Ditulis oleh Tim Konten Medis
Terkadang banyak orang yang mengira flu dan pilek itu sama. Nyatanya keduanya berbeda lho. Pilek dan flu berbeda dapat dilihat dari penyebabnya. Penasaran apa saja yang membedakan keduanya? Temukan jawabannya lewat ulasan berikut!
Jika dilihat dari gejalanya pilek lebih ringan dibandingkan flu.
Baca Juga: Cara Menghindari Pilek dan Influenza
1. Perbedaan Flu dan Pilek Berdasarkan Penyebabnya
Siapa yang tidak mengenal flu dan pilek? Umumnya, semua orang pernah mengalaminya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Sayangnya, kerap kali flu disamakan dengan pilek. Padahal keduanya berbeda lho. Nah, perbedaan yang paling mencolok dari flu dan pilek ialah penyebabnya.
Flu hanya terjadi akibat satu virus yakni virus influenza. Terdapat 3 jenis virus influenza, seperti influenza A, influenza B, dan influenza C. Nah virus jenis A dan B biasanya virus musiman. Sementara jenis C terjadi sepanjang tahun.
Sementara pilek dapat disebabkan oleh sejumlah virus yang berbeda, termasuk rhinovirus, parainfluenza. Dilansir dari American College of Allergy, Asthma, and Immunology, ada beberapa penyebab pilek, seperti alergi, udara dingin atau kering, sinus akut atau kronis, perubahan hormon tubuh hingga pengaruh obat-obatan tertentu.
Baca Juga: Infeksi Pilek atau Sinus? Ini Cara Membedakannya
2. Perbedaan Flu dan Pilek Berdasarkan Gejalanya
Perbedaan kedua dapat dilihat dari gejala yang menyertainya. Memang sedikit sulit membedakannya karena flu dan pilek memiliki banyak gejala. Tes khusus dapat menentukan seseorang menderita flu. Jika dilihat dari gejalanya pilek lebih ringan dibandingkan flu. Pilek dapat membaik dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari. Adapun gejala pilek yang biasa dialami meliputi:
- Hidung berair
- Hidung tersumbat
- Bersin
- Batuk
- Badan lemas, lesu, tidak bertenaga
- Sebagian orang merasakan sakit kepala (kadang-kadang)
Sementara gejala flu umumnya lebih cepat dan dapat menyebabkan komplikasi serius. Adapun gejala yang kerap dirasakan saat flu ialah sebagai berikut:
- Demam/menggigil
- Batuk
- Hidung tersumbat
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Sesak napas
- Muntah atau diare (biasa terjadi pada anak-anak)
Gejala lain yang mungkin dialami meliputi:
- Sakit di belakang mata
- Kehilangan selera makan
- Sakit tenggorokan
- Hidung berair dan tersumbat
Baca Juga: Gejala influenza atau Selesma? Ini Ciri-Cirinya
3. Perbedaan Flu dan Pilek Berdasarkan Komplikasinya
Perbedaan ketiga dapat dilihat dari komplikasi yang mendasarinya. Pilek umumnya tidak mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, seperti pneumonia, infeksi bakteri atau rawat inap. Sementara flu dapat memiliki komplikasi yang serius. Flu atau influenza dapat menyebabkan penyakit parah bahkan mengancam jiwa. Penyakit parah dan komplikasi yang mungkin saja terjadi, seperti pneumonia dan bronkitis dapat berkembang. Flu yang tidak ditangani dengan serius dapat menyebabkan radang otot, pneumonia hingga masalah jantung. Kondisi ini dapat mengakibatkan rawat inap dan bahkan kematian.
Biasanya orang yang mengalami komplikasi parah terkait flu, seperti wanita hamil, orang berusia 65 tahun ke atas, anak di bawah 5 tahun serta seseorang dengan kondisi medis kronis. Flu juga dapat memperburuk kondisi medis tertentu. Jika Anda memiliki asma, flu juga bisa membuat asma kambuh. Oleh sebab itu, bagi penderita asma yang terkena flu sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih tepat. Penularan flu dapat terjadi melalui kontak dengan cairan dari batuk dan bersin yang mengandung virus flu.
Penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi.
4. Perbedaan Flu dan Pilek Berdasarkan Cara Menangulanginya
Perbedaan keempat dapat dilihat dari cara mencegahnya. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksinasi flu tahunan untuk semua orang yang berusia 6 bulan atau lebih. Risiko flu dan tingkat keparahannya dapat ditekan melalui vaksin flu. Vaksin flu juga bisa menurunkan risiko penyakit serius akibat flu dan mengurangi jumlah orang yang perlu tinggal di rumah sakit. Vaksin flu musiman dapat memberikan perlindungan dari virus influenza yang diperkirakan paling umum.
Waktu awal yang direkomendasikan antara penerimaan 2 vaksin adalah interval minimal 2 minggu (14 hari). Sementara itu di Indonesia, interval minimum yang disukai antara vaksinasi untuk COVID-19 dan flu sekarang adalah 1 bulan. Selain itu, rutin mencuci tangan dengan sabun dan membilasnya menggunakan air mengalir perlu dilakukan untuk menghindari flu.
Jika tidak memungkinkan menggunakan air dan sabun, hand sanitizer juga bisa digunakan untuk mencegah penularan flu. Sementara untuk pilek sendiri cara mencegahnya cukup dengan menjaga kebersihan diri sendiri. Usahakan rutin mencuci tangan, menghindari hal-hal yang menyebabkan pilek seperti udara dingin, zat pemicu alergi dan tentunya menjaga daya tahan tubuh dengan mengunsumsi makanan sehat seimbang, aktivitas fisik dan pemenuhan vitamin tubuh.
Perlu diingat virus influenza dan virus penyebab pilek sama-sama ditularkan melalui percikan air liur dari bersin atau batuk. Nah, percikan atau droplet tersebut dapat terhirup dan tersentuh bila terjatuh di benda sehingga menularkan virus ke orang yang sehat. Dengan demikian, cara mencegah paling aman terhadap keduanya dengan mencuci tangan, menggunakan produk pembersih tangan, menjaga jarak dari penderita flu dan pilek, serta menggunakan masker juga bisa mencegah dan melindungi orang di sekitar kita.
5. Perbedaan Flu dan Pilek Berdasarkan Cara Mengobatinya
Perbedaan kelima terlihat dari cara pengobatannya, baik flu dan pilek pengobatannya tidak membutuhkan antibiotik karena keduanya tidak disebabkan oleh bakteri melainkan virus. Jika daya tahan tubuh penderitanya cukup baik maka akan sembuh dengan sendirinya. Antibiotik dapat diberikan pada penderita flu dan pilek yang juga mengalami infeksi bakteri disamping virus. Keduanya, baik influenza dan pilek sama-sama memerlukan istirahat dan minum air putih yang cukup agar tidak dehidrasi. Namun pada kasus flu yang serius Anda perlu penanganan dokter untuk mendapat perawatan yang tepat, mungkin saja akan diberikan obat antivirus.
Itulah 5 perbedaan flu dan pilek, sekilas terlihat mirip, tapi ternyata pilek dan flu berbeda. Jadi, Anda sudah megetahui kalau pilek dan flu berbeda. Flu memiliki gejala yang lebih serius dibandingkan pilek. Bahkan bagi seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah virus influenza dapat menyebabkan pneumonia. Jika Anda mengalami tanda atau gejala serupa boleh saja berkonsultasi dengan dokter. Namun, kebanyakan orang sehat tidak menemui dokter untuk memeriksakan flu dan pilek.
Sebab sistem kekebalan tubuh akan melawan infeksi dan gejalanya akan hilang dengan sendirinya. Jika Anda merasa terkena flu dan pilek cobalah untuk beristirahat, berikan tubuh cukup cairan agar mencegah dehidrasi. Namun, bila flu dan pilek tidak kunjung membaik pastikan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Febriani K. H.
Source: