Ditulis oleh Tim Konten Medis
Perbedaan radang tenggorokan dan amandel dapat terlihat dari penyebab hingga gejalanya. Penyebab amandel umumnya akibat infeksi virus Influenza A, Virus herpes simpleks, dan Virus Epstein-Barr. Sementara radang tenggorokan umumnya terjadi akibat infeksi Rhinovirus, parainfluenza, hingga Virus Corona.
Gejala amandel cenderung lebih ringan daripada radang tenggorokan.
Radang tenggorokan dan radang amandel merupakan penyakit yang terlihat mirip karena sama-sama menyerang bagian dalam tenggorokan dan jaringan di sekitarnya. Meskipun serupa, kedua penyakit memiliki perbedaan yang dapat terlihat dari gejala, pengobatan, dan faktor risiko.
Tonsilitis atau radang amandel merupakan peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada amandel. Sementara itu, radang tenggorokan adalah kondisi ketika faring dan tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus dan bakteri. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan faringitis.
Perbedaan Radang Tenggorokan dan Amandel
Berikut ini adalah perbedaan radang tenggorokan dan amandel:
1. Penyebab
Amandel berbentuk seperti dua benjolan kecil dan lunak yang berada di bagian belakang tenggorokan. Sebagian besar penyebab amandel terjadi karena adanya infeksi virus.
Misalnya, rhinovirus yang juga menjadi penyebab dari flu biasa. Selain itu, penyebab amandel juga bisa karena infeksi jenis virus lain, seperti:
- Influenza A
- Virus herpes simpleks
- Virus Epstein-Barr
Meskipun jarang terjadi, sakit amandel juga bisa karena infeksi bakteri. Bakteri yang paling umum menyebabkan penyakit ini adalah Streptococcus pyogenes (streptokokus grup A).
Amandel menjadi salah satu garis pertahanan sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus yang masuk melalui mulut. Kondisi inilah yang membuat amandel rentan mengalami infeksi dan peradangan.
Sementara itu, radang tenggorokan atau faringitis lebih sering terjadi akibat infeksi virus. Adapun beberapa jenis virus yang umum menyebabkan radang tenggorokan, antara lain:
- Rhinovirus
- Virus Corona
- Virus parainfluenza
- Adenovirus
- Virus Epstein-Barr
- Influenza atau flu.
Meskipun jarang terjadi, infeksi bakteri juga bisa mengakibatkan radang tenggorokan. Kondisi ini membutuhkan obat antibiotik untuk mengurangi gejala. Adapun beberapa jenis bakteri penyebab faringitis, antara lain:
- Streptococcus
- Klamidia
- Gonore
- Mycoplasma pneumoniae.
Baca Juga: Buah untuk Sakit Tenggorokan
2. Gejala
Radang tenggorokan dan amandel memiliki gejala yang serupa. Namun, gejala amandel cenderung lebih ringan dibandingkan dengan radang tenggorokan.
Gejala penyakit ini cenderung berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Pada sebagian kasus, ciri-ciri penyakit amandel dapat terlihat dari:
- Nyeri tenggorokan
- Amandel terasa bengkak dan merah
- Terkadang muncul bercak nanah
- Sakit saat menelan
- Demam
- Sakit kepala
- Pilek
- Mengalami tetesan postnasal atau lendir hitung yang menetes ke bagian belakang tenggorokan
- Bau mulut
- Batuk
Ciri-ciri terkena radang tenggorokan menimbulkan gejala seperti rasa sakit atau sensasi gatal ketika menelan atau berbicara. Pada kondisi ini, tenggorokan dapat terlihat berwarna merah dengan bercak putih atau nanah.
Jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi, Anda dapat mengalami gejala berupa pilek, batuk, dan demam. Bahkan, kondisi ini bisa memicu tubuh mudah lelah.
Namun, radang tenggorokan akibat infeksi bakteri streptokokus memiliki gejala lain, seperti:
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
- Amandel merah dan bengkak
- Ruam
- Demam
- Sakit perut
- Muntah
3. Faktor Risiko
Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terkena radang amandel, antara lain:
- Usia. Kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak usia 5-15 tahun daripada orang dewasa.
- Terkena paparan kuman. Anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah atau perkemahan bisa menyebabkan infeksi radang amandel.
- Cuaca. Penelitian membuktikan bahwa radang amandel bisa terjadi karena cuaca panas dan kabut asap.
Sementara itu, radang tenggorokan dapat terjadi karena adanya beberapa faktor risiko meliputi:
- Musim dingin dan flu
- Kontak langsung atau dekat dengan penderita
- Mengalami tenggorokan atau pile
- Sering merokok atau terkena paparan asap rokok
- Mengalami infeksi sinus berulang kali
- Reaksi alergi
- Menghadiri tempat penitipan anak atau sekolah yang ramai.
4. Diagnosis
Biasanya, dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis gejala dan penyebab faringitis atau radang tenggorokan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya bercak putih, abu-abu, pembengkakan, atau kemerahan pada tenggorokan.
Dokter juga dapat memeriksa bagian telinga dan hidung untuk memeriksa pembekakan yang terjadi pada kelenjar getah bening. Jika terdapat penyebab lain dari radang tenggorokan, Anda bisa melakukan tes pemeriksaan darah untuk mendeteksi infeksi penyakit lain.
Tes darah dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari lengan atau tangan. Kemudian, sampel ini dikirimkan ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut. Tes pemeriksaan darah juga mampu mendiagnosis mononukleosis pada tubuh penderita.
Sama halnya dengan radang tenggorokan, dokter dapat mendiagnosis radang amandel melalui pemeriksaan fisik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi amandel yang berwarna merah, bengkak, atau terdapat nanah di dalamnya.
Selain itu, dokter juga memerlukan pemeriksaan penunjang, seperti tes usap tenggorokan, tes darah, dan ruam. Tes usap tenggorokan dilakukan dengan cara mengusapkan kapas ke bagian belakang tenggorokan.
Hasil tes ini juga cenderung cepat hanya berlangsung dalam waktu 10-15 menit saja. Dokter juga bisa memeriksa darah pada tubuh penderita untuk mengetahui penyebab infeksi virus atau bakteri.
Baca Juga: Cara Cepat Mengatasi Sakit Tenggorokan Saat Puasa
5. Pengobatan
Perbedaan tenggorokan normal dan radang bisa terlihat dari warna kemerahan dan bintik-bintik merah pada mulut. Jika penyebab penyakit ini adalah infeksi virus, perawatan mandiri di rumah mampu meredakan gejalanya, seperti:
- Minum lebih banyak cairan untuk mencegah dehidrasi
- Berkumur dengan campuran air garam hangat
- Menggunakan pelembab udara atau humidifier
Pengobatan medis juga penting untuk meredakan gejala radang tenggorokan, seperti nyeri dan demam. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat asetaminofen dan ibuprofen. Selain itu, obat pelega tenggorokan juga bisa meredakan nyeri dan gatal.
Sama halnya dengan radang tenggorokan, penyakit amandel dapat diobati dengan antibiotik melalui suntikan atau pil. Cobalah untuk melakukan pengobatan amandel di rumah, antara lain:
- Istirahat cukup
- Mengonsumsi air hangat atau sangat dingin
- Konsumsi makanan tekstur lunak, seperti es krim
- Menggunakan tablet hisap yang mengandung benzokain.
Penyakit ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Namun, penderita radang tenggorokan kemungkinan besar membutuhkan terapi antibiotik untuk meredakan gejala. Jika keluhan semakin memburuk dan tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera kunjungi dokter.
Baca Juga: 10 Makanan untuk Sakit Tenggorokan yang Baik Dikonsumsi
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter gizi di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr Lia Tanoto
Source:
- Healthy Children. Strep Throat, Sore Throat or Tonsillitis: What’s the Difference?. September 2024.
- John Hopkins Medicine. Pharyngitis and Tonsillitis. September 2024.
- Medical News Today. How to Tell the Difference Between Tonsillitis and Strep Throat. September 2024.