisa terjadi karena adanya vaginismus. Kondisi ini muncul dengan ketegangan atau kontraksi otot-otot di sekitar vagina yang tidak sengaja.
Faktor-faktor yang memengaruhi vaginismus meliputi:
- Gangguan kecemasan
- Cedera saat melahirkan, seperti robekan vagina
- Mengalami ketakutan atau perasaan negatif tentang seks.
Selain rasa sakit, penderita vaginismus juga mengalami rasa tidak nyaman saat penetrasi, ketidakmampuan berhubungan seksual, dan nyeri otot vagina. Kondisi ini bisa Anda atasi dengan perawatan medis, seperti terapi fisik dasar panggul.
2. Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Penyakit ini mudah menyebar ke orang lain melalui darah, air mani, cairan vagina, atau cairan tubuh lainnya.
Terkadang, IMS tidak menimbulkan gejala sama sekali sehingga sering kali tidak disadari oleh penderita. Oleh sebab itu, penyakit ini biasanya terdeteksi saat seseorang mengalami komplikasi atau gejala yang semakin parah.
Gejala IMS dapat meliputi beberapa hal, seperti:
- Nyeri saat berhubungan intim
- Luka atau benjolan pada organ intim
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Demam
- Sakit di perut bagian bawah.
3. Kista Ovarium
Penyebab rasa sakit saat berhubungan intim selanjutnya adalah mengalami kista ovarium. Kondisi ini ditandai dengan nyeri panggul, perut kembung, dan rasa tertekan pada perut.
Kista ovarium sangat umum terjadi dan biasanya akan hilang tanpa pengobatan medis dalam waktu beberapa bulan. Meskipun begitu, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah komplikasi serius.
Baca juga: Tips Hubungan Intim yang Tahan Lama
4. Vagina Kering
Vagina kering dapat menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seksual. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause.
Vagina kering menyebabkan jaringan organ intim menjadi lebih tipis dan mudah iritasi akibat penurunan kadar estrogen di dalam tubuh. Kondisi ini bisa diatasi dengan menggunakan obat topikal, seperti pelembap atau pelumas vagina. Sebelum menggunakan obat, sebaiknya berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu untuk mencegah efek samping yang terjadi.
5. Trauma Seksual
Diperkirakan beberapa wanita pernah mengalami hubungan seksual yang tidak diinginkan atau dipaksakan. Hal ini dapat memicu dampak buruk bagi korban, termasuk anak-anak.
Trauma seksual terjadi ketika tubuh mengalami tekanan yang sangat berat sehingga meningkatkan produksi hormon stres kortisol. Akibatnya, korban mengalami rasa tegang dan gelisah yang berlebihan.
Gejala trauma seksual cenderung bervariasi dan bersifat pribadi, mulai dari fisik, psikologis, hingga emosional. Berikut gejala yang perlu diketahui:
- Sulit tidur
- Nyeri kepala
- Sulit berkonsentrasi
- Menyakiti diri sendiri
- Tidak ingin seks atau mengalami rasa sakit saat berhubungan intim akibat trauma
- Pikiran terganggu
- Mati rasa secara emosional
Baca Juga: Cara Menghilangkan Anyang-anyangan setelah Berhubungan Seksual
Jika Anda mengalami sakit saat penetrasi yang tidak kunjung waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui diagnosis penyakit yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Mayo Clinic. Painful Intercourse (Dyspareunia). November 2024.
- MedicineNet. What Are the Four Phases of the Sexual Response Cycle?. November 2024.
- WebMD. What Is Cervix Penetration?. November 2024.