Ditulis oleh Tim Konten Medis
Bakteri Salmonella typhi adalah penyebab demam tifoid atau tifus. Bakteri ini biasanya berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi, terutama dari produk hewan seperti unggas dan telur.
Salmonella dapat bertahan di tubuh manusia dan menyebabkan infeksi serius seperti tifus.
Kebanyakan orang yang terinfeksi Salmonella memiliki gejala ringan dan sembuh tanpa pengobatan. Namun, kondisi ini dapat memerlukan rawat inap apabila gejalanya tidak kunjung sembuh.
Anda bisa mengurangi risiko infeksi bakteri Salmonella typhi denga n kebiasaan pola makan sehat dan mencuci tangan setelah menyentuh hewan. Jika tidak segera diobati, jenis bakteri ini dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel yang melapisi usus.
Apa Itu Salmonella?
Salmonella adalah sebutan umum ketika seseorang mengalami gejala diare dan nyeri perut akibat bakteri Salmonella. Kondisi ini termasuk dalam bentuk keracunan makanan yang sering terjadi pada banyak orang.
Ciri-ciri bakteri salmonella adalah berbentuk batang, bergerak dengan flagela. Dalam istilah medis, salmonella dikenal sebagai penyakit salmonellosis.
Siapa pun bisa terinfeksi penyakit ini, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, Anda berisiko lebih tinggi tertular salmonella apabila memiliki kondisi tertentu, seperti:
- Tinggal atau bekerja di peternakan hewan, seperti ayam, bebek, kura-kura, dan kadal
- Minum obat antasida atau baru saja mengonsumsi antibiotik
- Mengidap penyakit radang usus buntu (IBD) yang bisa memicu perkembangan infeksi penyakit
- Anak berusia di bawah 5 tahun dan lansia berusia di atas 65 tahun
- Lemahnya sistem kekebalan tubuh akibat HIV, kemoterapi, penyakit atau pengobatan lainnya
- Mengalami penyakit sel sabit yang berisiko tinggi terkena osteomielitis, yaitu komplikasi langka akibat salmonella
Badan Kesehatan Dunia melaporkan kasus demam tifoid akibat infeksi Salmonella sp pada manusia sekitar 11-20 juta orang di seluruh dunia.
Penyakit ini bersifat endemis dan terjadi hampir di seluruh daerah Indonesia. Salmonellosis diperkirakan mencapai angka 60 ribu hingga 1 juta 300 ribu kasus dengan kematian sebanyak 20 ribu per tahun.
Baca Juga: Tipes dan Tifus Tidak Sama, Ini Perbedaan Keduanya
Penyebab Infeksi Bakteri Salmonella Typhi
Bakteri Salmonella bisa bertahan hidup di usus burung, hewan, dan manusia. Kondisi ini kerap menginfeksi manusia ketika mengonsumsi makanan atau minum yang terkontaminasi bakteri.
penyebab Infeksi Salmonella typhi juga bisa menyebar apabila seseorang memegang daging mentah yang terkontaminasi, lalu menyentuh makanan lain tanpa mencuci tangan. Bakteri salmonella berasal dari:
- Telur mentah: Salmonella pada telur juga bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi penyakit. Anda bisa mencegah penyebaran bakteri dengan memasak telur terlebih dahulu.
- Daging mentah, unggas, dan makanan laut: Kotoran dapat menempel pada daging mentah dan unggas selama proses penyembelihan.
- Buah dan sayur: Jenis makanan ini dapat menyebabkan infeksi Salmonella apabila mencucinya dengan air yang terkontaminasi.
- Produk susu yang tidak dipasteurisasi: Susu mentah atau tidak dipasteurisasi bisa terkontaminasi Salmonella. Produk ini bisa berbahaya dan mengganggu kesehatan tubuh.
- Tidak menjaga kebersihan: Kontaminasi dan infeksi bisa terjadi apabila seseorang tidak menjaga kebersihan permukaan dapur dan tidak mencuci tangan. Jika bakteri berada pada tangan, Anda bisa menyebarkannya kepada orang lain dengan menyentuh barang dan permukaan yang sering terpakai.
- Reptil dan hewan amfibi peliharaan: Jenis hewan ini dapat mengeluarkan bakteri Salmonella dari kotorannya. Salmonella bisa menyebar ke kulit manusia dengan cepat saat bersentuhan langsung.
Gejala Infeksi Salmonella
Gejala infeksi bakteri salmonella biasanya muncul antara 6 jam dan 6 hari. Infeksi ini dapat berlangsung selama 4-7 hari, tergantung dari kondisi kesehatan penderita.
Beberapa jenis Salmonella mampu menginfeksi urine, darah, tulang, dan sistem saraf, termasuk cairan tulang belakang dan otak. Ciri-ciri infeksi bakteri Salmonella dapat Anda ketahui dengan adanya:
- Diare
- Kram atau nyeri perut
- Demam mendadak
- Mual dan muntah
Sebagian orang dengan infeksi Salmonella dapat mengalami nyeri sendi atau artritis reaktif. Kondisi ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan hingga hitungan tahun serta meningkatkan risiko terkena artritis kronis. Jika tidak segera diobati, bakteri Salmonella menyebabkan penyakit komplikasi serius yang perlu diwaspadai.
Salah satu penyakit yang ditularkan Salmonella typhi adalah demam tifoid. Jenis penyakit ini bisa memengaruhi bagian dalam tubuh dan memicu gejala ringan hingga parah.
Pengobatan
Berikut ini adalah beberapa pengobatan infeksi bakteri Salmonella typhi yang perlu Anda ketahui:
1. Konsumsi Obat Medis
Dokter dapat meresepkan obat antibiotik untuk infeksi Salmonella. Jenis obat ini dapat berupa:
- Siprofloksasin: Antibiotik ini mudah ditemukan dalam bentuk tabel dan bisa dikonsumsi secara setiap hari. Pastikan untuk tidak menghancurkan atau mengunyah obat ini.
- Seftriakson: Jenis antibiotik ini tersedia dalam bentuk suntikan. Seftriakson dapat disuntikkan ke pembuluh darah atau otot.
- Trimetoprim-sulfametoxazol (TMP/SMX): Anda bisa mengonsumsi obat ini dalam bentuk tablet bersamaan dengan segelas air sesuai petunjuk kemasan atau dokter. Obat Trimetoprim-sulfametoxazol harus Anda konsumsi secara teratur agar terhindar dari gejala kambuh yang terjadi.
- Azitromisin: Jenis obat ini mudah ditemukan dalam bentuk tablet untuk mengobati infeksi bakteri. Anda bisa mengonsumsi Azitromisin dengan segelas air penuh dan saat perut kosong.
Pastikan untuk mengonsumsi obat ini sesuai dengan anjuran dokter agar terhindar dari infeksi penyakit yang semakin parah. Konsumsi obat medis juga tidak boleh diminum secara sembarangan untuk mencegah munculnya efek samping.
Baca Juga: 15 Makanan untuk Penderita Tipes agar Cepat Sehat
2. Perawatan Mandiri di Rumah
Anda bisa melakukan perawatan mandiri di rumah untuk mengurangi gejala infeksi bakteri Salmonella typhi. Perawatan ini dapat berupa minum air putih dan cairan yang banyak agar terhindar dari gejala dehidrasi.
Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mencegah gejala kambuh muncul kembali. Jika sakit tidak kunjung hilang, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Cara Mencegah
Adapun sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran bakteri Salmonella typhi, sebagai berikut:
- Pastikan untuk mencuci tangan yang benar secara teratur dengan sabun dan air minimal selama 20 detik
- Hindari makan telur mentah dan pastikan telur telah menjalani proses pasteurisasi
- Masak dan simpan makanan dengan benar
- Hindari menyimpan daging mentah, unggas, dan makanan laut berdekatan dengan makanan lain di lemari es
- Sediakan dua talenan di dapur untuk memotong daging mentah dan buah atau sayuran
- Hindari menaruh makanan yang sudah dimasak di atas piring yang belum dicuci
- Cuci permukaan piring dan gelas secara menyeluruh dengan sabun dan air
Pada kebanyakan kasus, infeksi bakteri Salmonella akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, infeksi ini bisa menyebabkan daya tahan tubuh melemah pada bayi, anak kecil, dan lansia.
Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami masalah kesehatan, seperti:
- Infeksi berlangsung lebih dari beberapa hari
- Mengalami demam tinggi dan feses berdarah
- Terdapat gejala dehidrasi, mulut kering, warna urine gelap, buang air kecil sedikit
Baca Juga: 13 Buah untuk Orang Tipes agar Cepat Sembuh
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Salmonella. Diakses 2024.
- Mayo Clinic. Salmonella Infection. Diakses 2024.
- Medical News Today. All You Need to Know about Salmonella. Diakses 2024.