Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tulang hidung bengkok merupakan kondisi hidung yang tidak tepat berada di bagian tengah wajah. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan deviasi septum nasal. Penyebabnya beragam, bisa karena faktor genetik hingga akibat cedera.
Bagi sebagian orang, tulang hidung bengkok atau deviasi septum bisa terjadi akibat cedera saat melahirkan.
Tulang hidung bengkok atau deviasi septum menjadi salah satu kondisi paling umum terjadi. Bahkan, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap gangguan ini.
Deviasi septum bisa menyebabkan kesulitan bernapas, gangguan pengeringan sinus, dan infeksi penyakit. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara meluruskan tulang hidung agar tidak mengganggu kesehatan tubuh.
Kemungkinan Penyebab Tulang Hidung Bengkok
Penyebab hidung bengkok bisa akibat cedera atau kecelakaan. Akibatnya, hidung mengalami perubahan bentuk, gangguan penampilan, dan masalah pada sistem pernapasan.
Kondisi ini bisa tergolong berat atau ringan, tergantung dari penyebab dan gejalanya. Berikut beberapa penyebab deviasi septum:
1. Faktor Genetik
Bentuk tulang hidung bisa dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan. Artinya, orang tua yang memiliki hidung mancung atau bengkok, maka anak-anaknya kemungkinan besar memiliki hal serupa.
Hal inilah yang menyebabkan bentuk hidung dalam satu keluarga hampir mirip semua. Namun, hidung bengkok akibat cedera tidak bisa menurun dari orang tua ke anak-anaknya.
Baca Juga: Panduan Cara Menjaga Kesehatan Tulang yang Benar
2. Mengalami Cedera atau Kecelakaan
Gejala tulang hidung bengkok berupa hidung tersumbat, kesulitan bernapas, sulit tidur, pilek berulang, dan nyeri kepala. Kondisi ini umumnya tergolong ringan sehingga penderita seringkali tidak menyadari kondisi ini.
Namun, Anda perlu berhati-hari karena tulang hidung bengkok bisa mengakibatkan mimisan dan sinusitis secara terus-menerus. Sebaiknya, segera berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Tulang hidung bengkok dapat terjadi karena adanya cedera atau kecelakaan. Kondisi ini menyebabkan septum hidung keluar dari posisinya sehingga tidak berada di tengah bagian hidung.
3. Gangguan kesehatan Tertentu
Masalah kesehatan, seperti rinitis atau rinosinusitis bisa menyebabkan perubahan bentuk pada bentuk hidung. Gangguan ini dapat menyumbat saluran hidung dari tulang yang bengkok.
Akibatnya, penderita akan kesulitan bernapas sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, pilek juga menjadi penyebab terjadinya tulang hidung bengkok dalam waktu tertentu.
Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan hidung yang bersifat sementara dan mampu sembuh dengan sendirinya. Namun, pilek bisa mengganggu aliran udara dan menghasilkan lendir berwarna putih atau kekuningan.
4. Kelainan Saat Lahir
Pada kasus tertentu, hidung bengkok bisa terjadi selama pertumbuhan janin selama kehamilan. Kondisi ini dapat terlihat jelas pada bayi baru lahir.
Penelitian membuktikan bahwa tulang hidung bengkok memengaruhi bayi baru lahir. Kondisi ini biasanya sering terjadi pada bayi yang mengalami persalinan sulit atau lahir lebih besar.
5. Mengalami Deviasi Septum
Deviasi septum merupakan kondisi ketika hidung terlihat miring atau bengkok karena kelainan pada dinding pembatas antara kedua lubang hidung. Kondisi ini dapat terjadi sejak lahir atau adanya cedera di hidung.
Pada kondisi yang parah, deviasi septum bisa mengakibatkan hidung tersumbat dan gejala sinusitis berulang. Penderita kerap tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan ini.
Dokter biasanya mendiagnosis deviasi septum dengan cara pemeriksaan fisik. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kondisi hidung bagian dan lubang hidung di bagian luar.
Selain itu, dokter juga menggunakan lampu senter dan alat medis khusus untuk menahan rongga hidup tetap terbuka. Pada kondisi tertentu, dokter menganjurkan tes pemindaian, seperti CT scan untuk mengetahui struktur hidup dan sinus yang diderita oleh pasien dengan akurat.
Baca Juga: Manfaat Vitamin D Bagi Kesehatan Tulang Anda
Pengobatan Tulang Hidung yang Bengkok
Kondisi ini memiliki gejala ringan dan tidak mengganggu, serta biasanya tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, Anda perlu berhati-hati apabila kondisi ini memiliki gejala yang semakin parah, seperti sesak napas dalam waktu yang lama.
Pengobatan deviasi septum tergantung dari gejala dan penyebab yang dialami oleh penderita. Berikut beberapa pengobatan yang bisa dilakukan:
1. Obat Dekongestan
Salah satu pengobatan tulang hidung yang bengkok adalah dengan mengonsumsi obat jenis dekongestan. Obat ini berperan penting untuk meredakan gejala bengkak pada jaringan hidung.
Dekongestan juga mampu mempertahankan saluran udara pada kedua sisi hidup tetap terbuka. Obat ini mudah ditemukan dalam bentuk pil atau semprotan hidung. Anda bisa menggunakan obat dekongestan sesuai dengan kondisi kesehatan dan anjuran dari dokter.
Namun, Anda perlu memperhatikan masa waktu penggunaan pada semprotan hidung. Dalam jangka waktu lama, obat ini mampu menyebabkan ketergantungan dan memperburuk gejala tulang hidung bengkok.
2. Obat Antihistamin
Sebelum mengonsumsi obat, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk melihat penyebabnya. Gejala tulang hidung bengkok dapat diobati dengan antihistamin.
Jenis obat ini berfungsi untuk mencegah alergi dan gangguan pernapasan, seperti hidung tersumbat dan kesulitan bernapas.
Antihistamin juga mampu mengobati kondisi non-alergi berupa pilek. Namun, jenis obat ini memberikan efek samping mengantuk. Oleh sebab itu, Anda perlu menghindari konsumsi antihistamin saat sedang mengemudi atau aktivitas fisik yang berat.
3. Operasi Septoplasty
Jika gejala tulang hidung bengkok tidak kunjung sembuh dengan pengobatan mandiri, sebaiknya segera berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Pada kondisi yang parah, dokter akan menganjurkan operasi tulang hidung bengkok.
Operasi ini bisa berupa prosedur septoplasty yang dilakukan dengan cara memotong septum dan mengeluarkan tulang rawan. Kemudian, dokter dapat meluruskan bagian saluran hidung dan septum penderita.
Prosedur septoplasty perlu menghindari konsumsi obat-obatan tertentu, seperti ibuprofen atau aspirin dalam waktu 2 minggu sebelum dan sesudah operasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko pendarahan pada hidung.
Selain itu, Anda juga dapat menghentikan kebiasaan merokok untuk mengurangi gangguan selama proses pemulihan. Biasanya, operasi ini membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam dan menggunakan obat bius lokal atau umum.
Baca Juga: 6 Gejala Kanker Tulang yang Penting Dikenali
4. Operasi Rhinoplasty
Selain septoplasty, dokter dapat menganjurkan operasi rhinoplasty untuk memperbaiki struktur tulang hidung. Biasanya, operasi ini dilakukan bersamaan dengan septoplasty.
Prosedur rhinoplasty bekerja dengan cara mengubah ukuran dan bentuk tulang rawan hidung agar tampak lebih baik. Setiap rumah sakit memiliki biaya operasi tulang hidung bengkok yang berbeda-beda, tergantung dari lokasi dan fasilitas yang digunakan. Perkiraan estimasi biaya di rumah sakit mulai dari harga 6 juta rupiah.
Jika Anda mengalami gejala tulang hidung bengkok, seperti hidung tersumbat, sering mimisan, sakit kepala, kesulitan bernapas, dan pilek terus-menerus, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Mayo Clinic. Deviated Septum. Agustus 2024.
- Medical News Today. What’s to Know About Deviated Septum?. Agustus 2024.