Ditulis oleh Tim Konten Medis
Seks selama kehamilan mungkin terlihat dan terasa berbeda, bahkan gairah seks pun bisa meningkat atau menurun. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui aturan berhubungan intim saat hamil agar memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh.
Hindari posisi misionaris karena berat bayi dapat menekan organ dalam.
Pada dasarnya, berhubungan intim selama kehamilan tidak membahayakan janin di dalam kandungan. Sebab, kantung ketuban dan otot-otot rahim mampu melindungi bayi secara menyeluruh.
Selain itu, ada sumbat lendir tebal yang menutup serviks sehingga mencegah masuknya infeksi ke dalam tubuh. Bahkan, penis juga tidak bersentuhan langsung dengan janin saat berhubungan seks.
Tips Aman Berhubungan Intim Saat Hamil
Meskipun tidak berbahaya, Anda dan pasangan perlu mengetahui cara berhubungan intim yang aman saat hamil. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko gangguan kehamilan dan komplikasi serius. Adapun tipsnya, sebagai berikut:
1. Posisi Seks yang Tepat
Saat trimester ketiga, ibu hamil harus memilih posisi seks yang tepat agar tidak memberikan tekanan pada perut hamil. Sebaiknya, hindari posisi misionaris karena berat bayi bisa memicu tekanan ekstra pada organ dalam atau arteri utamanya.
Ibu hamil cenderung lebih nyaman saat mereka mampu mengendalikan kedalaman dan kecepatan penetrasi. Misalnya, posisi seks woman on top (berada di atas pasangan) atau berbaring miring.
Baca Juga: 17 Ciri-Ciri Hamil Muda yang Sering Muncul di Minggu Pertama
2. Gunakan Pelumas
Perubahan hormon terjadi saat kehamilan, tingginya progesterone dapat menyebabkan keringnya vagina dan iritasi saat berhubungan. Pelumas berbahan dasar air dapat digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan saat berhubungan.
Dengan demikian menurunkan risiko iritasi, nyeri dan infeksi.
3. Pertimbangkan Aktivitas Seks Non–Penetrasi
Selama kehamilan, seks oral dan anak aman cenderung aman dilakukan. Namun, sebaiknya tidak meniupkan udara ke dalam vagina saat hamil.
Hal ini dapat menyebabkan emboli udara yaitu kondisi dimana gelembung udara menyumbat pembuluh darah. Meskipun jarang terjadi, kondisi ini dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin
Meskipun seks anal tidak membahayakan janin namun pada penderita wasir akan memberikan rasa tidak nyaman. Selain itu, untuk menghindari penyebaran bakteri dari rektum ke vagina, sebaiknya menghindari seks anal yang diikuti oleh seks vagina,
4. Ketahui Perubahan Libido
Ibu hamil dapat mengalami perubahan hormon yang memengaruhi libido atau gairah seksual. Penurunan libido dapat terjadi akibat dari mual di pagi hari, kelelahan, dan stres terkait kehamilan.
Anda dan pasangan bisa saling berkomunikasi sebelum melakukan hubungan intim. Hal ini sangat penting untuk memberikan rasa nyaman terhadap perubahan libido.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Fisik Orang Hamil, Apa Saja Perubahannya?
Kondisi yang Tidak Boleh Berhubungan Intim Saat Hamil
Pada kondisi tertentu, ibu hamil perlu menghindari aktivitas seksual selama sebagian atau seluruh masa kehamilan. Biasanya, dokter akan memberi tahu kepada Anda yang membuat hubungan seks tidak dapat dilakukan.
Berikut ini adalah beberapa kondisi atau waktu tidak boleh berhubungan intim saat hamil:
- Plasenta previa: Ini berarti plasenta telah menyentuh atau menutupi serviks. Jika penis menyentuh serviks, kondisi ini dapat melukai plasenta dan menyebabkan pendarahan.
- Riwayat persalinan prematur: Terjadi ketika ibu hamil mengalami kontraksi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
- Insufisiensi serviks: Ini berarti serviks mulai menipis dan melebar terlalu dini.
Apakah Berhubungan Intim Saat Hamil Bisa Memicu Keguguran?
Terdapat studi yang melaporkan bahwa tidak ada bukti hubungan seksual bisa menyebabkan keguguran. Namun, para ahli menyarankan ibu hamil yang mengalami pendarahan atau terancam mengalami keguguran untuk menghindari aktivitas seksual sementara waktu hingga benar-benar sembuh.
Selain itu, terdapat efek samping berhubungan intim di akhir kehamilan, seperti orgasme yang bisa memicu kontraksi ringan. Kondisi ini menyebabkan otot-otot rahim meregang dan terasa tidak nyaman.
Meskipun begitu, kontraksi ringan saat orgasme atau seks itu sendiri merupakan hal yang normal dan tidak perlu Anda khawatirkan. Cobalah untuk melakukan beberapa teknik relaksasi atau berbaring sejenak hingga kontraksi hilang dengan sendirinya.
Manfaat Berhubungan Intim Saat Hamil
Ada sejumlah manfaat berhubungan intim saat hamil yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
- Menjaga kebugaran tubuh: Seks mampu membakar kalori dan menjaga kebugaran Anda dan pasangan.
- Memperkuat hubungan dengan pasangan: Aktivitas seksual selama kehamilan dapat mendukung keintiman dan cenderung merasa lebih dekat dengan pasangan.
- Mengurangi stres: Seks selama kehamilan dapat meningkatkan produksi oksitosin atau hormon cinta yang bisa mengurangi stres pada ibu hamil dan meningkatkan kualitas tidur lebih baik.
- Meningkatkan perasaan bahagia: Saat orgasme, tubuh melepaskan hormon endorfin yang membantu ibu hamil dan bayi merasa lebih bahagia serta rileks.
Dalam kehamilan yang sehat, hubungan seks tidak berkaitan dengan risiko atau masalah kesehatan apa pun pada ibu hamil atau janin di dalam kandungan. Namun, apabila Anda mengalami nyeri atau pendarahan yang tidak biasa selama kehamilan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Ini Tanda-Tanda Hamil 1 Hari yang Perlu Diketahui
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Stella Kartolo
Source:
- Baby Center. Your Complete Guide to Sex During Pregnancy. November 2024.
- Nemours Kids Health. Sex During Pregnancy. November 2024.
- Medical News Today. What to Know About Sex During Pregnancy. November 2024.