Ditulis oleh Tim Konten Medis
Keputihan tanda hamil bisa mirip dengan gejala sebelum menstruasi. Namun, sebenarnya keputihan yang menjadi gejala kehamilan memiliki tekstur, frekuensi, dan aroma yang berbeda dengan keputihan menjelang haid. Mengetahui perbedaan keduanya bisa membantu wanita menyadari masa kehamilan tahap awal agar bisa segera mendapatkan perawatan.
Meningkatnya keputihan menjadi salah satu tanda awal kehamilan.
Keputihan adalah cairan berwarna putih atau bening yang keluar melalui vagina, rahim, atau serviks. Cairan ini berperan penting untuk membersihkan dan melumasi vagina agar terhindar dari infeksi bakteri jahat.
Bahkan, keputihan juga bisa menandakan kehamilan akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Selain keputihan, kehamilan juga ditandai dengan perubahan fisik dan mental.
Ciri-Ciri Keputihan Tanda Hamil
Keputihan tanda hamil memiliki gejala yang berbeda dengan keputihan menjelang haid. Perbedaan ini termasuk pada frekuensi cairan vagina yang keluar, warna keputihan, hingga tekstur dan aromanya.
Adapun sejumlah ciri-ciri keputihan tanda hamil, sebagai berikut:
1. Jumlah Keputihan Lebih Banyak
Salah satu ciri-ciri keputihan saat hamil muda adalah meningkatkan jumlah cairan vagina. Keputihan tanda kehamilan biasanya lebih banyak frekuensinya daripada keputihan menjelang menstruasi. Namun, perlu Anda perlu tahu bahwa mengalami peningkatan keputihan saja belum berarti hamil.
Keputihan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama saat sedang mengandung. Cairan dapat membersihkan bakteri dan sel-sel mati dari dalam tubuh.
Baca Juga: Mengenal Arti Warna Urine Ibu Hamil: Kuning hingga Bening
2. Warna Keputihan saat Hamil Adalah Putih Susu
Keputihan tanda hamil biasanya muncul pada minggu pertama hingga kedua proses fertilisasi berhasil. Cairan ini berwarna putih susu atau putih krem.
Cairan keputihan saat hamil merupakan kondisi yang normal terjadi dan tidak berbahaya. Namun, keputihan yang berwarna kehijauan dan kekuningan bisa menjadi pertanda adanya infeksi penyakit.
3. Tekstur Cenderung Encer
Tekstur keputihan tanda hamil cenderung encer dan berwarna bening. Kondisi ini merupakan hal yang normal dan sering dialami oleh setiap wanita hamil.
Keputihan encer tidak berbahaya dan menjadi tanda vagina sehat. Kondisi ini juga menandakan bahwa vagina sedang membersihkan dirinya sendiri dan menjadi tanda ovulasi.
4. Tidak Berbau
Anda mungkin bertanya-tanya, aroma keputihan tanda hamil seperti apa? Cairan ini tentu berbeda dengan keputihan biasanya yang menimbulkan aroma ringan. Bahkan, keputihan tanda hamil sering kali tidak berbau busuk sehingga menjadi tanda bahwa vagina sehat.
Perbedaan keputihan tanda hamil dengan sebelum haid dapat terlihat dari tekstur dan durasinya. Umumnya, cairan ini lebih terasa ringan dengan durasi pendek daripada saat menstruasi.
Baca Juga: Berhubungan Intim Saat Hamil Muda: Manfaat dan Risikonya
Penyebab Keputihan Saat Hamil
Adapun beberapa penyebab keputihan saat hamil, sebagai berikut:
1. Meningkatkan Hormon Estrogen
Salah satu penyebab keputihan saat hamil adalah meningkatnya hormon estrogen di dalam tubuh. Selain menyebabkan keputihan, tingkat estrogen yang meningkan juga menyebabkan leher rahim cendering lunak.
Saat leher rahim dan dinding vagina melunak, tubuh memproduksi cairan lebih baik untuk mencegah infeksi penyakit pada organ intim. Kepala bayi yang semakin membesar juga dapat menekan leher rahim sehingga mengakibatkan peningkatan cairan keputihan.
2. Infeksi Jamur pada Vagina
Infeksi jamur bisa menimbulkan keputihan pada wanita hamil. Kondisi ini juga menimbulkan gejala rasa gatal luar biasa, keluarnya cairan, dan iritasi pada vagina.
Dalam istilah medis, infeksi jamur pada vagina dikenal dengan sebutan kandidiasis vagina. Infeksi ini tidak termasuk dalam penyakit menular seksual. Namun, terdapat peningkatan risiko kandidiasis vagina bisa menular melalui hubungan intim.
3. Vaginosis Bakterial
Vaginosis bakterial (BV) dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri vagina, dan keputihan abnormal. Kondisi ini bisa terjadi akibat ketidakseimbangan jumlah bakteri alami.
Penyakit vaginosis bakterial bisa terjadi pada semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, kondisi ini paling umum terjadi selama masa reproduksi dan wanita hamil.
Baca juga: Cara Merawat Organ Reproduksi Wanita
Tanda-Tanda Kehamilan Lainnya
Selain keputihan, terdapat tanda-tanda kehamilan lainnya, seperti:
- Siklus haid terlambat: Hal ini merupakan tanda kehamilan paling umum. Namun, beberapa wanita kerap mengalami pendarahan ringan di sekitar waktu periode haid.
- Mual dan muntah: Kondisi ini biasanya berlangsung saat pagi hari dan dikenal dengan sebutan morning sickness. Mual dan muntah bisa memicu penurunan nafsu makan.
- Perubahan payudara: Payudara menjadi lebih berisi, bengkak, dan terasa nyeri.
- Mudah merasa lelah: Kondisi ini biasanya terjadi pada awal kehamilan. Kemungkinan besar rasa lelah dipengaruhi oleh peningkatan hormon seks progesteron secara drastis.
- Sering buang air kecil: Kehamilan bisa meningkatkan kadar cairan tubuh dan efisiensi ginjal. Kondisi ini juga menimbulkan pembengkakan rahim sehingga menekan kandung kemih.
- Mengidam makanan tertentu: Kondisi ini sangat umum terjadi selama kehamilan, terutama makanan yang mengandung energi dan kalsium. Misalnya, susu dan produk olahannya.
Keputihan Tanda Hamil yang Berbahaya
Berikut ini adalah beberapa ciri keputihan tanda hamil yang berbahaya:
1. Penyebab Keputihan
Keputihan yang berbahaya menjadi tanda adanya infeksi atau peradangan pada vagina. Penyebabnya bisa karena penyakit menular seksual, vaginosis bakterial, dan trikomoniasis.
Pengobatan keputihan abnormal bisa berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Sebagai contoh, keputihan akibat penyakit menular seksual dapat diatasi dengan perawatan mandiri di rumah hingga pengobatan medis.
Baca Juga: Catat, 7 Manfaat Asam Folat untuk Ibu Hamil dan Janin
2. Tekstur Menggumpal
Keputihan tanda hamil yang tidak sehat menimbulkan gejala tekstur menggumpal dan tampak seperti keju cottage. Gejala penyerta lainnya dapat beruba gatal luar biasa dan sensasi terbakar saat buang air kecil.
Keputihan menggumpal bisa menjadi tanda bahwa Anda terinfeksi jamur. Kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga membutuhkan penanganan medis segera mungkin.
3. Berwarna Hijau atau Abu-Abu Tua
Anda perlu berhati-hati apabila mengalami keputihan berwarna hijau atau abu-abu muda. Kondisi ini memerlukan perhatian medis untuk mencegah infeksi penyakit yang semakin parah.
Keputihan hijau bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual dan penyakit radang panggul yang terjadi pada wanita hamil. Kondisi ini juga disertai dengan beberapa keluhan, seperti nyeri saat buang air kecil dan berbau busuk.
4. Memiliki Bau Menyengat
Umumnya, keputihan memiliki bau ringan atau tidak berbau. Kondisi ini menandakan bahwa vagina sehat dan tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, Anda harus waspada apabila keputihan memiliki bau menyengat, seperti amis atau busuk. Kondisi ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri, jamur, atau parasit yang menyerang organ intim.
Baca Juga: 6 Manfaat Bayi Tabung (IVF) untuk Program Kehamilan
Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keputihan saat hamil, antara lain:
- Mandi secara rutin dan mengenakan celana dalam berbahan katun: Hal ini diperlukan untuk kebersihan area wanita secara optimal. Selain itu, bahan katun juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan bakteri dan vagina tetap kering.
- Gunakan pembalut atau panty liner: Produk ini mampu menyerap cairan berlebih dan menimbulkan rasa nyaman. Sebaiknya, hindari penggunaan tampon yang bisa membawa kuman ke dalam vagina.
- Hindari douches atau sabun wewangian: douches atau sabun wewangian belum terbukti aman selama kehamilan dan harus dihindari sama sekali. Produk ini bisa mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme di vagina dan memicu vaginosis bakterialis.
- Hindari penggunaan tisu basah: Vagina bisa membersihkan dirinya sendiri sehingga Anda tidak membutuhkan tisu basah. Produk ini juga dapat mengubah pH di saluran genital dan meningkatkan risiko infeksi penyakit.
Jika Anda mengalami keputihan abnormal saat kehamilan yang ditandai dengan bau menyengat, adanya sensasi terbakar, dan gatal, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Better Health Channel. Pregnancy – Signs and Symptoms. Agustus 2024.
- Healthline. Vaginal Discharge During Pregnancy: What’s Normal?. Agustus 2024.
- What to Expect. Vaginal Discharge During Pregnancy (Leukorrhea). Agustus 2024.