Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Penyakit Difteri: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Riva
Rabu, 16 Februari 2022 / Published in Artikel Kesehatan

Penyakit Difteri: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Penyakit difteri adalah jenis penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan atau kulit manusia. Tanda dan gejalanya berupa demam, sulit menelan, dan bengkak pada kelenjar leher. Penyakit ini sangat menular ke orang lain melalui percikan air liur dan kontak langsung dengan penderita.

Penyakit difteri

Sulit menelan termasuk gejala difteri.

Siapa pun bisa terinfeksi difteria apabila belum menjalani vaksin dan melakukan kontak dekat dengan penderita. Penyakit ini perlu Anda waspadai karena bisa memicu komplikasi serius.

Mari simak selengkapnya terkait penyebab, gejala, cara mengatasi, dan pencegahan difteri pada pembahasan di bawah ini.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Difteri?
  • Jenis Difteri
    • 1. Difteri Pernapasan Klasik
    • 2. Difteri Kulit
  • Penyebab Difteri
  • Faktor Risiko Penyebab Difteria
  • Gejala Difteri
  • Diagnosis Penyakit Difteri
  • Komplikasi Difteria
  • Cara Mengatasi Difteri
    • 1. Pemberian Antitoksin Difteri
    • 2. Pemberian Antibiotik
    • 3. Terapi Suportif
  • Cara Mencegah Difteri
  • Pengobatan Difteri ke Dokter

Apa Itu Difteri?

Mengutip dari World Health Organization, difteri adalah penyakit infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae menular yang menimbulkan gejala dari ringan sampai mengancam nyawa akibat toksin bakteri yang menyebar dalam aliran darah tubuh penderita.

Difteri menjadi salah satu penyakit infeksi yang di takuti karena dapat menjadi wabah dengan angka kematian cukup tinggi terutama pada anak-anak yang tidak divaksin. 

Jenis Difteri

Infeksi bakteri ini terbagi atas dua jenis utama yaitu:

1. Difteri Pernapasan Klasik

Kondisi ini termasuk infeksi bakteri yang paling umum terjadi. Bakteri dapat menyerang hidung, tenggorokan, amandel, atau laring sehingga penderita kesulitan untuk menelan.

Gejalanya beragam tergantung pada lokasi membran yang terpengaruh di tubuh. Beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai difteri faring atau tenggorokan.

Baca Juga: Pahami Bagaimana Cara Mencegah Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri

2. Difteri Kulit

Kondisi ini termasuk jenis paling langka. Gejalanya berupa ruam kulit, muncul luka, atau lesi di bagian tubuh mana pun.

Biasanya, difteri kulit lebih umum terjadi di daerah beriklim tropis atau lingkungan padat penduduk. Jenis penyakit ini sering menyerang orang dalam kondisi tidak fit.

Penyebab Difteri

Penyebab utama penyakit difteri adalah bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Bakteri penyebab difteri mengeluarkan eksotoksin (racun) yang kuat dan menyebar melalui sistem peredaran darah. Jika tidak mendapatkan pengobatan segera mungkin, bakteri ini bisa meningkatkan risiko kerusakan saraf, kerusakan jantung hingga terjadi kematian.

Seseorang akan terinfeksi bakteri melalui tetesan air (droplets)  ketika penderita batuk atau bersin, dan kontak langsung dengan penderita. Bakteri ini menyebar secara luas dan cepat dari satu orang ke orang lainnya.

Pada beberapa kasus, seseorang terkadang bisa tertular difteri apabila memegang barang milik orang yang terinfeksi. Misalnya, tisu bekas atau handuk tangan yang sudah terkontaminasi bakteri.

Faktor Risiko Penyebab Difteria

Faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri cenderung berbeda-beda tergantung pada kondisi kesehatan setiap orang. Adapun faktor risiko difteri paling umum, antara lain:

  • Belum mendapatkan vaksin atau tidak vaksin lengkap
  • Mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuh
  • Hidup di lingkungan yang tidak higienis dan padat
  • Suka berpergian jauh, terutama pada wilayah dengan kasus difteri yang cukup tinggi
  • Berbagi pakaian, alat makan, dan barang lainnya dengan penderita

Gejala Difteri

Orang yang terinfeksi bakteri bisa menunjukkan tanda-tanda difteri sekitar 2-5 hari setelah terpapar. Gejala infeksi bakteri ini meliputi:

  • Pembengkakan pada kelenjar leher
  • Sulit untuk menelan
  • Gangguan saraf, ginjal, atau jantung apabila bakteri telah masuk ke aliran darah
  • Sakit tenggorokan
  • Mudah merasa lelah atau lemah
  • Demam
  • Gangguan pernapasan akibat jaringan yang menghambat tenggorokan dan hidung

Diagnosis Penyakit Difteri

Dokter atau ahli medis profesional dapat mendiagnosis infeksi bakteri ini berdasarkan gejala yang terjadi pada penderita dan pemeriksaan laboratorium. Mereka dapat menggunakan alat usap (swab test) untuk mengambil sampel dari bagian belakang tenggorokan atau luka kemudian di uji pada tes PCR atau kultur bakteri.

Setelah hasil diagnosis positif, dokter dapat memberikan pengobatan kepada penderita untuk mengatasi gejala yang terjadi.

Baca Juga: Waspadai Bakteri Pemakan Daging: Gejala dan Pengobatan

Komplikasi Difteria

Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Kerusakan jantung yang memengaruhi fungsinya dalam memompa darah
  • Gangguan ginjal sehingga sulit mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui urin
  • Kerusakan sistem saraf sampai kelumpuhan
  • Pandangan kabur dan tidak jelas
  • Gangguan berbicara atau cadel
  • Meningkatkan risiko kematian apabila tidak segera ditangani

Cara Mengatasi Difteri

Penderita difteri bisa sembuh dengan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi difteri yang perlu Anda ketahui:

1. Pemberian Antitoksin Difteri

Salah satu cara meredakan gejala akibat infeksi bakteri adalah dengan pemberian antitoksin difteri. Obat ini bertujuan untuk menetralkan racun sirkulasi dalam darah.

Dokter atau ahli medis profesional dapat memberikan obat antitoksin pada penderita sesuai pedoman pengobatan WHO.

2. Pemberian Antibiotik

Selain antitoksin, dokter akan memberikan antibiotik untuk eradikasi dan menghentikan replikasi bakteri. Antibiotik juga bermanfaat untuk mempercepat pembuangan bakteri dan mencegah penularan infeksi ke orang lain. Penderita hanya boleh mengonsumsinya sesuai resep dokter.

3. Terapi Suportif

Dokter dapat menggunakan terapi suportif oksigen apabila penderita mengalami desaturasi atau penurunan saturasi oksigen di bawah 90 persen. Pengobatan ini bisa membantu penderita untuk bernapas lebih mudah.

Dokter juga mampu memberikan terapi suportif lainnya berupa pemantauan fungsi jantung dengan menggunakan elektrokardiogram (EKG). Tidak hanya itu, pemasangan selang nasogastrik juga membantu penderita untuk makan dan minum apabila mengalami kesulitan saat terinfeksi penyakit.

Cara Mencegah Difteri

Cara terbaik untuk mencegah difteri adalah dengan menjalani vaksin difteri. Jenis vaksin ini biasanya dikombinasikan dengan vaksin tetanus dan batuk rejan.

Dalam istilah medis, vaksin DTaP termasuk vaksin versi terbaru dalam mencegah difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan) pada anak-anak dan orang dewasa. Meskipun sangat efektif, vaksin ini memiliki efek samping berupa demam ringan, mudah mengantuk, atau nyeri di area bekas suntikan. Anda tidak perlu khawatir karena efek sampingnya hanya berlangsung sementara.

Baca Juga: Mengenal Bakteri Salmonella Typhi dan Gejalanya

Pengobatan Difteri ke Dokter

Proses pemulihan difteri memiliki waktu yang berbeda-beda. Umumnya, penderita dapat sembuh selama kurang lebih 2-3 minggu dengan pengobatan yang tepat.

Sementara luka pada kulit akibat difteri bisa sembuh selama 2-3 bulan dan tetap meninggalkan bekas luka. Selama mengalami difteri, dokter menganjurkan penderita untuk konsumsi obat medis, istirahat yang cukup, dan melakukan isolasi mandiri. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko penularan yang terjadi.

Apabila gejala difteri tidak kunjung membaik setelah perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi Kesehatan.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi Kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!

Telah direview oleh dr. Soraya Maulidina.

Source:

  • Cleveland Clinic. Diphtheria. Desember 2024.
  • Nemours Kids Health. Diphtheria. Desember 2024.
  • WebMD. What to Know About Diphtheria. Desember 2024.
  • World Health Organization. Diphtheria. Desember 2024.

Diperbarui pada 9 Januari 2024

Artikel Terkait

  • difteri disebabkan oleh
    Difteri Disebabkan Oleh Apa? Kenali Bakteri Penyebabnya
  • Bagaimanakah Cara Bakteri Menimbulkan Penyakit? Ketahui Infeksi Bakteri dan Lama Waktu Sembuh
    Bagaimanakah Cara Bakteri Menimbulkan Penyakit? Ketahui Infeksi Bakteri dan Lama Waktu Sembuh
  • Bakteri yang Menyebabkan Sifilis
    Bakteri yang Menyebabkan Penyakit Sifilis Adalah
  • Bagaimana Cara Penularan Penyakit Sifilis
    Mengenal Infeksi Bakteri Treponema Pallidum Penyebab Sifilis
  • apa itu tes pcr
    Prosedur Tes PCR, Manfaat, Biaya, dan Risiko Efek Samping
  • Tidak Hanya Cuaca, ISPA Juga Disebabkan Oleh Virus dan Bakteri
    Tidak Hanya Cuaca, ISPA Juga Disebabkan Oleh Virus dan Bakteri
Tagged under: Gangguan Penyakit

Artikel Terkait

  • difteri disebabkan oleh
    Difteri Disebabkan Oleh Apa? Kenali Bakteri Penyebabnya
  • Bagaimanakah Cara Bakteri Menimbulkan Penyakit? Ketahui Infeksi Bakteri dan Lama Waktu Sembuh
    Bagaimanakah Cara Bakteri Menimbulkan Penyakit? Ketahui Infeksi Bakteri dan Lama Waktu Sembuh
  • Bakteri yang Menyebabkan Sifilis
    Bakteri yang Menyebabkan Penyakit Sifilis Adalah
  • Bagaimana Cara Penularan Penyakit Sifilis
    Mengenal Infeksi Bakteri Treponema Pallidum Penyebab Sifilis
  • apa itu tes pcr
    Prosedur Tes PCR, Manfaat, Biaya, dan Risiko Efek Samping
  • Tidak Hanya Cuaca, ISPA Juga Disebabkan Oleh Virus dan Bakteri
    Tidak Hanya Cuaca, ISPA Juga Disebabkan Oleh Virus dan Bakteri

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2024 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP