Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit tipes menjadi salah satu penyakit yang perlu Anda waspadai karena bisa menyebar ke seluruh tubuh dan menyerang banyak organ. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.

Bakteri dalam tubuh menyebabkan sakit perut.
Siapa pun bisa terkena penyakit demam tifoid, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penyakit ini cenderung menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri.
Demam tifoid memiliki gejala bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Kondisi ini memerlukan pengobatan medis untuk meredakan gejala secara efektif.
Apa Itu Tipes?
Tipes, demam tifoid, atau typhoid fever adalah infeksi penyakit yang menyerang saluran pencernaan dan aliran darah seseorang sehingga mampu mengancam nyawa. Penyakit ini muncul dengan berbagai macam gejala yang mampu mengganggu aktivitas sehari-hari dan berlangsung dalam waktu tertentu.
Demam tifoid paling umum terjadi di daerah pedesaan dan negara berkembang yang tidak memiliki akses sanitasi, seperti toilet atau jamban. Penyakit ini biasanya menyerang di negara Asia Selatan, Afrika, dan Amerika Tengah.
Misalnya, wisatawan yang berkunjung ke negara Pakistan, Bangladesh, dan India berisiko tinggi mengalami demam tifoid. Penyakit ini lebih rentan terkena anak-anak daripada orang dewasa karena anak-anak memiliki daya tahan tubuh yang rendah.
Baca Juga: Buah untuk Orang Tipes agar Cepat Sembuh
Penyebab Tipes
Demam tifoid karena adanya bakteri Salmonella typhi. Jenis bakteri ini dapat tertularkan melalui makanan atau air minum yang telah terkontaminasi oleh seseorang yang mengidap penyakit ini.
Salmonella Typhi mudah berpindah dari tangan ke bagian tubuh lainnya apabila tidak menjaga kebersihan. Oleh sebab itu, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk mengurangi risiko penularan bakteri.
Meskipun begitu, orang yang sudah sembuh dari demam tifoid terkadang masih memiliki bakteri di dalam tinja sehingga dapat menularkannya ke orang lain sewaktu-waktu. Kondisi ini bisa Anda atasi dengan menjalani pengobatan medis yang direkomendasi oleh dokter agar dapat menghilangkan bakteri secara menyeluruh.
Faktor Risiko Penyebab Tipes
Demam tifoid menjadi salah satu ancaman serius di dunia yang dapat menyerang jutaan orang setiap tahun. Penyakit ini sering teralami oleh wisatawan yang datang dan pergi dari negara dengan kasus tipes tinggi.
Bahkan, wisatawan bisa menularkan bakteri penyebab demam tifoid saat kembali pulang ke negara asalnya. Berikut beberapa faktor risiko yang perlu Anda perhatikan:
- Tidak menjaga kebersihan diri
- Kontak erat dengan penderita demam tifoid
- Bekerja sebagai ahli mikrobiologi klinis yang menangani bakteri Salmonella enterica serotipe typhi.
Gejala Tipes
Gejala demam typhoid dapat muncul 1-3 minggu setelah terpapar infeksi bakteri. Kondisi ini meliputi beberapa keluhan umum, antara lain:
- Demam yang bisa mencapai 40 derajat Celcius
- Mengalami panas dingin
- Sakit kepala
- Mudah merasa lelah
- Nyeri otot
- Diare atau sembelit
- Ruam kemerahan
- Batuk
- Mudah berkeringat
- Kehilangan nafsu makan
Setelah mengalami keluhan tersebut, demam tifoid bisa menyebabkan gejala lanjutan muncul dengan:
- Sakit perut
- Pembengkakan pada perut
- Mengalami sepsis atau infeksi karena adanya penyebaran bakteri Salmonella typhi di usus ke seluruh tubuh
Baca Juga: Makanan untuk Penderita Tipes agar Cepat Sehat
Diagnosis Penyakit Tipes
Dokter dapat mendiagnosis penyakit tipes berdasarkan pemeriksaan kondisi kesehatan dan gejala yang dialami oleh penderita. Pemeriksaan ini dapat berupa wawancara medis dan tes laboratorium untuk mengetahui bakteri penyebab demam tifoid pada sampel jaringan atau cairan tubuh.
Penderita juga dapat menjalani pemeriksaan penunjang, sebagai berikut:
- X-ray atau sinar-X. Pemeriksaan ini menggunakan radiasi sinar-X yang menghasilkan gambar untuk mengetahui gangguan pada organ tubuh secara keseluruhan.
- Elektrokardiogram (EKG). Prosedur medis ini mampu merekam aktivitas listrik di jantung sehingga dokter dapat mengetahui gangguan kesehatan lainnya.
- Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara tinggi untuk mendeteksi organ dalam tubuh.
- Tes fungsi hati. Tes ini untuk melihat kerusakan fungsi hati yang dialami oleh penderita.
- Kultur jaringan. Tes ini dengan cara mengambil sampel jaringan dan memeriksanya melalui mikroskop.
Komplikasi Tipes
Demam tifoid bisa menyebabkan komplikasi serius apabila tidak segera diobati. Kondisi ini biasanya hanya terjadi pada orang yang tidak menjalani terapi antibiotik dan perawatan medis lainnya.
Umumnya, penderita mengalami komplikasi demam tifoid saat memasuki minggu ke-3 setelah terpapar infeksi. Berikut komplikasi yang perlu diketahui:
- Pendarahan internal atau di dalam. Kondisi ini ditandai dengan sesak napas, kulit pucat, dan muntah darah. Pendarahan di dalam disebabkan oleh infeksi yang sudah menyebar ke seluruh tubuh.
- Perforasi. Komplikasi ini terjadi karena adanya perpindahan bakteri dari dalam organ pencernaan. Akibatnya, tubuh mengalami infeksi lapisan perut atau peritoneum.
Cara Mengatasi Tipes
Adapun beberapa cara mengatasi demam tifoid, antara lain:
1. Terapi Antibiotik
Terapi antibiotik menjadi salah satu pengobatan yang cukup efektif untuk mengatasi demam tifoid. Pengobatan ini sering diresepkan oleh dokter untuk menghilangkan bakteri yang ada di dalam tubuh.
Berikut beberapa jenis antibiotik yang bisa diberikan oleh demam tifoid:
- Fluoroquinolones. Jenis obat ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menggandakan diri.
- Sefalosporin. Jenis obat ini mampu mencegah bakteri yang membentuk dinding sel.
- Makrolida. Antibiotik ini sering digunakan apabila terdapat resistensi antibiotik dan mampu mencegah bakteri membuat protein.
- Karbapenem. Antibiotik ini mencegah bakteri yang dapat membangun dinding sel dan mampu mengobati gejala penyakit parah.
2. Perawatan Mandiri di Rumah
Anda dapat meringankan gejala demam tifoid dengan cara melakukan perawatan mandiri di rumah. Misalnya, mengonsumsi makanan yang mengandung banyak nutrisi.
Berikut beberapa makanan yang perlu dikonsumsi oleh penderita demam tifoid:
- Sayuran yang dimasak
- Biji-bijian olahan, seperti nasi putih, pasta, dan roti putih
- Buah segar, seperti pisang dan melon
- Protein, seperti telur, ayam, dan ikan
- Susu rendah lemak atau bebas lemak, seperti yoghurt dan keju.
Selain itu, pastikan Anda untuk minum lebih banyak air untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Hindari mengonsumsi makanan pedas dan mengandung banyak serat karena bisa memperburuk gejala yang dialami oleh penderita.
Cara Mencegah Tipes
Berikut ini adalah cara mencegah demam tifoid yang perlu diketahui:
- Melakukan vaksin demam tifoid, seperti vaksin oral dan suntikan
- Selalu mencuci tangan dengan sabun secara rutin
- Membasuh tangan dengan sabun dan air mengalir
- Cuci bersih peralatan makan sebelum dan sesudah digunakan
- Memasak makanan hingga matang sempurna
- Minum air putih kemasan atau merebus air sebelum dikonsumsi.
Baca Juga: Tipes dan Tifus Tidak Sama, Ini Perbedaan Keduanya
Pengobatan Tipes ke Dokter
Apabila gejala demam tifoid atau tipes yang dirasakan tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Diinar Syifaa Najdiifah
Source:
- Cleveland Clinic. Typhoid Fever. Februari 2025.
- Mayo Clinic. Typhoid Fever. Februari 2025.
- WebMD. Typhoid Fever (Salmonella Typhi). Februari 2025.