Ditulis oleh Tim Konten Medis
Uban atau rambut berwarna putih bisa muncul pada usia muda. Biasanya kondisi ini dipengaruhi bukan hanya karena proses penuaan, tetapi juga bisa dipicu stres hingga gangguan tiroid. Masalah pada kelenjar tiroid bisa memengaruhi hormon yang memproduksi melanin, pigmen warna pada rambut.

Kekurangan vitamin B12 bisa merusak sel-sel rambut dan membuatnya lebih mudah beruban.
Uban yang biasanya diidentifikasi sebagai rambut berwarna abu-abu atau putih, seringkali dianggap sebagai tanda penuaan. Namun, saat ini, semakin banyak orang yang mengalami uban di usia muda.
Lantas, apa penyebab uban di usia muda? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Penyebab Uban di Usia Muda
Uban di usia muda bukan hanya membuat seseorang kurang percaya diri. Namun, ada beberapa penyebab yang menandakan adanya masalah kesehatan, seperti:
1. Stres
Penyebab ubanan di usia muda bisa dipicu oleh stres. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh memproduksi hormon stres, terutama kortisol.
Tingginya tingkat kortisol dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada rambut.
Bahaya stres kronis yang tidak terkelola dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan pada folikel rambut dan mempercepat proses penuaan, menyebabkan rambut berubah warna beruban lebih cepat.
2. Genetik
Keturunan dari orang tua atau anggota keluarga yang memiliki kecenderungan mengalami uban pada usia muda meningkatkan kemungkinan anaknya mengalami kondisi yang sama. Gen-gen tertentu dapat memengaruhi produksi melanin, struktur rambut, dan faktor-faktor lain yang berkontribusi pada warna rambut seseorang.
Meskipun faktor genetik tidak dapat diubah, pemahaman akan warisan gen dapat membantu seseorang untuk lebih waspada terhadap potensi munculnya uban.
Melakukan perawatan rambut yang baik dan mengikuti gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi dampak genetik dan menjaga kesehatan rambut sebaik mungkin.
Baca juga: Cara Menghilangkan Ketombe Permanen yang Efektif
3. Gangguan Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid memiliki peran kunci dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan sel.
Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti hipotiroidisme (produksi hormon tiroid yang kurang) atau hipertiroidisme (produksi hormon tiroid yang berlebihan) dapat memengaruhi keseimbangan hormonal tubuh secara keseluruhan.
Ketidakseimbangan hormonal ini dapat mengganggu produksi melanin, pigmen yang memberikan warna hitam pada rambut dan memicu uban akan lebih cepat tumbuh.
Hipotiroidisme, misalnya, sering kali disertai dengan penurunan aktivitas kelenjar tiroid, yang dapat memperlambat proses regenerasi sel dan merangsang perubahan warna rambut. Sebaliknya, pada kasus hipertiroidisme, peningkatan aktivitas kelenjar tiroid dapat menghasilkan peningkatan tingkat metabolisme, yang juga dapat berdampak pada siklus pertumbuhan rambut dan pigmentasi.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan kelenjar tiroid sangat penting untuk mencegah perubahan warna rambut, termasuk munculnya uban, pada usia yang lebih muda.
4. Kekurangan Vitamin B12
Vitamin B12 atau kobalamin merupakan nutrisi esensial yang berperan dalam fungsi sel dan sintesis DNA. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, gangguan sistem saraf, dan dampak negatif pada kesehatan rambut. Rambut yang sehat memerlukan pasokan nutrisi yang memadai untuk pertumbuhan dan pigmentasi yang optimal.
Ketika tubuh mengalami kekurangan vitamin B12, sel-sel rambut mungkin mengalami kerusakan dan menjadi lebih rentan terhadap perubahan warna. Pigmen rambut yang dihasilkan menjadi tidak seimbang, menyebabkan rambut beruban lebih awal di usia muda.
Asupan yang cukup dari makanan yang kaya vitamin B12 atau suplemen vitamin dapat membantu menjaga kesehatan rambut dan mencegah proses penuaan dini.
Baca Juga: Penyebab Kulit Kepala Gatal dan Cara Mengatasinya
5. Konsumsi Obat-obatan
Konsumsi obat-obatan tertentu dapat menjadi penyebab munculnya uban di usia muda. Sejumlah obat, seperti yang digunakan dalam proses kemoterapi, memiliki dampak signifikan terhadap folikel rambut.
Salah satu efek samping umum dari kemoterapi adalah kerontokan rambut, tetapi proses ini juga dapat merusak folikel secara permanen, mempengaruhi pertumbuhan rambut baru dengan warna yang berbeda, termasuk uban.
Selain kemoterapi, beberapa jenis antibiotik dan obat antihipertensi juga telah terkait dengan perubahan warna rambut. Beberapa zat kimia dalam obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi produksi melanin atau bahkan merusak struktur rambut secara keseluruhan.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika seseorang mengalami perubahan pada rambut mereka setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu.
6. Merokok
Kebiasaan merokok bukan hanya merugikan kesehatan paru-paru dan sistem kardiovaskular, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan rambut.
Rokok mengandung berbagai senyawa kimia, seperti nikotin dan tar, yang dapat merusak folikel dan merangsang perubahan warna rambut. Paparan senyawa-senyawa ini dapat memicu stres oksidatif, yang mengakibatkan kerusakan pada sel-sel rambut dan pigmen melanin.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa perokok aktif memiliki risiko lebih tinggi mengalami uban lebih awal dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Selain itu, merokok juga dapat mempercepat penuaan alami rambut, membuatnya lebih rentan terhadap perubahan warna yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, untuk mencegah munculnya uban di usia muda, menghentikan kebiasaan merokok dapat menjadi langkah proaktif untuk memelihara kesehatan rambut dan kulit kepala.
7. Efek Samping dari Produk Perawatan Rambut
Penggunaan produk perawatan rambut seringkali menjadi ritual harian bagi banyak orang, tetapi tidak semua produk tersebut bersifat aman bagi kesehatan rambut.
Banyak pewarna rambut sintetis yang tersedia di pasaran mengandung bahan kimia agresif seperti amonia dan hidrogen peroksida. Ketika produk ini digunakan secara berlebihan atau terlalu sering, makan dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan luar rambut, yang disebut kutikula.
Kutikula yang rusak membuat folikel rambut menjadi rentan terhadap pengaruh eksternal dan memengaruhi kemampuan rambut untuk memproduksi pigmen melanin. Akibatnya, rambut dapat mengalami perubahan warna yang tidak diinginkan, termasuk munculnya uban.
Selain itu, penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia keras seperti sulfat dapat membuat rambut kering dan rapuh. Keduanya merupakan faktor yang juga dapat mempercepat proses penuaan.
8. Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun adalah kelompok kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh sendiri. Salah satu penyakit autoimun yang membuat rambut memutih lebih cepat adalah alopecia areata atau vitiligo.
Alopecia areata menyebabkan kerontokan rambut tiba-tiba dan bisa memengaruhi pigmen rambut yang menyebabkan munculnya uban pada usia muda.
Sementara itu, pada vitiligo, sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel pigmentasi, menghasilkan patch-patch putih pada kulit dan rambut.
Penderita penyakit autoimun yang mengalami uban perlu mendapatkan perawatan medis yang tepat untuk mengelola gejala dan melindungi folikel rambut dari kerusakan lebih lanjut.
9. Paparan Sinar UV Matahari
Paparan sinar UV matahari bukan hanya menjadi ancaman bagi kesehatan kulit, tetapi juga memiliki dampak pada kesehatan rambut, khususnya dalam konteks munculnya uban di usia muda.
Sinar UV dapat merusak struktur rambut dengan memecah protein-protein penting di dalamnya, yang pada gilirannya dapat mengurangi produksi melanin. Proses ini menyebabkan perubahan warna pada rambut dan mempercepat penuaan rambut.
Selain itu, paparan berlebihan terhadap sinar UV dapat meningkatkan produksi radikal bebas yang merusak sel-sel rambut dan menyebabkan kerusakan oksidatif.
Langkah-langkah perlindungan seperti penggunaan topi atau produk perawatan rambut dengan filter UV dapat membantu mengurangi risiko kerusakan akibat sinar matahari dan mencegah munculnya uban di usia muda.
Baca Juga: Kanker Kulit Kepala: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatannya
10. Neurofibromatosis
Neurofibromatosis merupakan suatu kondisi genetik yang kompleks, ditandai oleh pertumbuhan tumor pada jaringan saraf. Dalam beberapa kasus, neurofibromatosis dapat menyebabkan perubahan pada pigmen rambut, termasuk munculnya uban.
Meskipun neurofibromatosis relatif jarang terjadi, dampaknya pada penampilan fisik dan kesehatan rambut sering kali signifikan.
Adanya perubahan warna rambut pada usia dini dalam konteks neurofibromatosis menyoroti hubungan yang kompleks antara faktor genetik, pertumbuhan tumor, dan ekspresi fenotip pada tingkat sel.
Pemahaman mendalam tentang interaksi ini dapat membantu dalam pengembangan pendekatan terapeutik yang lebih terarah dan memperbaiki kualitas hidup bagi individu yang hidup dengan kondisi ini.
Jika Anda merasa terganggung atau pertumbuhan uban disertai dengan gejala lain, segera kunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk diagnosa lanjutan yang lebih optimal.
Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Surya S Pratama
Source:
- Medical News Today. What You Should Know About Gray or White Hair. Maret 2024.
- Healthline. What Causes White Hair?. Maret 2024.