Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Penyebab Hepatitis, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Defara
Selasa, 24 Oktober 2023 / Published in Artikel Kesehatan

Penyebab Hepatitis, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, obat-obatan tertentu, atau gangguan autoimun. Gejala umumnya meliputi kelelahan, mual, kulit dan mata menguning (jaundice), serta nyeri pada perut bagian kanan atas.

Penyakit Hepatitis

Hepatitis menjadi penyakit fungsi hati.

Penyakit hepatitis termasuk jenis penyakit yang bisa menular, tergantung jenis virusnya. Misalnya, hepatitis A dan E menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, sedangkan hepatitis B, C, dan D menular lewat darah atau cairan tubuh.

Lalu, apakah hepatitis bisa sembuh? Tergantung jenisnya. Hepatitis A dan E biasanya sembuh sendiri, sedangkan hepatitis B dan C memerlukan pengobatan jangka panjang karena bisa menjadi kronis.

Pengobatan hepatitis berbeda tergantung jenisnya. Hepatitis akut biasanya mendapat perawatan dengan istirahat dan pola makan sehat, sementara hepatitis kronis memerlukan obat antivirus untuk mengendalikan virus dan mencegah komplikasi.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Penyakit Hepatitis?
  • Penyebab Hepatitis
    • 1. Hepatitis A (HAV)
    • 2. Hepatitis B (HBV)
    • 3. Hepatitis C (HCV)
  • Gejala Hepatitis
  • Diagnosis Penyakit Hepatitis
    • 1. Tes Fungsi Hati
    • 2. Tes Antibodi Virus Hepatitis
    • 3. USG Perut (Ultrasonografi Perut)
    • 4. Biopsi Hati
  • Komplikasi Hepatitis
  • Cara Mengatasi Hepatitis
    • 1. Hepatitis A
    • 2. Hepatitis B
    • 3. Hepatitis C
  • Cara Mencegah Hepatitis
    • 1. Hepatitis A
    • 2. Hepatitis B
    • 3. Hepatitis C
  • Pengobatan Hepatitis ke Dokter

Apa Itu Penyakit Hepatitis?

Hepatitis adalah kondisi ketika hati mengalami peradangan atau pembengkakan. Peradangan ini biasanya muncul sebagai reaksi tubuh terhadap infeksi atau kerusakan dan bisa karena banyak hal.

Penyebab paling umum adalah infeksi virus, tapi hepatitis juga bisa muncul karena racun dari obat-obatan, alkohol, zat kimia tertentu, atau gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang hati secara keliru. Hepatitis bisa bersifat akut (gejalanya muncul tiba-tiba dan bisa sembuh dalam waktu kurang dari 6 bulan), atau kronis (berlangsung lama dan bisa menyebabkan kerusakan hati secara perlahan).

Jadi, tidak semua hepatitis langsung parah, tapi jika dibiarkan bisa jadi berbahaya. Jenis hepatitis yang paling berbahaya adalah hepatitis B dan hepatitis C.

Hal ini karena hepatitis B atau C kronis sering kali dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Pasalnya virus memengaruhi sel hati, orang dengan hepatitis B atau C kronis berisiko untuk terkena penyakit hati kronis, sirosis, dan kanker hati.

Hingga saat ini, vaksin untuk hepatitis C belum ditemukan. Oleh karena itu, baik penderita hepatitis B maupun C, sebaiknya hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang dapat mempercepat penyakit hati dan gagal hati.

Ada beberapa jenis hepatitis, seperti:

  • Hepatitis virus: Paling sering terjadi dan terdiri dari hepatitis A, B, C, D, dan E.
  • Hepatitis toksik: Jenis ini karena adanya paparan zat berbahaya seperti alkohol atau obat-obatan tertentu.
  • Hepatitis autoimun: Terjadi saat sistem imun tubuh menyerang hati secara tidak sengaja. Jenis ini cukup langka dan biasanya bersifat kronis.

Baca Juga: 5 Perbedaan Hepatitis B dan C, Mana yang Lebih Bahaya?

Penyebab Hepatitis

Penyakit hepatitis adalah kelompok penyakit yang menyebabkan peradangan pada hati. Ketiga jenis utama hepatitis yang paling umum adalah hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.

Berikut adalah penyebab masing-masing jenis hepatitis:

1. Hepatitis A (HAV)

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A HAV, biasanya menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja orang terinfeksi. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi atau melalui kontaminasi benda-benda sehari-hari.

Hepatitis A biasanya merupakan infeksi singkat dan jarang berubah menjadi kronis.

2. Hepatitis B (HBV)

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B HBV. Virus ini dapat menular melalui kontak dengan darah, cairan tubuh lainnya, atau aktivitas seksual dengan seseorang yang terinfeksi.

Transmisi juga dapat terjadi dari ibu ke bayi saat persalinan. Hepatitis B bisa menjadi akut atau kronis, dan orang yang terinfeksi kronis berisiko mengembangkan sirosis atau kanker hati.

3. Hepatitis C (HCV)

Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C HCV. Penularan terutama melalui kontak darah, seperti menggunakan jarum suntik bersama, transfusi darah yang tidak steril, atau kontak darah dengan alat medis yang tidak steril.

Hepatitis C juga dapat menular melalui aktivitas seksual dan dari ibu ke bayi selama persalinan. Sebagian besar kasus hepatitis C menjadi kronis yang dapat menyebabkan kerusakan hati parah.

Gejala Hepatitis

Bila seseorang terkena hepatitis, biasanya tubuh akan memberikan tanda-tanda tertentu. Gejalanya bisa ringan hingga cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang sering muncul pada penderita hepatitis:

  • Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice)
  • Mudah lelah walau tidak melakukan aktivitas berat
  • Merasa seperti sedang flu, misalnya demam ringan atau pegal-pegal
  • Warna urine menjadi gelap seperti teh
  • Warna feses menjadi lebih pucat dari biasanya
  • Nyeri atau tidak nyaman di bagian perut, terutama sebelah kanan atas
  • Nafsu makan menurun
  • Berat badan turun tanpa sebab yang jelas

Diagnosis Penyakit Hepatitis

Diagnosis hepatitis melibatkan beberapa langkah yang mencakup:

1. Tes Fungsi Hati

Tes ini mengukur tingkat enzim dan protein dalam darah yang dihasilkan oleh hati. Hasil abnormal dari tes fungsi hati dapat menjadi tanda adanya gangguan hati, termasuk hepatitis.

2. Tes Antibodi Virus Hepatitis

Untuk mengidentifikasi jenis hepatitis yang mungkin menjadi penyebab infeksi, dilakukan tes antibodi untuk virus hepatitis A, B, dan C. Hasil positif menunjukkan paparan atau infeksi sebelumnya.

3. USG Perut (Ultrasonografi Perut)

USG perut adalah pemeriksaan gambaran yang dapat membantu mengidentifikasi perubahan pada hati, seperti pembesaran atau perubahan struktur yang mungkin terjadi akibat hepatitis atau masalah hati lainnya.

4. Biopsi Hati

Pada beberapa kasus, dokter mungkin perlu mengambil sampel kecil jaringan hati melalui prosedur yang disebut biopsi hati. Ini membantu dalam menilai sejauh mana kerusakan hati dan jenis hepatitis yang mungkin ada.

Komplikasi Hepatitis

Hepatitis B atau C kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada hati. Risiko komplikasi meliputi:

  • Penyakit hati kronis
  • Sirosis atau kerusakan jaringan hati yang berat
  • Kanker hati (hepatokarsinoma)

Jika fungsi hati terganggu hingga gagal hati, komplikasi yang dapat muncul antara lain:

  • Gangguan perdarahan
  • Penumpukan cairan di perut (asites)
  • Tekanan darah tinggi pada pembuluh darah portal hati (hipertensi portal)
  • Gagal ginjal
  • Ensefalopati hepatik yang ditandai dengan kelelahan, gangguan memori, dan penurunan fungsi kognitif
  • Kanker hati jenis hepatoseluler
  • Risiko kematian akibat komplikasi tersebut jika tidak ditangani dengan baik

Cara Mengatasi Hepatitis

Cara mengobati hepatitis akan bergantung pada tipe hepatitis dan kondisi penderita. Adapun caranya adalah sebagai berikut:

1. Hepatitis A

Jika Anda terkena hepatitis A, biasanya dokter akan menyarankan untuk beristirahat total dan mengonsumsi makanan bergizi agar tubuh cepat pulih. Selain itu, obat-obatan diberikan untuk mencegah dehidrasi dan mengurangi gejala.

Untuk mencegah hepatitis A, tersedia vaksin yang bisa diberikan mulai anak-anak usia 12 hingga 18 bulan. Vaksin ini diberikan dalam dua kali suntikan sebagai rangkaian lengkap.

Vaksin hepatitis A juga tersedia untuk orang dewasa, dan sering kali diberikan bersamaan dengan vaksin hepatitis B agar perlindungan lebih maksimal.

2. Hepatitis B

Penderita hepatitis akut tidak memerlukan pengobatan khusus. Sedangkan untuk penderita hepatitis kronis perlu mendapatkan pengobatan dengan obat antivirus.

Bentuk pengobatan ini biasanya secara berkelanjutan sampai hitungan bulan dan tahun. Perawatan untuk hepatitis B kronis juga memerlukan evaluasi medis dan pemantauan rutin untuk menentukan apakah virus merespons pengobatan.

3. Hepatitis C

Penderita hepatitis C baik akut maupun kronis, biasanya diobati dengan obat antivirus, terutama kombinasi beberapa jenis obat untuk kasus kronis. Pasien juga menjalani pemeriksaan untuk menentukan pengobatan terbaik.

Jika sudah terjadi kerusakan hati parah seperti sirosis, transplantasi hati mungkin diperlukan. Saat ini belum ada vaksin khusus untuk hepatitis C sehingga pencegahan sangat penting.

Baca Juga: Mengenal Hepatitis Akut pada Anak dan Pengobatannya

Cara Mencegah Hepatitis

Cara mencegah hepatitis berbeda-beda tergantung jenisnya, yaitu hepatitis A, B, dan C karena masing-masing memiliki cara penularan yang berbeda. Berikut beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan:

1. Hepatitis A

Anda bisa tertular hepatitis A melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, serta kontak fisik atau hubungan seksual dengan penderita. Cara terbaik mencegahnya adalah dengan vaksin, yang bisa diberikan sejak usia balita hingga dewasa.

Selain vaksin, Anda juga dapat menerapkan beberapa langkah pencegahan lain, seperti:

  • Hindari konsumsi makanan pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihannya
  • Gunakan peralatan pribadi untuk makan, minum, dan gosok gigi
  • Jangan minum cocktail dengan es batu yang tidak terjamin kebersihan airnya
  • Hindari produk susu dan daging serta ikan yang kurang matang.
  • Biasakan untuk mencuci buah dan sayur yang Anda beli sebelum mengonsumsinya
  • Cuci tangan usai dari kamar mandi
  • Usahakan makan dan memasak di rumah, agar terjaga kebersihan makanan

Berhati-hatilah jika Anda bekerja di pusat penitipan anak atau tempat di mana banyak orang berada dalam jarak dekat, terutama jika Anda bersentuhan dengan tinja, darah, air liur, atau cairan tubuh orang yang terinfeksi penyakit hepatitis A.

2. Hepatitis B

Virus hepatitis B biasanya menyebar melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. Penularan paling umum terjadi lewat jarum suntik dan hubungan seksual.

Sama seperti hepatitis A, vaksinasi merupakan cara terbaik untuk mencegah hepatitis B. Vaksin dapat diberikan sejak masa anak-anak hingga dewasa.

Selain vaksin, ada beberapa langkah lain yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri dari risiko tertular hepatitis B. Berikut beberapa di antaranya:

  • Jangan gunakan sikat gigi atau pisau cukur yang sama
  • Jangan menggunakan jarum suntik yang sama
  • Jika ingin memiliki tato, pastikan Anda mengetahui bagaimana pekerjanya melakukan sterilisasi terhadap alat-alat yang digunakan.
  • Gunakan proteksi saat Anda melakukan hubungan seksual

Jika Anda merasa terinfeksi hepatitis B dan belum pernah divaksinasi, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan awal sebelum virus menyebar. Hepatitis B tidak menular melalui ciuman, pelukan, atau penggunaan alat makan bersama, namun tetap jaga kebersihan dan lingkungan sekitar Anda.

3. Hepatitis C

Hepatitis C tidak memiliki vaksin khusus. Sebagai bentuk perlindungan diri, Anda dapat melakukan cara-cara, seperti:

  • Jangan menggunakan jarum suntik yang sama
  • Ketahui riwayat seksual pasangan Anda. Jika menurut Anda mereka mungkin terinfeksi, lakukan tes.
  • Lakukan proteksi dengan menggunakan kondom saat Anda berhubungan seks.

Baca Juga: Pantangan Penderita Hepatitis B

Pengobatan Hepatitis ke Dokter

Segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami gejala hepatitis seperti kelelahan berkepanjangan, nyeri di perut kanan atas, kulit atau mata menguning, urine gelap, atau nafsu makan menurun. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr. Valda Garcia

Source:

  • Cleveland Clinic. Hepatitis. Juni 2025.
  • Healthline. Hepatitis. Juni 2025.

Diperbarui pada 5 Februari 2024

Artikel Terkait

  • Pencegahan hepatitis B
    10 Langkah Pencegahan Penularan Hepatitis B
  • Vaksin hepatitis B
    Aturan Vaksin Hepatitis B, Dosis, Manfaat, Efek Samping, Biaya
  • Cara Penularan Hepatitis B
    Ini Cara Penularan Hepatitis B ke Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Tagged under: Kesehatan Tubuh

Artikel Terkait

  • Pencegahan hepatitis B
    10 Langkah Pencegahan Penularan Hepatitis B
  • Vaksin hepatitis B
    Aturan Vaksin Hepatitis B, Dosis, Manfaat, Efek Samping, Biaya
  • Cara Penularan Hepatitis B
    Ini Cara Penularan Hepatitis B ke Tubuh yang Perlu Diwaspadai

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP