Sabtu, 15 Februari 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Waspadai Penyebab Kaki Bengkak saat Hamil

Penyebab kaki bengkak saat hamil bisa terjadi karena perubahan hormon, rahim membesar, dan berdiri atau duduk terlalu lama. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa mengambil langkah pencegahan dan perawatan yang tepat agar terhindar dari gejala bengkak yang semakin parah.

Kaki bengkak saat hamil normal terjadi.

Salah satu ciri-ciri fisik orang hamil adalah kaki bengkak. Pergelangan kaki yang bengkak merupakan hal yang wajar.

Meskipun begitu, kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu rutinitas sehari-hari pada ibu hamil. Bengkak saat hamil tidak hanya terjadi di kaki saja tetapi juga bagian tubuh lainnya, seperti wajah atau tangan.

Kondisi ini biasanya bersifat ringan dan tidak perlu Anda khawatirkan.

Daftar Isi

Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil

Berikut ini adalah kondisi kesehatan dan kebiasaan yang menyebabkan kaki bengkak saat hamil:

1. Perubahan Hormon

Kaki bengkak saat hamil tua bisa menjadi pertanda terjadinya perubahan hormon dalam tubuh. Bengkak tidak hanya terjadi di kaki saja tetapi juga bagian tubuh lainnya, termasuk pergelangan tangan.

Bengkak di kaki sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman. Hormon kehamilan bisa membuat dinding pembuluh darah lebih lunak sehingga tidak mampu berfungsi dengan baik.

Cara mengatasi kaki bengkak pada ibu hamil bisa dengan mengenakan sepatu yang mana, membatasi asupan makanan tinggi garam, dan olahraga secara teratur. Cara ini dapat menjaga sirkulasi darah tetap lancar.

2. Rahim Membesar

Penyebab kaki bengkak saat hamil dapat terjadi karena kondisi rahim yang membesar. Kondisi ini memberikan tekanan pada pembuluh darah vena dan menghambat aliran darah kembali ke jantung.

Anda bisa mengatasi pembengkakan dengan beristirahat sejenak dengan kaki terangkat. Selain itu, pastikan untuk mengenakan pakaian yang longgar selama kehamilan agar tubuh bisa bergerak leluasa.

3. Minum Kafein Berlebihan

Minum kafein berlebihan dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Jenis minuman ini bersifat diuretik yang menyebabkan sering buang air kecil.

Bahkan, minuman berkafein, seperti soda, teh, dan kopi bisa memperparah gejala pembengkakan selama kehamilan. Hal ini bisa terjadi apabila mengonsumsinya terlalu banyak.

Bukan hanya itu saja, minum kafein berlebihan juga berpotensi meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk keguguran, lahir mati, atau berat badan lahir rendah. Minuman ini juga memengaruhi tidur yang menyebabkan insomnia dan memperburuk mual di pagi hari.

4. Berdiri atau Duduk Terlalu Lama

Berdiri atau duduk terlalu lama bisa menyebabkan kaki bengkak saat hamil. Kondisi ini juga meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah yang cukup mengganggu.

Ibu hamil dapat berjalan kaki atau duduk sejenak apabila melakukan pekerjaan yang menuntut duduk atau berdiri sepanjang hari. Saat berdiri, Anda bisa menjaga lutut tetap rileks, mengencangkan otot inti, dan memberi jarak di antara kedua kaki.

Hal ini sangat penting untuk mengurangi tekanan pada lutut dan kaki pada ibu hamil. Sementara berjalan kaki sejenak dapat meningkatkan aliran darah sehingga mencegah bengkak di kaki semakin parah.

Selain itu, meregangkan kaki di bangku atau kotak yang rendah menjadi salah satu cara mengatasi kaki bengkak saat hamil yang bisa Anda coba. Hal ini membantu dalam mengurangi tekanan pada punggung bawah dan membiarkan kaki beristirahat secara berkala.

5. Mengonsumsi Makanan Tinggi Natrium

Makanan tinggi natrium meliputi daging olahan, makanan instan, dan camilan asin. Jenis makanan ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil karena berisiko mengalami tekanan darah tinggi.

Baik sedang hamil atau tidak, jumlah maksimal konsumsi natrium sekitar 2.300 miligram per hari atau satu sendok teh garam. Jika berlebihan, hal ini bisa meningkatkan risiko pembengkakan dan preeklamsia.

Ada banyak cara untuk mengurangi asupan natrium dalam makanan. Misalnya, konsumsi makanan segar daripada produk olahan, membaca label kemasan, dan konsumsi rempah-rempah lainnya sebagai pengganti garam.

6. Tidak Mencukupi Asupan Kalium

Kalium memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan dalam sel-sel tubuh selama kehamilan. Kandungan ini juga bermanfaat untuk membantu kontraksi otot dan mengirimkan impuls saraf.

Namun, jika tidak mencukupi asupan kalium, hal ini bisa menyebabkan kram dan pembengkakan pada kaki. Wanita yang hamil usia 19 tahun ke atas dapat mengonsumsi kalium sebanyak 2.900 miligram per hari.

Bahaya kaki bengkak saat hamil biasanya terjadi secara tiba-tiba atau bertambah parah. Jika mengalaminya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter karena bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius.

Waspadai Bahaya Kaki Tangan Bengkak Saat Hamil

Umumnya, kaki tangan bengkak saat hamil termasuk kondisi normal dan umum terjadi. Kondisi ini juga tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan serta melakukan perawatan mandiri di rumah.

Meskipun begitu, kaki tangan bengkak saat hamil perlu Anda perhatikan dan waspadai apabila disertai dengan gejala-gejala lainnya, sebagai berikut:

Sakit kepala parah
Pusing dan pandangan kabur
Merasa kebingungan
Sulit bernapas
Bengkak yang semakin parah dan tidak kunjung sembuh dalam waktu lama
Pembengkakan yang terjadi secara tiba-tiba, terutama di wajah, kaki, tangan, atau sekitar mata

Jika mengalami kondisi ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS

Source: