Ditulis oleh Tim Konten Medis
Perut yang rata dan kencang sering dianggap sebagai tanda kesehatan, sementara perut buncit menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak orang. Lantas, apa sebenarnya penyebab perut buncit seperti orang hamil? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Jarang bergerak bisa menyebabkan lemak menumpuk di perut karena kalori tidak terbakar dengan baik.
Penyebab Perut Buncit Seperti Hamil
Perut buncit bisa disebabkan oleh beberapa faktor dan berinteraksi satu sama lain. Berikut beberapa penyebab perut buncit seperti hamil, yaitu:
1. Sembelit
Sembelit adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar secara teratur. Kondisi ini dapat menjadi penyebab perut buncit karena tinja yang terperangkap dalam usus tidak dapat dikeluarkan dengan lancar. Akumulasi tinja yang berlebihan dalam usus dapat membuat perut terasa penuh dan membesar.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan sembelit meliputi pola makan yang rendah serat, kurangnya konsumsi air, kurangnya aktivitas fisik, efek samping obat-obatan tertentu, atau masalah medis tertentu.
Baca Juga: Perut Kembung dan Keras, Apa Penyebabnya?
2. Minum Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat menjadi salah satu penyebab perut buncit seperti hamil. Alkohol mengandung kalori, dan minum alkohol dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di daerah perut. Selain itu, alkohol juga dapat mengganggu fungsi metabolisme tubuh, yang dapat mengarah pada peningkatan berat badan, terutama di area perut.
Minum alkohol secara berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon kortisol yang terkait dengan penimbunan lemak di perut.
3. Obesitas
Obesitas merupakan kondisi medis yang terjadi ketika seseorang memiliki berat badan yang signifikan melebihi berat badan idealnya. Salah satu efek samping obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan di berbagai bagian tubuh,
termasuk di perut. Ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola makan yang tidak sehat, konsumsi kalori berlebihan, serta ketidakseimbangan antara asupan kalori dan pengeluaran energi.
Lemak akan disimpan dalam sel lemak di daerah perut jika terjadi kelebihan kalori, dan seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan perut terlihat buncit. Obesitas juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
4. Kurang Berolahraga
Kehidupan yang kurang aktif atau kurangnya olahraga dapat menjadi penyebab perut buncit. Olahraga dan aktivitas fisik membantu membakar kalori dan menguatkan otot, termasuk otot di daerah perut. Ketika seseorang jarang bergerak atau tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup, maka kalori yang masuk mungkin tidak dibakar dengan efisien, dan lemak dapat menumpuk di perut.
Selain itu, otot perut yang lemah juga dapat membuat perut terlihat lebih buncit. Olahraga yang teratur membantu meningkatkan metabolisme, memperbaiki postur tubuh, dan mengurangi penumpukan lemak di perut, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi perut buncit.
Baca Juga: Sakit Perut Bagian Bawah Pusar, Waspadai Penyebabnya
Stres kronis dapat meningkatkan hormon kortisol dan berkontribusi pada perut buncit.
5. Stres
Stres kronis adalah keadaan ketika tubuh terus-menerus menghadapi tekanan fisik atau emosional yang berlebihan. Kondisi ini dapat berdampak pada berbagai sistem dalam tubuh. Salah satu efek stres adalah peningkatan produksi hormon kortisol oleh kelenjar adrenal.
Hormon kortisol, yang sering disebut “hormon stres,” memiliki efek beragam pada tubuh, termasuk peningkatan nafsu makan, terutama untuk makanan berlemak dan berkalori tinggi. Kortisol juga dapat merangsang penumpukan lemak di area perut, yang sering dikenal sebagai “lemak perut stres.” Oleh karena itu, stres kronis dapat berkontribusi pada perut buncit karena pengaruhnya pada kebiasaan makan dan metabolisme lemak.
6. Lemak Perut Menggumpal
Lemak visceral, yang terletak di dalam rongga perut merupakan jenis lemak yang berada di antara organ-organ dalam seperti hati, pankreas, dan usus. Lemak visceral memiliki sifat yang berbeda dibandingkan dengan lemak subkutan yang terletak di bawah kulit. Lemak visceral lebih aktif secara metabolik dan dapat melepaskan zat kimia yang berkontribusi pada resistensi insulin dan peradangan kronis.
Kondisi ini dapat mengarah pada penumpukan lemak di sekitar organ dalam perut dan menyebabkan perut terlihat buncit. Lemak visceral juga terkait dengan peningkatan risiko masalah kesehatan serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.
7. Asites
Asites adalah kondisi medis yang ditandai oleh penumpukan cairan di dalam rongga perut, yang dikenal sebagai rongga peritoneal. Cairan ini biasanya berupa cairan berwarna kuning pucat yang mengisi ruang antara organ-organ dalam perut, seperti hati, usus, dan lambung. Penyebab utama asites adalah gangguan kesehatan tertentu, seperti:
- Sirosis, yang merupakan kerusakan hati yang parah akibat alkohol, infeksi, atau penyakit lainnya.
- Gagal Jantung, di mana jantung tidak memompa darah dengan efisien.
- Kanker Perut, khususnya kanker peritoneum, juga dapat mengakibatkan asites.
Asites dapat menyebabkan perut tampak membesar atau buncit, serta gejala lain seperti nyeri perut, sulit bernapas, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
8. Fase Menopause
Menopause menjadi tahap dalam kehidupan seorang wanita ketika menstruasi berhenti secara permanen. Perubahan hormon yang terjadi selama menopause, terutama penurunan estrogen, dapat memengaruhi bagaimana tubuh menyimpan lemak. Salah satu efek yang sering terjadi adalah peningkatan penumpukan lemak di area perut, yang sering disebut sebagai “lemak perut menopause.”
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Perut?
9. IBS (Irritable Bowel Syndrome)
IBS merupakan gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk perut buncit. IBS sering kali disertai dengan perubahan pola buang air besar, seperti diare, sembelit, atau kedua-duanya secara bergantian. Perut yang buncit dapat menjadi gejala IBS karena gangguan dalam pergerakan usus dan sensitivitas terhadap makanan tertentu.
10. Postur Tubuh yang Buruk
Postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk atau duduk dengan buruk dapat menyebabkan tekanan ekstra pada otot-otot di sekitar perut. Ini mengakibatkan penarikan otot-otot perut ke dalam, yang dapat membuat perut tampak lebih datar atau bahkan cenderung terlihat lebih besar. Postur yang buruk juga dapat mempengaruhi cara perut Anda terlihat dan terasa.
Mengatasi perut buncit bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres. Reduksi asupan lemak jenuh dan gula, serta peningkatan serat dalam diet adalah langkah awal. Berolahraga dengan latihan kardiovaskular dan kekuatan membantu membakar kalori dan menguatkan otot perut. Manajemen stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi dapat membantu mengurangi penumpukan lemak perut akibat stres.
Namun, jika perut buncit menimbulkan gejala dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Apa Penyebab Bertambahnya Lemak Perut?
- 11 Hal yang Membuat Perut Anda Bertambah Gemuk
- Penyebab Perut Buncit