Rabu, 13 November 2024 / Published in Artikel Kesehatan

Ini Tanda-Tanda Hamil 1 Hari yang Perlu Diketahui

Tanda-tanda hamil 1 hari sering kali tidak menimbulkan gejala sehingga tidak disadari oleh banyak wanita. Namun, beberapa orang mungkin merasakan tanda kehamilan 1 hari setelah berhubungan, seperti kelelahan, nyeri payudara, dan kram ringan.

Mual atau morning sickness adalah salah satu tanda awal kehamilan yang sering dialami.

Umumnya, dokter atau ahli medis dapat mengukur minggu awal kehamilan dari hari pertama periode menstruasi terakhir. Meskipun tidak mengalami kehamilan, hal ini dapat membantu dalam menentukan perkiraan jatuh tempo masa hamil seseorang.

Selain itu, ciri-ciri hamil 1 hari terkadang hampir serupa dengan gejala yang Anda alami sebelum menstruasi. Inilah yang menyebabkan banyak wanita yang sulit untuk membedakannya.

Daftar Isi

Ciri-Ciri Hamil 1-2 Hari

Setiap wanita dapat mengalami gejala kehamilan yang berbeda-beda. Gejala ini bisa terjadi sebelum melakukan tes kehamilan di rumah.

Berdasarkan siklus menstruasi 28 hari yang umum, rata-rata garis waktu kehamilan dapat berupa:

14 hari setelah periode menstruasi terakhir: Mengalami konsepsi atau pembuahan sel telur dan sperma.
17 hari atau lebih setelah periode menstruasi terakhir: Nyeri pada payudara, tubuh mudah lelah, sensitif terhadap bau, dan suhu tubuh basal meningkat.
20-26 hari setelah periode menstruasi terakhir: Lendir serviks cenderung terasa lebih kenyal dan menimbulkan pendarahan implantasi.
28-35 hari setelah periode menstruasi terakhir: Sering buang air kecil dan mengalami perubahan suasana hari yang terjadi bersamaan dengan siklus haid terlambat.
35 hari atau lebih setelah periode menstruasi terakhir: Gejala kehamilan dapat terjadi kapan saja selama trimester pertama.

Selain itu, Anda bisa mengenali tanda-tanda kehamilan lainnya yang umum terjadi saat awal kehamilan, seperti:

Mual dan muntah (morning sickness)
Produksi air liur meningkat
Nafsu makan menurun akibat perubahan hormon
Mudah maag
Perut kembung

Sebagian besar gejala awal kehamilan hampir serupa dengan efek samping PMS (premenstrual syndrome) atau saat menstruasi. Namun, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang signifikan.

Biasanya, gejala yang paling mudah terlihat adalah perubahan pada areola yang cenderung berwarna lebih gelap, lebar, dan bergelombang saat hamil. Meskipun mulai merasakan gejala kehamilan, Anda perlu menunggu hingga 2 minggu sejak berovulasi untuk mendapatkan hasil tes yang positif.

Sebab, tes kehamilan di rumah mengukur kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropini) dalam urine. Jika mendapatkan hasil positif, Anda bisa melakukan pemeriksaan ke dokter.

Gejala yang Dirasakan di Awal Kehamilan

Ada beberapa gejala hamil pada trimester pertama yang paling umum terjadi, di antaranya:

Haid terlambat: Salah satu tanda pasti hamil adalah mengalami haid terlambat, terutama saat memasuki masa subur. Namun, gejala ini bisa terkadang salah apabila Anda memiliki siklus menstruasi tidak teratur.
Payudara bengkak dan nyeri: Tanda-tanda hamil yang tidak disadari adalah mengalami payudara bengkak dan nyeri. Hal ini bisa terjadi akibat perubahan hormon yang memicu payudara sensitif.
Mual dan muntah: Kondisi ini sering dikenal dengan sebutan morning sickness. Mual dan muntah termasuk ciri-ciri hamil muda yang sering terjadi.
Sering buang air kecil: Cara mengetahui apakah sedang hamil atau tidak, yaitu mengalami perubahan frekuensi buang air kecil. Jika sedang hamil, Anda mungkin merasa lebih sering buang air kecil akibat jumlah darah dalam tubuh yang meningkat dan menyebabkan ginjal memproses cairan ekstra.
Mudah merasa lelah: Kelelahan termasuk gejala awal kehamilan. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron yang memicu tubuh lelah.

Contoh Sakit Perut Tanda Hamil Muda

Sakit atau kram perut merupakan hal yang umum terjadi selama kehamilan. Kondisi ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan karena bukan menjadi tanda masalah kesehatan serius.

Terkadang, kram perut saat hamil cenderung terasa ringan dan bisa hilang dengan sendirinya setelah mengubah posisi, buang air besar, atau istirahat sejenak. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri tumpul atau tajam yang terjadi akibat berbagai alasan, seperti nyeri ligamen, sembelit, dan masuk angin.

Sakit perut terkadang terasa seperti tusukan jarum atau nyeri haid ringan. Meskipun tidak berbahaya, kondisi kerap menimbulkan rasa tidak nyaman yang membutuhkan perawatan mandiri di rumah.

Namun, Anda perlu berhati-hati apabila sakit perut terjadi bersamaan dengan gejala lainnya, seperti pendarahan atau bercak, keputihan abnormal, dan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Salah satu sakit perut yang mungkin disebabkan oleh kondisi medis serius dapat berupa kehamilan ektopik.

Gangguan kehamilan ektopik adalah kondisi ketika sel telur yang dibuahi menempel di luar rahim, biasanya berada di tuba falopi. Kondisi ini biasanya terlihat antara minggu ke-4 dan ke-12 melalui pemeriksaan USG.

Kehamilan ektopik bisa mengancam nyawa apabila mendapatkan penanganan sedini mungkin. Selain sakit perut, gejala lainnya dapat berupa pendarahan vagina, nyeri di ujung bahu, dan merasa pingsan atau pusing.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda melakukan tes kehamilan di rumah dan mendapatkan hasil positif, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perawatan prenatal dan informasi yang dibutuhkan untuk menjaga kehamilan tetap sehat.

Bukan hanya itu saja, perawatan prenatal dapat memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan janin hingga siap menghadapi masa persalinan. Perawatan ini juga mampu mendeteksi masalah kehamilan sejak dini sehingga mengurangi risiko masalah kesehatan serius dan keguguran.

Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.

Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS

Source: