Ditulis oleh Tim Konten Medis
Obat paratusin berfungsi untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu, mulai dari sakit kepala hingga salesma atau infeksi saluran pernapasan atas. Obat paratusin dapat Anda konsumsi sesuai anjuran dokter atau petunjuk kemasan.
Ibu menyusui boleh minum obat asalkan sesuai anjuran dokter.
Anda mungkin sering mengalami gejala flu, seperti sakit kepala, demam, dan nyeri otot. Kondisi ini kerap mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga perlu mendapatkan pengobatan yang tepat.
Obat gejala flu terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah paratusin. Jenis obat ini tergolong obat bebas terbatas yang bisa Anda beli tanpa resep dokter di apotek terdekat untuk mengurangi gejala infeksi yang terjadi.
Fungsi Obat Paratusin?
Kandungan paratusin terdiri dari Noskapin, Klorfeniramin Maleat, dan Gliseril guaiakolat. Kandungan ini berperan penting untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan tertentu dan mencegah risiko penyakit yang semakin parah.
Manfaat obat paratusin mampu mengatasi beberapa kondisi, seperti:
- Sakit kepala: Merupakan kondisi yang sangat umum terjadi dengan gejala berupa rasa nyeri di kepala atau wajah. Gejala sakit kepala cenderung berbeda-beda, tergantung dari jenis nyeri, tingkat keparahan, lokasi, dan frekuensi yang Anda alami.
- Batuk: Cara tubuh untuk membersihkan paru-paru dan saluran pernapasan akibat infeksi virus. Batuk juga termasuk refleks perlindungan tubuh yang berperan penting untuk menghilangkan debu atau benda lainnya yang terhirup.
- Demam: Terjadi ketika suhu tubuh mencapai 37,8 derajat celcius atau lebih tinggi. Pada dasarnya, demam merupakan respons normal tubuh untuk melawan infeksi penyakit dan biasanya dapat hilang setelah sembuh dari infeksi.
- Nyeri otot: Mialgia adalah isitilah medis untuk nyeri otot yang penyebabnya cenderung bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Kondisi ini biasanya dapat terjadi saat Anda terserang flu atau setelah berolahraga.
- Bronkitis: Peradangan pada saluran udara yang menuju paru-paru, seperti trakea dan bronkus. Gejalanya dapat berupa sesak napas, pilek, demam, dan mudah merasa lelah.
- Selesma: Infeksi pada hidung, tenggorokan, dan sinus yang menyebabkan keluhan umum, seperti bersin, pilek, dan hidung tersumbat. Selemas termasuk infeksi saluran pernapasan atas yang dapat menular ke orang lain.
Baca Juga: Gejala Penyakit Influenza yang Perlu Anda Waspadai
Sediaan Obat Paratusin
Obat paratusin tersedia dalam dua bentuk, yaitu sirup dan tablet. Pada setiap 5 ml obat sirup, terdapat kandungan paracetamol sebesar 125 miligram, dan Pseudoephedrine HCI 7,5 miligram.
Produk ini memiliki ukuran sebanyak 60 ml sesuai dengan dosis yang tepat. Sementara itu, obat paratusin tablet terjual dalam bentuk 1 strip dengan isi 10 tablet.
Jenis obat ini memiliki komposisi berupa paracetamol sebanyak 500 miligram, Guaifenesin 50 miligram, dan noscapine 10 miligram.
Aturan Konsumsi Obat Paratusin
Sebelum minum obat, ada beberapa aturan konsumsi paratusin yang perlu Anda perhatikan. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan manfaat obat secara optimal dan mencegah infeksi penyakit yang semakin parah.
Adapun dosis obat yang dianjurkan dapat disesuaikan berdasarkan usia seseorang, seperti:
- Dewasa sebanyak 1 tablet 3 kali dalam sehari
- Anak usia 6-12 tahun sebanyak 5-10 ml 3-4 kali dalam sehari atau seperempat hingga setengah tab 3-4 kali dalam sehari
- Anak usia 1-6 tahun sebanyak 2.5-5 ml 3-4 kali dalam sehari
- Anak usia di bawah 1 tahun 2.5 ml 3-4 kali dalam sehari
Obat paratusin boleh untuk ibu menyusui asalkan telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Kandungan klorfeniramin pada obat ini aman selama menyusui dalam dosis kecil sebanyak 2-4 mg.
Namun, dosis yang lebih besar atau penggunaan jangka panjang bisa menurunkan produksi ASI, terutama jika minum dengan jenis obat lainnya, seperti pseudoefedrin. Oleh sebab itu, penting untuk memahami anjuran dari dokter agar terhindar dari risiko masalah kesehatan.
Selain itu, pastikan Anda telah membaca petunjuk kemasan atau sesuai resep dokter agar mendapatkan manfaat obat secara optimal dalam menangani infeksi penyakit. Anda juga perlu mengetahui waktu yang tepat untuk minum obat agar mengurangi risiko terjadinya efek samping.
Obat paratusin tablet dapat dikonsumsi setelah makan untuk mencegah iritasi lambung. Jenis obat ini juga tidak boleh diminum saat perut kosong karena bisa berdampak negatif.
Penggunaan dosis besar dan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati sehingga perlu Anda waspadai.
Baca Juga: Bagaimana Cara Penanganan Penyakit Flu?
Efek Samping Paratusin
Obat paratusin termasuk golongan obat bebas terbatas yang bisa Anda beli di apotek terdekat. Meskipun terjual bebas, sebaiknya berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini.
Sebab, terdapat efek samping paratusin yang perlu Anda ketahui. Berikut adalah penjelasannya:
- Gangguan pencernaan: Kondisi yang menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman setelah makan. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai dispepsia.
- Insomnia: Gangguan tidur yang umum terjadi yang menyebabkan Anda bangun terlalu pagi atau tidak dapat tidur kembali. Tanda dan gejalanya dapat berupa merasa lelah di siang hari, sulit fokus, dan merasa tertekan.
- Mudah gelisah: Kondisi ini dapat muncul dengan keluhan lainnya, seperti merasa tegang, detak jantung cepat, dan berkeringat. Perasaan gelisah yang terjadi secara terus-menerus bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat di tempat kerja atau sekolah.
- Mulut kering: Kondisi ini juga disebut sebagai xerostomia yang terjadi ketika kelenjar ludah di mulut tidak mampu memproduksi air liur yang cukup untuk menjaga mulut tetap basah. Gejala mulut kering meliputi perubahan pada indra perasa, kesulitan mengunyah, berbicara, dan menelan, serta tenggorokan sakit yang memicu suara serak.
- Sulit buang air kecil: Beberapa obat-obatan tertentu, termasuk paratusin bisa menyebabkan pasien mengalami kesulitan buang air kecil. Kondisi ini sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman dan pembengkakan pada kandung kemih.
- Mudah mengantuk: Kondisi ini terkadang muncul dengan kelelahan terus-menerus, tubuh lesu, dan sulit fokus. Obat-obatan yang membuat mudah mengantuk, seperti paratusin sering kali terjadi akibat pengaruh zat kimia di otak, yaitu neurotransmitter.
- Ruam kulit: Dapat Anda ketahui dengan adanya kulit kemerahan, meradang, muncul benjolan, kering, gatal, atau timbul rasa nyeri. Efek samping ini biasanya berlangsung sementara sehingga tidak perlu Anda khawatirkan.
Sekarang, Anda sudah mengetahui obat paratusin untuk apa, bukan? Kesimpulannya, obat ini bertujuan untuk meredakan gejala flu, seperti sakit kepala, hidung tersumbat, batuk, bersin, dan demam.
Baca Juga: Sekilas Mirip, Inilah 5 Perbedan Flu dan Pilek
Jika mengalami efek samping obat yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr Stella Kartolo
Source:
- MIMS. Paratusin. Desember 2024.
- Ministry of Health Malaysia. The Right Way to Take Your Medicine. Desember 2024.