Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ultrasonografi atau USG adalah prosedur medis yang mampu memperlihatkan struktur dalam tubuh untuk mendiagnosis banyak penyakit dan kondisi. Jenis USG yang paling umum adalah USG kehamilan untuk mendeteksi perkembangan janin dalam kandungan dan USG Diagnostik untuk mendeteksi penyakit tertentu, salah satunya seperti kista. Biasanya, prosedur ini berlangsung selama 30 menit hingga 1 jam.
Seorang pasien dapat menjalani ultrasonografi untuk berbagai alasan, seperti kehamilan, evaluasi organ dalam, dan penilaian pembuluh darah.
Umumnya, USG dilakukan dengan menggunakan alat di luar tubuh. Namun, ada juga yang melibatkan penempatan alat kecil di dalam tubuh.
Prosedur ini cenderung aman dan tidak memiliki risiko tinggi. Meskipun begitu, USG tetap memiliki keterbatasan dalam mengambil gambar bagian tubuh yang mengandung gas atau tersembunyi oleh tulang, seperti paru-paru atau kepala.
Apa Itu USG atau Ultrasonografi?
Ultrasonografi (USG) adalah tes pencintraan noninvasif yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar atau video organ dalam secara langsung. Tes ini juga mampu melihat detail jaringan lunak di dalam tubuh tanpa membuat sayatan apa pun.
Ultrasonografi tidak sama seperti sinar-X yang menggunakan radiasi. Tes ini sering kali digunakan untuk mendeteksi kehamilan dan mengecek kesehatan janin di dalam kandungan.
Jenis-Jenis USG
Adapun sejumlah jenis-jenis ultrasonografi, sebagai berikut:
1. USG Kehamilan
Dokter atau ahli medis profesional dapat menggunakan alat ultrasonografi kehamilan (disebut juga USG prenatal atau obstetrik) untuk memantau kondisi kesehatan Anda dan janin. Tes ini mampu memeriksa beberapa kondisi, seperti:
- Mengonfirmasi positif hamil atau tidak
- Perkiraan lama usia kehamilan
- Pertumbuhan dan posisi janin
- Jumlah cairan ketuban
- Kondisi bawaan atau cacar lahir pada otak janin, jantung, dan sumsum tulang belakang
- Gerakan dan detak jantung janin
- Jenis kelamin janin
Biasanya, pemeriksaan ultrasonografi dilakukan pada usia kehamilan mencapai 20 minggu. Ibu hamil juga diminta melakukan pemeriksaan tambahan apabila ada kemungkinan memiliki kondisi bawaan.
Baca Juga: Bumil, Ini 7 Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar, Seperti Apa?
2. USG Diagnostik
Ultrasonografi diagnostik mampu mengetahui bagian dalam tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Misalnya, rasa nyeri, benjolan, dan hasil tes darah tidak normal.
Sebagian besar pemeriksaan ultrasonografi diagnostik menempatkan transduser (probe) pada kulit. Alat ini juga bisa ditempatkan di dalam tubuh, seperti vagina atau rektum. Contoh ultrasonografi diagnostik meliputi:
- USG perut: Tes ini dapat memeriksa kulit di bagian tengah tubuh (perut) untuk mendiagnosis berbagai penyebab rasa nyeri.
- Ultrasonografi ginjal: Dokter dapat melakukan tes ini untuk menilai bentuk, ukuran, lokasi, dan struktur ginjal.
- USG payudara: Tes ini mampu mendiagnosis adanya kista payudara.
- Ultrasonografi doppler (USG fetomaternal): Tes ini mampu menilai pergerakan tubuh, seperti aliran darah melalui arteri dan vena di dalam tubuh.
- Ultrasonografi transrektal: Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan tranduser probe ultrasonografi ke dalam rektum.
- USG panggul: Pemeriksaan ini mampu memeriksa organ-organ di area panggul antara perut bagian bawah dan kaki.
- USG transvaginal: Tes ini mampu memperlihatkan jaringan reproduksi seperti rahim atau ovarium.
- Ultrasonografi tiroid: Pemeriksaan ini dapat mengukur ukuran tiroid dan mengetahui adanya nodul atau lesi pada kelenjar endokrin.
3. Panduan Ultrasonografi Prosedur
Dokter dapat menggunakan ultrasonografi untuk melakukan prosedur tertentu. Pemeriksaan ini menempatkan jarum untuk mengambil sampel cairan atau jaringan dari tendon, sendi, dan otot.
Selain itu, prosedur lain yang memerlukan pandungan ultrasonografi meliputi:
- Transfer embrio untuk program IVF (in vitro fertilization)
- Blok saraf
- Mengonfirmasi penempatan IUD setelah pemasangan
- Prosedur lokalisasi lesi
Perbedaan USG 2 Dimensi, 3D, dan 4D
Kebanyakan orang menjalani pemeriksaan USG setidaknya 1 kali selama kehamilan sebagai perawatan prenatal rutin. Pemeriksan ini terdiri dari berbagai jenis, mulai dari 2D hingga 4D. Berikut perbedaan USG 2D, 3D, dan 4D yang perlu diketahui:
- USG 2D: Tes ini mampu menghasilkan garis luar dan gambar yang tampak datar. USG 2D sering digunakan untuk melihat tubuh dan organ dalam bayi.
- USG 3D: Pemeriksaan ini dapat menghasilkan gambar dengan menggabungkan beberapa gambar 2D yang diambil dari berbagai sudut. USG 3D hanya dilakukan untuk mendiagnosis kelainan wajah atau rangka.
- USG 4D: Tes ini hampir serupa dengan USG 3D. Namun, USG 4D bisa memproduksi gambar yang hasilnya terus diperbarui, seperti gambar bergerak.
Fungsi USG
Ultrasonografi tidak hanya mendeteksi kehamilan saja, tetapi juga kondisi kesehatan lainnya. Pemeriksaan ini mampu mengetahui penyebab dari rasa nyeri, pembengkakan, atau gejala lain yang mengganggu kesehatan tubuh.
Selain itu, tes ultrasonografi berfungsi untuk memandu gerakan dokter bedah selama prosedur medis berlangsung, seperti biopsi. Tes ini dapat menghasilkan gambar dari beberapa bagian organ tubuh, seperti:
- Kandung kemih
- Otak pada bayi
- Empedu
- Ginjal
- Hati
- Ovarium
- Pankreas
- Testis
- Rahim
- Pembuluh darah
Prosedur USG
Cara kerja USG adalah dengan menggerakkan alat transduser di luar atau dalam tubuh, lalu mengoleskan gel ke bagian kulit pasien. Gel ini diperlukan untuk memancarkan gelombang ultrasonografi dari transducer yang akan masuk ke dalam tubuh.
Transducer mengubah arus listrik menjadi gelombang suara berfrekuensi tinggi dan mengirimkannya ke jaringan tubuh. Pada kondisi ini, Anda tidak bisa mendengar suara gelombang yang terjadi.
Kemudian, gelombang suara dapat memantul dari dalam tubuh dan kembali ke alat ultrasonografi, serta mengubahnya menjadi sinyal listrik. Komputer bisa mengubah pola sinyal listrik menjadi gambar atau video yang akan ditampilkan di layar.
Baca Juga: Keputihan Tanda Hamil dan Menjelang Haid, Apa Bedanya?
Cara Membaca Hasil USG
Cara membaca hasil ultrasonografi, yaitu:
1. Hasil Ultrasonografi Normal
Hasil ultrasonografi normal artinya tidak ada kelainan pada hasil tes pencitraan. Hal ini bisa menjadi titik acuan untuk proses pemeriksaan selanjutnya dan memantau kondisi kesehatan pasien seiring berjalannya waktu. Contoh hasil ultrasonografi normal berupa:
- Pola aliran darah normal
- Kepadatan jaringan normal di seluruh area hasil pencitraan
- Bentuk dan ukuran normal pada pembuluh darah
- Tidak ada peningkatan suhu yang berkelanjutan
- Ukuran dan penempatan organ yang diharapkan
- Tidak ada bukti penumpukan cairan atau pembengkakan
2. Hasil Ultrasonografi Abnormal
Terdapat 3 istilah yang menunjukkan hasil pencitraan abnormal, antara lain:
- Hasil abnormal: Artinya, terdapat masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis dan pengujian lebih lanjut. Hasil ini dapat mengindikasikan kelainan, seperti aneurisma aorta abdominal atau gangguan bawaan.
- Hasil yang mencurigakan: Hasil ini sering digunakan dalam USG janin untuk menggambarkan kelainan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum melanjutkan pilihan pengobatan.
- Hasil yang tidak pasti: Artinya, USG gagal menunjukkan kelainan akibat kesalahan teknik pencitraan dalam memperoleh gambar atau anatomi pasien.
Istilah Medis dalam Hasil USG Kehamilan
Pada hasil ultrasonografi, Anda bisa melihat huruf dan angka yang tercantum di bagian samping atau bawah gambar. Hal ini merupakan pengukuran biometrik janin yang direkam oleh teknisi ultrasonografi untuk menilai perkembangan janin. Adapun sejumlah istilah medis dalam ultrasonografi kehamilan, antara lain:
- AC: Berarti lingkar perut untuk menilai perkembangan dan pertumbuhan.
- BPD: Dalam USG, BPD berarti diameter biparietal untuk mengukur jarak antara kedua sisi kepala bayi dalam menilai usia pada trimester selanjutnya.
- CRL (Crown Rump Leght): Ukuran bagian kepala sampai bokong untuk menilai usia kehamilan antara minggu ke 6 hingga 13.
- FL: Panjang femur yang diukur pada trimester ke-2 dan ke-3.
- GA: Usia kehamilan yang dapat berubah seiring perkembangan janin dan mempengaruhi perkiraan tanggal lahir.
- GS: Kantung kehamilan atau diameter kantung gestasi untuk menilai pertumbuhan janin.
- HC: Lingkar kepala yang memengaruhi pengukuran perkembangan dan dilakukan trimester kedua dan ketiga.
- EFW: Berarti perkiraan berat janin di dalam kandungan.
Setiap layanan kesehatan memiliki biaya USG yang berbeda-beda, tergantung dari lokasi dan fasilitas yang digunakan. Perkiraan estimasi biaya mulai dari harga 100 ribu rupiah.
Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan melalui USG, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Source:
- Healthline. Ultrasound. September 2024.
- International Ultrasound Services. Understanding Your Ultrasound Results: A Guide for Patients. September 2024.
- Parents. Should You Get a 3D or 4D Ultrasound?. September 2024.