Ditulis oleh Tim Konten Medis
Abortus immines adalah ancaman keguguran pada ibu hamil muda yang terjadi pada usia kehamilan sebelum 20 minggu. Kondisi ini umumnya ditandai dengan pendarahan vagina dan muncul rasa nyeri di panggul pada trimester pertama. Namun, pada kebanyakan kasus, kondisi ini bisa memicu kehamilan berlanjut dan tidak berakhir dengan keguguran.
Abortus imminens bisa terjadi karena adanya banyak faktor, mulai dari pendarahan hingga kerusakan serviks.
Bayi yang belum lahir cenderung menghabiskan waktu sekitar 38 minggu dalam rahim, tetapi lamanya kehamilan rata-rata dihitung sebanyak 40 minggu. Sebab, perhitungan kehamilan biasanya sejak hari pertama haid terakhir wanita, bukan tanggal pembuahan yang terjadi 2 minggu kemudian.
Secara garis besar, kehamilan terbagi atas 3 tahap yang dikenal sebagai trimester dan masing-masing berlangsung sekitar 3 bulan. Namun, Anda perlu mewaspadai risiko keguguran yang bisa terjadi pada trimester pertama. Dalam isitilah medis, kondisi ini disebut dengan abortus imminens.
Apa Itu Abortus Imminens?
Abortus imminens adalah risiko keguguran akibat pendarahan ringan pada vagina dengan atau tanpa rasa nyeri dan kram perut. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa hari atau minggu, tergantung dari kondisi kesehatan ibu hamil.
Risiko keguguran sering kali terjadi pada trimester pertama hingga usia kehamilan 20 minggu. Namun, kondisi ini berisiko lebih tinggi saat wanita memasuki usia 13 minggu kehamilan.
Perbedaan abortus imminens dan insipiens dapat terlihat dari waktu terjadinya keguguran. Pada abortus imminens, kondisi ini biasanya ‘akan terjadi’ sehingga perlu Anda waspadai.
Sementara itu, abortus insipiens adalah keguguran yang sedang berlangsung dengan pembukaan ostium dan ketuban yang teraba. Ada juga istilah lain yang menggambarkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal di dalam uterus.
Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan abortus inkomplit. Pada beberapa kasus, abortus inkomplit bisa memicu komplikasi serius, seperti pendarahan dan perforasi serviks.
Baca Juga: Perawatan Pasca Keguguran dan Prosedur Medisnya
Penyebab Abortus Imminens
Adapun sejumlah penyebab abortus imminens, di antaranya:
- Mengalami hematoma subkorionik: Merupakan gumpalan kecil yang menjadi penyebab paling umum pendarahan pada trimester pertama dan menimbulkan nyeri perut.
- Adanya gangguan sel: Sel-sel tertentu dapat membuat plasenta tertanam ke dalam lapisan rahim dan memicu pendarahan pada pembuluh darah.
- Infeksi vagina: Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya pendarahan. Penggunaan antibiotik menjadi salah satu cara mengatasi infeksi vagina yang paling aman.
- Perubahan atau kerusakan serviks: Kerusakan ringan, seperti berhubungan intim bisa mengakibatkan pendarahan. Kondisi ini bisa terjadi karena jaringan tubuh cenderung lunak dan memiliki banyak suplai darah selama kehamilan.
Adapun sejumlah faktor yang memainkan peran penting untuk meningkatkan risiko terjadinya keguguran, sebagai berikut:
- Berisiko lebih tinggi pada wanita usia lebih tua
- Mengalami jatuh atau cedera
- Stres ringan selama trimester pertama kehamilan
- Mengalami pendarahan pada trimester pertama
Gejala Abortus Imminens
Gejala risiko atau ancaman keguguran dapat meliputi:
- Pendarahan vagina lebih dari sekadar bercak ringan
- Pendarahan ringan yang terjadi bersama dengan gumpalan keci atau material seperti jaringan
- Kram perut, rasa sakit yang tumpul yang tidak tajam atau intens
- Nyeri punggung dan pinggang
- Terdapat rasa tertekan di pinggang
Diagnosis Penyakit Abortus Imminens
Dokter dapat mendiagnosis risiko keguguran dengan melakukan wawancara medis terkait gejala dan riwayat kesehatan penderita. Selain itu, Dokter juga meminta penderita untuk menjalani beberapa pemeriksaan tertentu untuk mendapatkan diagnosis secara akurat.
Berikut diagnosis abortus imminens yang perlu Anda ketahui:
- Pemeriksaan ultrasonografi untuk mendapatkan hasil USG abortus imminens dengan memeriksa detak jantung janin
- Menjalani pemeriksaan panggul untuk mengetahui kondisi serviks tertutup
- Tes darah hormon untuk mendeteksi kadar hormon HCG dan progesteron
- Pemeriksaan darah tambahan untuk menyingkirkan infeksi atau masalah kesehatan lainnya
Selain itu, dokter dapat meminta penderita untuk melakukan pemeriksaan darah agar mengetahui golongan darah atau faktor Rh. Pada kasus tertentu, penderita mungkin memerlukan suntikan imunoglobulin apabila memiliki golongan darah negatif.
Komplikasi Abortus Imminens
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, risiko keguguran pada ibu hamil bisa menyebabkan komplikasi serius yang perlu Anda waspadai. Komplikasinya dapat berupa:
- Anemia: Merupakan kekurangan sel darah merah atau hemoglobin sehat yang membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Gejalanya dapat berupa kelelahan, sesak napas, dan kepala pusing.
- Infeksi: Kondisi ini dapat terjadi ketika mikroorganisme, seperti virus, jamur, atau bakteri masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan kerusakan. Pada banyak kasus, sistem imunitas dapat menghentikan perkembangan virus, jamur, dan bakteri yang berbahaya.
- Keguguran: Hilangnya kehamilan secara tiba-tiba sebelum mencapai usia minggu ke-20 kehamilan. Keguguran sering kali terjadi pada trimester pertama, terutama sekitar 13 minggu pertama.
Baca Juga: Alasan Wanita Keguguran dan Cara Menghindarinya
Cara Mengatasi Abortus Imminens
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi risiko keguguran yang penting untuk Anda ketahui:
1. Menjalani Pemeriksaan Lanjutan
Dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa kadar hormon dan menghentikan terjadinya keguguran. Pemeriksaan ini meliputi:
- Tes darah lengkap untuk mengetahui kadar Hb atau hemoglobin yang bisa menurun akibat pendarahan selama kehamilan
- Pemeriksaan urine agar mendeteksi adanya infeksi saluran kemih yang ditandai dengan rasa sakit saat buang air kecil
- Tes beta hCG untuk menentukan usia kehamilan dan mengetahui adanya kematian janin atau keguguran yang tidak lengkap
2. Perawatan Mandiri di Rumah
Sebagai perawatan awal, dokter dapat menyarankan perawatan mandiri di rumah agar terhindar dari keguguran. Perawatan ini dapat berupa:
- Tidak menjalani aktivitas fisik yang berat, seperti berolahraga
- Hindari berhubungan intim sementara waktu
- Istirahat yang cukup
- Tidak bepergian jauh
- Hindari penggunaan tampon
- Konsumsi obat-obatan medis sesuai anjuran dokter
Cara Mencegah Abortus Imminens
Anda dapat mengikuti anjuran dari dokter apabila mengalami risiko keguguran. Selain itu, lakukan pemeriksaan pranatal secara rutin agar terhindar dari masalah kesehatan serius.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mendukung kehamilan yang sehat, di antaranya:
- Hindari minuman beralkohol, merokok, dan penyalahgunaan narkoba
- Konsumsi vitamin prenatal yang mengandung asam folat
- Menjala pola makan sehat, seperti mencukupi asupan sayur dan buah-buahan
- Olahraga minimal 20-30 menit setiap harinya
- Mendapatkan perawatan yang tepat apabila mengalami infeksi atau gangguan kronis apa pun
- Hindari paparan racun, bahan kimia, atau zat lain yang dapat membahayakan janin
Baca Juga: Mencegah Keguguran pada Ibu Hamil
Pengobatan Abortus Imminens ke Dokter
Apabila gejala abortus imminens, seperti pendarahan vagina dan kram perut yang dirasakan tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Source:
- Better Health Channel. Pregnancy-Week by Week. Oktober 2024.
- Cleveland Clinic. Threatened Miscarriage. Oktober 2024.
- Galenical: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh. Abortus Inkomplit. Oktober 2024.