Ditulis oleh Tim Konten Medis
Keguguran (miscarriage) adalah kondisi hilangnya janin sebelum usia kehamilan 20 minggu. Penyebabnya beragam dan setiap orang berbeda-beda. Simak ulasan tentang apa itu keguguran serta tanda-tanda yang harus di waspadai dalam artikel berikut.
Rasa kram dan nyeri pada perut timbul bersamaan dengan pendarahan menjadi gejala keguguran.
Baca Juga: Ciri-Ciri Wanita Hamil dan Makanan untuk Wanita Hamil
Apa itu Keguguran?
Apa itu keguguran? Keguguran (miscarriage) adalah kondisi hilangnya janin sebelum usia kehamilan 20 minggu atau 5 bulan. Istilah lain untuk keguguran adalah aborsi spontan atau aborsi yang terjadi tanpa perencanaan. Sebagian besar keguguran terjadi sebelum minggu ke 12 masa kehamilan. Keguguran jarang terjadi jika sudah melewati minggu ke 20 masa kehamilan. Dalam beberapa kondisi, keguguran bisa menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan.
Misalnya, janin tidak berkembang secara normal atau adanya kelainan pada kromosom. Meskipun keguguran tergolong kondisi yang umum terjadi. Namun, bagi beberapa wanita hal ini dapat mengguncang kondisi psikologisnya serta menimbulkan rasa trauma. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda datang ke dokter kandungan untuk melakukan konsultasi sebelum merencanakan kehamilan.
Baca Juga: Eklampsia pada Ibu Hamil
Tanda-tanda Keguguran
Tanda seseorang mengalami keguguran bisa saja sama dengan penyakit lainnya. Akibatnya, wanita tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami keguguran. Tanda-tanda keguguran dan gejala yang harus Anda waspadai antara lain:
- Mengalami pendarahan atau keluarnya bercak yang tidak biasa seperti, darah yang keluar berwarna merah cerah dengan jumlah tidak sedikit. Jika hal ini terjadi, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
- Mengalami kram dan nyeri di area panggul, perut, dan punggung belakang. Kram dan nyeri biasanya timbul bersamaan dengan pendarahan.
- Keluarnya cairan dari vagina yang tidak termasuk keputihan.
- Keluarnya gumpalan darah dari vagina secara tiba-tiba.
- Mengalami penurunan berat badan.
- Gerakan janin berkurang atau tidak dapat dirasakan lagi.
- Hilangnya tanda-tanda kehamilan, misal mual dan muntah.
- Mengalami demam disertai pusing kepala.
Beberapa tanda dan gejala keguguran lainnya mungkin tidak disebutkan di atas. Jadi, jika terdapat tanda dan gejala yang tak biasa selama kehamilan. Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan janin Anda.
Baca Juga: Tanda Positif Hamil
Penyebab Keguguran
Penyebab keguguran pada wanita yang sedang hamil beragam dan tidak dapat ditentukan dengan pasti. Setiap orang pun juga berbeda-beda penyebabnya. Penyebab paling umum keguguran adalah perkembangan janin yang tidak normal. Namun, masih terdapat penyebab lain yang membuat wanita hamil mengalami keguguran, yaitu:
- Adanya masalah pada perkembangan janin.
- Mengalami infeksi bakteri.
- Menderita penyakit diabetes atau tiroid.
- Adanya ketidakseimbangan pada hormon selama masa kehamilan.
- Mengalami kelainan pada rahim.
- Terlalu banyak mengonsumsi rokok, alkohol atau obat-obatan terlarang.
- Terpapar sinar radiasi berlebihan atau zat beracun yang dapat mempengaruhi kondisi janin.
- Menderita penyakit obesitas.
- Memiliki penyakit autoimun.
- Menghirup banyak udara beracun seperti asap dari pembakaran bahan kimia rumah sakit, asap pabrik, dan asap industri.
Wanita yang aktif mengonsumsi obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko keguguran.
Baca Juga: Tanda-tanda Hamil Kembar
Risiko Keguguran
Keguguran (miscarriage) dapat dialami semua wanita yang sedang hamil. Namun, ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko keguguran pada wanita hamil, antara lain:
- Usia
Wanita yang hamil dengan usia di atas 35 tahun cenderung rentan mengalami keguguran. - Memiliki riwayat keguguran
Wanita yang pernah mengalami keguguran berisiko tinggi mengalami keguguran ulang. - Kondisi kesehatan kronis
Beberapa penyakit yang telah kronis dapat meningkatkan risiko keguguran. Misalnya, penyakit diabetes dengan stadium akhir. - Kondisi abnormal pada rahim atau serviks
Adanya gangguan pada uterus atau jaringan serviks juga bisa meningkatkan keguguran pada wanita yang sedang hamil. - Penggunaan rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang
Wanita yang aktif mengonsumsi rokok, alkohol, atau obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko keguguran. - Berat badan selama kehamilan
Berat badan juga dapat meningkatkan risiko keguguran pada wanita hamil.
Meski terdapat beberapa risiko yang dapat meningkatkan keguguran. Anda tidak perlu khawatir dengan hal tersebut. Lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter kandungan mulai dari sebelum hamil, saat hamil, hingga setelah kelahiran. Dengan demikian, Anda dapat mengecilkan risiko mengalami keguguran.
Baca Juga: Ketahuilah Skincare untuk Ibu Hamil yang Aman
Pengobatan Keguguran
Pengobatan keguguran dibagi dalam beberapa tahap sesuai dengan kondisinya. Namun, prinsip utama pengobatan keguguran adalah untuk mencegah dan menghentikan pendarahan atau infeksi yang terjadi. Pengobatan keguguran yang dilakukan dokter meliputi:
- Pengobatan saat adanya ancaman keguguran
Jika keguguran belum terjadi, namun terdapat ancaman keguguran. Dokter akan menyarankan wanita hamil untuk istirahat total. Dokter melarang Anda melakukan aktivitas apapun untuk menjaga kondisi kandungan agar tetap kuat. Pada kondisi ini, dokter akan menjelaskan kepada Anda mengenai sampai kapan harus beristirahat total dan hal-hal apa saja yang harus di hindari. - Pengobatan saat keguguran terjadi dan belum keluar sepenuhnya
Jika keguguran sudah terjadi, namun janin dan jaringan di dalamnya belum keluar sepenuhnya. Maka kondisi ini perlu adanya tindakan pengobatan. Pengobatan dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses pengeluaran janin dan jaringan mati dari rahim. Jenis obat ini dapat di minum secara langsung atau dimasukkan langsung ke dalam vagina. Selain memberi obat tersebut, dokter juga akan meresepkan obat antibiotik untuk mencegah infeksi dan obat yang membantu mengurangi pendarahan. Selain dengan memberi obat, pada kondisi tertentu seperti mengalami pendarahan hebat. Dokter akan melakukan kuret atau operasi kecil untuk mengeluarkan semua jaringan dari rahim. - Pengobatan saat keguguran terjadi dan sudah keluar sepenuhnya
Jika keguguran sudah terjadi dan janin serta seluruh jaringan telah keluar dari rahim. Maka tidak diperlukan penanganan lebih lanjut. Namun, jika terdapat keluhan lain dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan.
Sekarang Anda sudah mengerti seputar keguguran (miscarriage) dan tanda-tandanya. Bagi beberapa orang, keguguran adalah kondisi yang tidak diharapkan terjadi pada dirinya. Terutama jika mereka baru saja menikah atau sedang merencanakan kehamilan. Oleh karena itu, untuk menghindari keguguran pastikan selalu menjaga kondisi kandungan Anda. Salah satu caranya adalah dengan rutin memeriksakan kondisi kandungan ke dokter. Sekian ulasan tentang apa itu keguguran, semoga bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Febriani K. H.
Source: