Ditulis oleh Tim Konten Medis
Rematik atau arthritis sering dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang usia lanjut. Namun, kenyatannya, rematik bisa terjadi di usia muda dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Lantas, apa penyebab rematik di usia muda? Simak artikel ini sampai selesai.

Rematik menyerang persendian dan jaringan sekitarnya sehingga menyebabkan nyeri hingga kaku.
Apa Itu Rematik?
Rematik adalah penyakit yang menyerang persendian dan jaringan sekitarnya, menyebabkan peradangan dan nyeri. Meskipun sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang terkait dengan usia lanjut, rematik dapat memengaruhi individu pada usia muda sehingga membawa dampak signifikan pada kualitas hidup mereka.
Penyebab utama rematik melibatkan gangguan sistem kekebalan tubuh, di mana sistem ini menyerang secara keliru persendian dan jaringan lunak, menyebabkan peradangan kronis. Pengelolaan kondisi ini melibatkan pengobatan untuk meredakan gejala, perubahan gaya hidup, dan terapi fisik. Pentingnya pemahaman tentang rematik tidak hanya sebagai masalah usia lanjut, melainkan juga sebagai tantangan kesehatan yang dapat dihadapi oleh individu di berbagai rentang usia.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Rematik?
Gejala Rematik di Usia Muda
Rematik pada usia muda dapat menunjukkan berbagai gejala yang dapat memengaruhi kualitas hidup individu. Berikut adalah gejala umum rematik di usia muda:
- Nyeri Persendian: Nyeri persisten pada persendian dapat meningkat saat aktivitas.
- Pembengkakan Persendian: Peradangan menyebabkan pembengkakan sehingga membuat sendi terasa kaku.
- Kekakuan Pagi: Kekakuan persendian terutama terjadi di pagi hari.
- Kelemahan Otot: Kelemahan otot di sekitar persendian yang terkena.
- Panas pada Persendian: Sensasi panas atau kehangatan di sekitar persendian yang terkena.
- Deformitas Persendian: Perubahan bentuk atau deformitas pada persendian.
- Kelelahan: Kelelahan yang berlebihan, bahkan setelah aktivitas ringan.
- Nyeri pada Area Tubuh Lain: Nyeri dapat muncul di otot, kulit, atau organ tubuh lainnya.
Penyebab Rematik di Usia Muda
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab rematik di usia muda, di antaranya:
1. Obesitas
Kelebihan berat badan pada usia muda dapat menjadi pemicu serius bagi perkembangan rematik. Obesitas meningkatkan tekanan pada persendian tertentu, terutama pada area lutut, panggul, dan kaki, sehingga meningkatkan risiko peradangan dan kerusakan jaringan sendi.
Beban berlebih pada persendian dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada distribusi berat badan, mengakibatkan pergeseran mekanika yang merugikan dan memperburuk gejala rematik.
Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan aktivitas fisik yang teratur dapat menjadi langkah preventif penting untuk melindungi persendian dari dampak negatif obesitas.
2. Faktor Hormonal dan Genetik
Faktor hormonal dan genetik memainkan peran kunci dalam mendasari risiko seseorang terkena rematik, terutama pada usia muda. Perubahan hormonal dapat memicu respons kekebalan tubuh yang salah, mengarah pada peradangan kronis pada persendian. Di sisi lain, faktor genetik dapat meningkatkan rentan terhadap jenis rematik tertentu, seperti rheumatoid arthritis.
Jika ada riwayat keluarga dengan riwayat rematik, individu tersebut mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi. Meskipun tidak dapat diubah, pemahaman akan faktor-faktor ini dapat membantu dalam identifikasi dini dan manajemen gejala rematik pada usia muda, memungkinkan tindakan preventif yang lebih efektif.
3. Kadar Kalsium Rendah
Kadar kalsium yang rendah dalam tubuh merupakan faktor penyebab rematik di usia muda. Kalsium bukan hanya elemen penting dalam menjaga kepadatan tulang, tetapi juga memainkan peran kunci dalam fungsi persendian yang sehat. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis, dan memicu peradangan pada persendian.
Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memperburuk gejala rematik dan meningkatkan ketidaknyamanan bagi individu yang terkena dampak. Oleh karena itu, menjaga asupan kalsium yang cukup melalui makanan atau suplemen menjadi langkah penting dalam pencegahan rematik, terutama pada populasi usia muda yang berisiko.
Baca Juga: 7 Dampak Asam Urat Tinggi Bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
4. Cedera
Cedera pada persendian dapat menjadi pemicu serius untuk perkembangan rematik pada usia muda. Terutama jika tidak ditangani dengan baik atau jika cedera tersebut bersifat berulang, dapat menyebabkan perubahan struktural pada persendian. Cedera dapat merusak kartilago, jaringan ikat, atau ligamen, yang kemudian memicu respon peradangan dalam tubuh. Peradangan ini tidak hanya dapat memperburuk kondisi persendian yang sudah terluka, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya rematik.
Penting bagi Anda yang mengalami cedera persendian untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat dan rehabilitasi yang memadai guna mencegah dampak jangka panjang pada kesehatan persendian mereka.
Merokok juga dapat memengaruhi pasokan darah ke persendian sehingga memperburuk kondisi rematik.
5. Penggunaan Sendi yang Berlebihan
Aktivitas fisik yang berlebihan atau pemaparan terus-menerus terhadap beban berat pada persendian dapat menjadi pemicu utama rematik pada usia muda. Terlibat dalam olahraga tertentu yang membutuhkan gerakan berulang atau pekerjaan fisik yang memerlukan beban berlebih pada persendian dapat menyebabkan peradangan dan merusak jaringan sendi.
Misalnya, olahraga tanpa pemanasan yang memadai atau kegiatan fisik yang dilakukan tanpa istirahat yang cukup dapat meningkatkan tekanan pada persendian serta meningkatkan risiko kerusakan dan pembengkakan.
6. Merokok
Kebiasaan merokok, selain membawa risiko kesehatan umum, juga telah terkait dengan peningkatan risiko pengembangan rematik, khususnya rheumatoid arthritis. Zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok, seperti nikotin dan tar, dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh dan merusak jaringan ikat.
Efek negatif merokok pada sirkulasi darah juga dapat memengaruhi pasokan darah ke persendian, memperburuk kondisi rematik. Oleh karena itu, menjauhi kebiasaan merokok tidak hanya berpengaruh pada kesehatan umum, tetapi juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya peradangan dan kerusakan persendian yang terkait dengan rematik pada usia muda.
7. Jenis Kelamin
Faktor jenis kelamin juga bisa menjadi penyebab rematik di usia muda. Meskipun rematik dapat memengaruhi siapa saja, statistik menunjukkan bahwa perempuan memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami beberapa jenis rematik, terutama rheumatoid arthritis.
Faktor hormon dalam tubuh perempuan diyakini memiliki pengaruh, di mana perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan atau menopause dapat memengaruhi aktivitas sistem kekebalan tubuh, memperburuk peradangan pada persendian.
Pengobatan Rematik di Usia Muda
Penanganan penyakit rematik umumnya difokuskan pada pengurangan dan eliminasi peradangan yang terjadi, walaupun, penyakit ini tidak dapat sepenuhnya sembuh.
Pengidap rematik dapat diberikan berbagai jenis obat, antara lain:
- Obat antiinflamasi nonsteroid
- Obat antiinflamasi steroid
- Vitamin dan suplemen tambahan
Selain penggunaan obat, berbagai jenis perawatan mungkin direkomendasikan untuk mengatasi penyakit rematik, termasuk:
- Latihan yang disesuaikan
- Terapi fisik
- Terapi panas dan dingin
- Bantuan alat dan perangkat lainnya
- Prosedur operasi
Baca Juga: Pahami Prosedur Cek Asam Urat dan Cara Membaca Hasilnya
Cara Mencegah Rematik di Usia Muda
Mencegah rematik pada usia muda melibatkan gaya hidup sehat dan perhatian terhadap faktor-faktor risiko potensial. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Pertahankan Berat Badan Sehat: Menjaga berat badan yang sehat untuk mengurangi beban pada persendian.
- Aktivitas Fisik Teratur: Melibatkan diri dalam aktivitas fisik teratur untuk memelihara kekuatan otot dan fleksibilitas persendian.
- Konsumsi Makanan Sehat: Menerapkan pola makan seimbang dengan asupan nutrisi yang mencukupi.
- Hindari Kebiasaan Merokok: Menghindari merokok untuk mencegah peningkatan risiko rematik.
- Batasi Konsumsi Alkohol: Mengontrol konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan persendian.
- Hindari Cedera dan Trauma Persendian: Pencegahan cedera melalui olahraga aman dan tindakan pencegahan lainnya.
- Istirahat yang Cukup: Menjaga pola tidur yang sehat dan memberikan tubuh istirahat yang cukup.
- Kelola Stres: Praktik manajemen stres untuk mengurangi risiko peradangan dan memperburuk gejala rematik.
- Periksa Kesehatan Secara Rutin: Pemeriksaan kesehatan berkala untuk deteksi dini gejala rematik.
- Hindari Pemakaian Sendi yang Berlebihan: Menghindari aktivitas yang memberikan tekanan berlebihan pada persendian.
Itu dia penjelasan mengenai penyebab rematik di usia muda. Bila Anda mengalami gejala di atas dan tidak kunjung sembuh, segera konsultasi dengan dokter.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Dewasa Muda dengan Penyakit RA
- Artritis Reumatoid pada Dewasa Muda: Gejala dan Pengobatan
- Bagaimana Artritis Reumatoid Memengaruhi Dewasa Muda