Ditulis oleh Tim Konten Medis
Mengingat kasus Omicron yang terus bertambah dari data Kementrian Kesehataan Republik Indonesia per 10 Januari 2022 terjadi penambahan kasus 92 terkonfirmasi sehingga total sebanyak 506 kasus terkonfirmasi. Lantas, bagaimana kita dapat mendeteksi varian Omicron? Apakah ada Tes PCR untuk Omicron? Bagaimana metode tes dilakukan? Cari tahu dan baca lebih lanjut pada halaman ini!
World Health Organization (WHO) mengumumkan varian B.1.1.529 sebagai varian yang bernama Omicron.
Tahukah Anda? Semua virus akan terus bermutasi dan mutasi ini menghasilkan banyak versi dan varian baru. Beberapa di antaranya dapat membuat virus menjadi lebih berbahaya atau hanya menyebar lebih mudah. Kini varian baru, Omicron telah menyebar dan membuat “geger” masyarakat. Awalnya menimbulkan kekhawatiran bahwa vaksin yang ada mungkin tidak efektif terhadap Omicron. Namun, penelitian dari UK Health Security Agency menemukan, vaksin booster mampu memberikan perlindungan 88% terhadap keparahan penyakit.
Baca Juga: Mengenal Varian Omicron Lebih Dalam
Apakah Tes PCR Dapat Digunakan untuk Mendeteksi Omicron?
Anda dapat mendeteksi keberadaan virus Omicron dengan melakukan pengujian ke laboratorium. Hasil swab dari tes PCR akan dikirmkan ke laboratorium untuk dianalisis apakah varian tersebut seperti Omicron, Delta atau varian baru. Biasanya identifikasi untuk megenali dugaan kasus Omicron memakan waktu 4-5 hari. Petugas memerlukan analisis genetik penuh dengan melihat lebih dekat materi genetik yang disediakan melalui pengujian. Dengan begitu, para ilmuan dapat mengonfirmasi apakah seseorang positif dengan Omicron atau Delta yang sudah beredar luas. Hasil tes yang positif akan dicek untuk sekuensing genom.
Pengurutan genom merupakan prosedur pengurutan basa yang terdapat pada organisme. Pengurutan genom dapat dilakukan di laboratorium. Metode pengurutan genom dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya varian baru virus COVID-19. Jika hasil tes PCR positif, maka pengurutan genom dilakukan untuk melihat apa varian virus COVID-19 yang seseorang derita. Proses ini tidak memberikan gambaran lengkap, tetapi dengan menggunakan hal tersebut, para ilmuan dapat memperkirakan beapa proporsi kasus baru saat ini, Omicron.
Baca Juga: Waspadai Gejala Varian Omicron pada Anak
Menurut Pusat Penelitian Gabungan Komisi (JRC), ada metode PCR baru yang lebih efisien dalam tes spesifik Omicron tanpa perlu proses pengurutan yang mahal dan memakan waktu. Metode PCR baru terbukti tepat dalam tes spesifik Omicron, artinya peluang untuk mendeteksi kasus Omicron lebih cepat dan murah sehingga dapat mempermudah pelacakan Omicron dengan lebih baik.
JRC sendiri mengembangkan reagen modifikasi yang dapat dipesan oleh pemasok reguler Tes PCR dan dapat diterapkan dengan cepat. Metode baru ini akan dipresentasikan kepada negara-negara anggota di Komite Keamanan Kesehatan. Setiap laboratorium diharapkan dapat beradaptasi dengan cepat menggunakan Tes PCR metode baru.
Baca Juga: 8 Cara Mencegah Varian Omicron
Bagaimana Metode Tes PCR untuk Omicron?
Lantas, bagaimana metode tes PCR dengan metode baru? Sebagian besar perubahan yang khas dari varian Omicron telah ditemukan dalam pengkodean gen untuk glikoprotein Spike, merupakan komponen kunci dari virus yang menyediakan masuknya ke dalam sel manusia. Ini juga menjadi target vaksin berbasis mRNA dan virus.
Teknik yang digunakan untuk mendeteksi dini Omicron disebut ‘S-Gene Target Failure’ (SGTF).
Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan Flu Omicron Dengan Flu Biasa
Dengan pemeriksaan daerah pengkodean protein Spike dari semua urutan lengkap berbendera Omicron, para ilmuan JRC mengidentifikasi wilayah target dengan rangkaian asam nukleat yang unik dan spesifik Omicron. Melalui temuan ini mereka merancang reaksi berantai polimerase rel time spesifik varian Omicron (RT-qPCR).
Sensitivitas dan spesifisitas metode ini sekarang berhasil dikonfirmasi: sampel dari pasien yang terinfeksi Omicron dinyatakan positif. Sementara sampel dari pasien yang terinfeksi dengan varian lain, seperti varian delta yang tersebar luas, dinyatakan negatif. Oleh karena itu, pendekatan ini memungkinkan identifikasi Omicron yang cepat dan murah dengan peralatan laboratorium standar.
Baca Juga: Begini Gejala Omicron Secara Umum
Bagaimana Cara Mendapatkan Tes PCR untuk Omicron Saat Ini?
Tes PCR atau Polymerase Chain Reaction diakukan untuk mendeteksi seseorang apakah terinfeksi COVID-19 menggunakan sampel Swab dari hidung dan tenggorokan. Hasil PCR tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Saat ini teknik yang digunakan untuk mendeteksi dini Omicron disebut ‘S-Gene Target Failure’ (SGTF). Seperti uraian di atas, Omicron memiliki mutasi pada protein Spike (S), maka bila dideteksi melalui PCR tidak terdeteksi (failure) sementara gen lainnya positif.
Oleh karena itu, perlu pengujian laboratorium untuk mengetahui detail varian apa yang terdeteksi. Metode SGTF ini sudah diterapkan pada 1.800 laboratorium Kemenkes untuk mendetksi varian baru, Omicron. Dengan adanya pemeriksaan SGTF diharapkan dapat lebih cepat mendeteksi kasus Omicron di Indonesia.
Penting untuk meningkatkan kewaspadaa pada Omicron dan varian COVID-19 lainnya. Anda perlu memahami varian SARS-CoV-2 ini menyebar dan bagaimana mendeteksinya. Meskipun varian Delta masih dominan, tetapi penting untuk mengidentifikasi kasus Omicron dan membatasi penularannya. Terapkan selalu protokol kesehatan, meningkatkan imun, dan lakukan vaksinasi booster untuk mencegah keparahan penyakit. Salam Sehat!
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- Omicron: Bagaimana Saya Tahu Jika Saya Memilikinya?
- Tes PCR baru yang Dikembangkan oleh JRC Dapat Mendeteksi Varian Omicron, Pengujian Terbaru oleh Ilmuwan UE
- Memeriksa: Apakah Rapid Test COVID-19 Bisa Mendeteksi Varian Omicron?