Ditulis oleh Tim Konten Medis
Apakah Anda pernah mendengar tentang Transient Ischemic Attack (TIA) atau yang lebih dikenal stroke ringan? Meskipun mungkin tidak sepopuler stroke yang lebih serius, stroke ringan memiliki potensi memberikan peringatan dini tentang kondisi kesehatan Anda. Mengetahui gejala, penyebab, dan pengobatan dari stroke ringan bisa menjadi langkah awal penting untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah risiko yang lebih serius di masa depan.
Salah satu gejala stroke ringan yang umum terjadi adalah mati rasa pada salah satu bagian tubuh, seperti tangan.
Apa Itu Stroke Ringan?
Stroke ringan adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu untuk sementara waktu. Ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan sementara pada pembuluh darah yang menyuplai otak. Namun, penyumbatan ini tidak berlangsung cukup lama untuk menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak.
Baca Juga: 4 Macam-macam Stroke yang Bisa Membahayakan Nyawa Anda
Gejala Stroke Ringan
Gejala TIA dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terpengaruh dan seberapa parah penyumbatan aliran darahnya. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul selama TIA meliputi:
● Mati rasa atau kelemahan pada satu sisi tubuh: Ini bisa melibatkan tangan, kaki, atau wajah. Misalnya, seseorang mungkin merasa kesulitan menggerakkan tangan atau kaki pada satu sisi tubuh.
● Kehilangan penglihatan: Penglihatan ganda, kabur, atau hilangnya penglihatan pada salah satu mata atau kedua mata bisa menjadi gejala TIA.
● Kesulitan berbicara atau memahami ucapan: Penderita TIA mungkin mengalami gangguan berbicara atau kesulitan memahami apa yang orang lain katakan.
● Gangguan keseimbangan atau koordinasi: Penderita TIA bisa merasa pusing, sulit berjalan, atau mengalami masalah keseimbangan.
● Ketidakmampuan untuk mengontrol gerakan mata dengan benar: Gerakan mata yang tidak normal atau sulit untuk mengontrol gerakan mata juga bisa terjadi.
Gejala stroke ringan memang bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen. Namun, TIA tidak boleh diabaikan karena seringkali bisa menjadi tanda peringatan bahwa risiko stroke yang lebih serius akan terjadi.
Penyebab Stroke Ringan
Arteri adalah pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke otak. Penumpukan plak ini dapat mengurangi aliran darah ke arteri atau berpotensi menyebabkan pembekuan darah. Gumpalan tersebut kemudian bergerak ke arteri di otak yang dapat menyebabkan stroke ringan.
Gumpalan darah ini dapat berpindah dari pembuluh darah di jantung atau bagian tubuh lainnya. Akibatnya, banyak penderita penyakit jantung juga mengalami stroke. Adapun beberapa faktor risiko penyebab stroke ringan, di antaranya:
1. Keturunan
Riwayat keluarga dapat menjadi salah satu risiko stroke ringan. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami TIA atau stroke, risiko Anda bisa lebih tinggi. Faktor genetik juga dapat memengaruhi kecenderungan terhadap gangguan pembuluh darah dan penyakit yang berhubungan dengan TIA.
Berhenti merokok dapat membantu meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit ini.
2. Gaya Hidup
Gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risiko TIA. Merokok, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, serta kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penyempitan arteri dan pembentukan plak kolesterol. Ini meningkatkan kemungkinan pembentukan gumpalan darah yang dapat menyebabkan TIA.
3. Penyakit Tertentu
Beberapa kondisi medis seperti diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, kolestrol, dan gangguan irama jantung (seperti fibrilasi atrium) dapat meningkatkan risiko terjadinya TIA. Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan pembentukan plak, sedangkan penyakit jantung dapat memengaruhi aliran darah ke otak.
Baca Juga: Latihan Fisioterapi Pasca Stroke
4. Usia
Risiko TIA dan stroke secara umum meningkat seiring bertambahnya usia. Proses penuaan dapat menyebabkan perubahan pada pembuluh darah dan meningkatkan kemungkinan pembentukan plak kolesterol serta risiko terjadinya gangguan aliran darah.
Cara Mengobati Stroke Ringan
Pengobatan stroke ringan penting dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya stroke yang lebih serius di masa depan. Pengobatan dapat melibatkan berbagai pendekatan, termasuk penggunaan obat-obatan, intervensi karotis invasif minimal, dan perubahan gaya hidup. Berikut adalah informasi umum mengenai opsi pengobatan TIA:
1. Obat-obatan
- Antiplatelet: Obat seperti aspirin atau clopidogrel dapat diresepkan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah dalam arteri sehingga mengurangi risiko TIA dan stroke.
- Antikoagulan: Pada beberapa kasus, antikoagulan seperti warfarin atau apixaban dapat diberikan jika ada riwayat fibrilasi atrium atau kondisi lain yang memerlukan pencegahan pembentukan gumpalan darah yang lebih kuat.
- Pengendalian Tekanan Darah: Jika tekanan darah tinggi adalah faktor penyebab atau risiko TIA, obat-obatan pengendalian tekanan darah dapat diresepkan oleh dokter.
- Pengendalian Kolesterol: Obat-obatan untuk mengatur kadar kolesterol juga dapat direkomendasikan untuk mencegah pembentukan plak kolesterol di arteri.
2. Intervensi Karotis Invasif Minimal
Jika penyebab TIA berkaitan dengan penyempitan arteri karotis (pembuluh darah utama yang membawa darah ke otak), dokter dapat merekomendasikan prosedur invasif minimal untuk mengatasi penyempitan tersebut:
- Carotid Endarterectomy: Prosedur ini melibatkan pengangkatan plak dari dinding arteri karotis untuk memulihkan aliran darah yang normal.
- Angioplasty Karotis dan Stent: Pada prosedur ini, dokter dapat memasang stent (struktur kecil berbentuk tabung) di dalam arteri untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka dan aliran darah lancar.
3. Perubahan Gaya Hidup
- Berhenti Merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyempitan arteri. Berhenti merokok dapat membantu meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko TIA.
- Menerapkan Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, kolesterol, dan sodium, serta kaya serat, dapat membantu mengendalikan faktor risiko TIA seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
- Aktivitas Fisik Teratur: Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, mengendalikan berat badan, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 8 Pertolongan Pertama Stroke yang Tepat
Untuk mencegah terjadi stroke ringan, Anda perlu menjaga pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, merokok atau menghindari asap rokok, dan batas konsumsi tinggi lemak, garam, dan gula. Bila Anda mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penangan yang tepat.
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Serangan Iskemik Sementara (TIA) – Cleveland Clinic
- Serangan Iskemik Sementara (TIA) – Mayo Clinic
- Serangan Iskemik Sementara (TIA) – American Heart Association