Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG dan menghindari kontak langsung dengan penderita. Manfaat vaksin TBC (BCG) untuk anak dan orang dewasa mengurangi risiko tertular serta menyebarkan virus penyebab tuberkulosis.

Vaksin atau vaksinasi adalah prosedur yang aman dan efektif untuk melindungi tubuh dari penyakit berbahaya. Bergantung pada jenis infeksinya, kandungan vaksin cenderung bervariasi.
Beberapa vaksin bisa saja mengandung dosis kecil, seperti kuman hidup yang dilemahkan, kuman mati, racun yang dinonaktifkan berasal dari bakteri, dan antibiotik atau bahan pengawet. Salah jenis vaksin yang paling umum adalah imunisasi BCG.
Apa Itu Vaksin TBC dan Fungsinya
Vaksin untuk mencegah TBC adalah vaksin BCG (Bacille Calmette-Guérin). Pemberian vaksin ini biasanya kepada bayi dan anak kecil yang berisiko tinggi terkena penyakit TB (tuberkulosis).
Gangguan tuberkulosis termasuk kondisi medis serius yang menyerang paru-paru. Penyebabnya bisa terjadi karena infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui droplet (tetesan air) penderita saat berbicara, batuk, bersin, atau tertawa.
Infeksi TB memiliki gejala yang berbeda-beda pada setiap tahap. Pada tahap primer, kondisi ini dapat menimbulkan gejala demam, kelelahan, dan batuk.
Infeksi Tb primer biasanya diikuti oleh infeksi laten. Selama mengalami kondisi ini, tidak ada gejala yang muncul karena sistem imun mampu mengendalikan kuman TB.
Sementara tahapan TBC aktif terjadi ketika sistem imun tidak mampu mengendalikan infeksi. Gejala penyakit TBC aktif meliputi batuk, nyeri dada, demam, dan kelelahan.
Baca juga: Ciri-Ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah
Golongan Orang yang Direkomendasikan untuk Vaksin TBC
Pemberian vaksin TBC biasanya hanya dilakukan satu kali saja. Berikut ini adalah golongan yang dianjurkan untuk memperoleh vaksin TBC:
1. Bayi Baru Lahir
Pemberian suntik BCG bayi biasanya sekitar usia 28 hari. Perawatan medis ini sangat penting, terutama pada bayi yang tinggal di wilayah dengan angka kasus TBC tinggi.
Selain itu, bayi yang tinggal bersama atau melakukan kontak dekat dengan penderita TBC juga perlu mendapatkan vaksinasi. Anda bisa mengunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mengetahui informasi terkait vaksin BCG pada bayi.
2. Balita dan Anak-anak
Suntik BCG balita dan anak-anak dapat dimulai sejak umur 1 hingga 16 tahun. Dokter juga menganjurkan perawatan medis ini apabila anak-anak lahir atau tinggal selama 3 bulan di wilayah dengan angka kasus TB tinggi.
Gejala penyakit TBC aktif pada anak-anak cenderung bervariasi. Secara umum, penyakit ini bisa menimbulkan demam yang tidak kunjung sembuh dan berat badan menurun.
3. Risiko Pekerjaan
Selain anak-anak, vaksin TBC dewasa sangat penting untuk mencegah penyakit tuberkulosis karena pekerjaan. Contohnya meliputi:
- Tenaga medis yang melakukan kontak langsung dengan penderita TB
- Bekerja di laboratorium yang bersentuhan dengan bakteri TB
- Seorang dokter hewan atau bekerja di tempat pemotongan hewan ternak yang bisa terinfeksi TB
- Bekerja dengan orang-orang yang lebih berisiko terkena TB, seperti tuna wisma, pengungsi, dan penyalahgunaan narkoba
4. Bepergian ke Luar Negeri
Sebelum bepergian ke luar negeri, cari informasi tentang wilayah yang akan Anda kunjungi terlebih dahulu. Jika wilayah tersebut memiliki angka kasus TB yang cukup tinggi, sebaiknya Anda tidak pergi ke sana agar terhindar dari risiko penularan penyakit.
Dokter merekomendasikan vaksin BCG bagi seseorang yang tinggal selama lebih dari 3 bulan di negara dengan risiko tertular Tuberkulosis yang tinggi. Ini berarti usia 16 tahun atau di bawahnya juga bisa mendapatkan vaksin.
Baca juga: Cara Mencegah TBC agar Tidak Tertular
Golongan yang Tidak Boleh Vaksin BCG
Ada beberapa golongan yang tidak boleh mendapatkan vaksin BCG, antara lain:
- Sedang hamil
- Telah menerima vaksin BCG
- Mengidap penyakit tuberkulosis atau pernah menderitanya
- Memiliki reaksi alergi parah (anafilaksis) terhadap kandungan vaksin BCG
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan sistem kekebalan tubuh
- Bayi, anak-anak, dan orang dewasa dengan sistem imun yang lemah, seperti riwayat keluarga HIV
Dosis dan Aturan Pakai Vaksin BCG
Pemberian vaksin BCG hanya boleh dilakukan oleh dokter atau tenaga medis profesional. Menjalani program vaksin BCG sebanyak 2 kali atau lebih tidak direkomendasikan karena belum ada bukti yang menunjukkan tingkat kemanjurannya.
Harga vaksin BCG cenderung bervariasi, tergantung fasilitas dan masing-masing layanan kesehatan. Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menjalani program vaksin.
Efek Samping Vaksin TBC
Efek samping imunisasi BCG bisa menimbulkan papula merah kecil dan ulkus (luka) selama 2-3 minggu. Ulkus bisa sembuh dan menyebabkan jaringan parut selama beberapa minggu.
Anda juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri pada bagian tubuh yang terkena suntikan, dan demam. Pada bayi, efek imunisasi BCG juga ringan dan bisa hilang sendirinya dalam waktu beberapa jam atau hitungan hari.
Reaksi alergi serius akibat vaksin sangat jarang terjadi. Mengutip dari Health New Zealand, hanya ada 1 dari 1 juta orang yang mengalaminya.
Jika efek samping akibat vaksin tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Baca juga: Cara Mengatasi Penyakit TBC
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Source:
- Australian Government. Tuberculosis. Juni 2025.
- Better Health Channel. Vaccines. Juni 2025.
- Mayo Clinic. Tuberculosis. Juni 2025.
- NHS. BCG Vaccine for Tuberculosis (TB). Juni 2025.