Ditulis oleh Tim Konten Medis
Mitos dan fakta vaksin polio yang paling umum adalah disebut dapat menyebabkan kematian mendadak pada bayi hingga membuat cacat. Padahal, vaksin polio aman untuk semua kalangan usia dan bisa mencegah penularan virus penyakit.
Sebagai orang tua, Anda bisa memberikan vaksin polio pada anak untuk mencegah penularan virus sejak dini.
Vaksin polio atau imunisasi IPV (Inactivated Poliovirus Vaccine) adalah suntikan untuk melindungi seseorang dari infeksi virus polio. Dengan pemberian vaksin, tubuh dapat memproduksi zat pelindung (antibodi) yang akan mencegah seseorang tertular penyakit ini.
Penyakit polio bisa meningkatkan risiko terjadinya kelumpuhan dan mengancam nyawa apabila tidak segera diatasi. Kondisi ini sering kali menyerang anak usia di bawah 5 tahun.
Mengenal Vaksin polio
Apasih isi dari Vaksin polio? Vaksin yang diberikan adalah jenis inactivated poliovirus vaccine (IPV) atau yang mengandung virus tidak aktif. Vaksin ini bekerja dengan cara mengenalkan virus polio non aktif ke dalam tubuh.
Kandungan vaksin ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang spesifik untuk melawan virus polio. Dengan pemberian vaksin, tubuh dapat memproduksi zat pelindung (antibodi) yang akan mencegah seseorang tertular penyakit ini.
Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi dan penyebaran penyakit polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian terutama pada anak-anak. Vaksin polio telah terbukti efektif dalam mencegah penyakit ini dan berperan besar dalam upaya global untuk memberantas polio.
Mitos Vaksin Polio
Ada banyak mitos tentang vaksin polio yang masih dianggap benar oleh masyarakat. Padahal, hal ini belum tentu benar.
Berikut ini adalah beberapa mitos vaksin atau imunisasi polio yang dipercaya oleh masyarakat:
1. Vaksin Polio Menyebabkan Kecacatan
Sebagian orang menganggap bahwa vaksin polio bisa menyebabkan kecacatan. Hal ini tidak terbukti kebenarannya.
Dilansir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), vaksin polio aman dan efektif untuk mencegah risiko penyakit polio pada anak dan orang dewasa. Vaksin polio tidak menyebabkan kecacatan karena tidak terbukti faktanya.
Tanpa vaksin, infeksi virus polio akan semakin cepat menyebar dan mudah menular ke orang lain melalui percikan air liur atau makanan yang terkontaminasi dengan virus.
Baca Juga: Informasi Lengkap Vaksin Pneumonia untuk Anak dan Dewasa
2. Vaksin Polio Menyebabkan Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Banyak orang tua merasa khawatir bahwa vaksin polio bisa meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak. Namun, tidak ada penelitian yang bisa membuktikan anggapan ini.
Justru, vaksin polio mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi virus yang menyerang tubuh. Mitos ini tidak memiliki hubungan sebab-akibat sehingga tidak didasari oleh fakta.
Meskipun begitu, vaksin yang diberikan ketika bayi mengalami sindrom kematian mendadak hanya terjadi secara kebetulan. Artinya, kondisi ini akan tetap terjadi walaupun bayi mendapatkan atau tidak vaksin.
Perlu diketahui bahwa penyakit polio yang menyerang bayi cenderung berbahaya dan perlu dicegah segera mungkin. Sebagai orang tua, pemberian vaksin sangat penting untuk dilakukan agar terhindar dari risiko cacat berat hingga mengancam nyawa.
3. Vaksin Polio Menyebabkan Kelumpuhan
Anda mungkin sering mendengar bahwa efek samping vaksin polio bisa menyebabkan kelumpuhan. Mitos ini telah menyebar luas di masyarakat sehingga banyak yang menolak vaksin akibat khawatir terhadap efek sampingnya.
Padahal, efek samping vaksin hanya berlangsung sementara dan hanya menimbulkan gejala ringan. Misalnya, demam, nyeri, bengkak, kemerahan pada area yang disuntik.
Anda bisa mengatasi efek samping ini dengan perawatan mandiri di rumah, seperti minum obat penurun demam dan kompres hangat atau dingin pada area yang terasa sakit. Kondisi ini biasanya terjadi selama beberapa hari saja dan akan hilang dengan sendirinya.
Fakta Vaksin Polio
Adapun sejumlah fakta vaksin polio yang penting untuk diketahui, sebagai berikut:
1. Vaksin Polio Mencegah Penularan Virus
Penyakit polio mudah menular dengan sangat cepat dan bisa memicu kelumpuhan. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan vaksin berupa polio suntik dan tetes.
Virus polio bisa masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan feses dari orang yang terinfeksi. Bahkan, virus ini bisa berkembang biak di saluran pencernaan sehingga mengganggu organ tubuh dalam menjalankan fungsinya.
Anda bisa mencegah penularan virus polio dengan cara vaksin secara teratur. Vaksin ini dapat diberikan pada anak usia hingga 5 tahun.
Pemerintah telah menyediakan program vaksin polio gratis di seluruh layanan kesehatan. Adapun pemberian dosis vaksin dapat berupa:
- Suntik polio (IPV) sebanyak 2 kali pada usia 4 dan 9 bulan
- Polio tetes (OPV) sebanyak 4 kali pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan
Baca Juga: Vaksin Hepatitis B Dapat Diberikan pada Siapa Saja?
2. Vaksin Polio untuk Semua Kalangan Usia
Dokter atau ahli medis profesional dapat memberikan vaksin polio untuk semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Anak memerlukan 4 dosis vaksin polio untuk mencegah penularan virus yang terjadi. Dosis vaksin meliputi:
- Anak berusia 2 bulan untuk dosis pertama
- Usia 4 bulan untuk dosis kedua
- Anak usia 6 hingga 18 bulan untuk dosis ketiga
- Usia 4 hingga 6 tahun untuk dosis keempat
Sementara itu, beberapa orang dewasa yang berisiko tinggi terkena polio membutuhkan 1-3 dosis vaksin, tergantung dari riwayat vaksin pemberian sebelumnya. Orang dewasa bisa mendapatkan vaksin apabila mengalami kondisi, seperti:
- Bertempat tinggal atau sedang berpergian ke negara dengan kasus polio tinggi
- Bekerja di laboratorium yang mengkaji virus polio
- Bertempat tinggal atau berpergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk
- Belum pernah vaksin polio
Sementara itu, beberapa orang tidak boleh diberikan vaksin polio apabila mengalami reaksi alergi dan dalam keadaan sakit. Pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum mendapatkan vaksin agar memperoleh manfaat secara optimal.
3. Vaksin Polio Mencegah Komplikasi Serius
Penyakit polio bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Kelumpuhan permanen
- Kerusakan otot yang memicu kelainan pada tulang atau sendi
- Mengalami penyakit kronis
- Menderita sindrom pasca polio
- Gangguan sistem pernapasan
- Kematian
Anda bisa mencegah komplikasi serius akibat polio dengan cara pemberian vaksin suntik atau tetes. Jenis vaksin ini dapat melindungi tubuh dari infeksi penyakit dan menurunkan risiko penyebaran virus.
4. Vaksin Polio Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Vaksin polio dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga mencegah terjadinya penyakit polio. Jenis vaksin ini berinteraksi dengan sistem imun untuk menghasilkan respons imun yang sama dengan infeksi alamiah.
Sebagai contoh, polio suntik (IPV) mengandung virus yang sudah dimatikan dengan tipe virus 1, 2, 3. Pemberiannya bisa melalui suntikan untuk membentuk kekebalan tubuh dari aliran darah.
Vaksin polio juga tidak menghambat perkembangan virus di dalam saluran pencernaan sehingga pemberiannya aman pada anak-anak. Anda bisa berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin ini.
Baca Juga: Bagaimana Vaksin Booster Dapat Melindungi dari Omicron?
Imunisasi Polio di Ciputra Hospital
Jangan lewatkan kewajiban vaksin polio untuk anak. Apabila jadwal imunisasi anak anda sudah tiba, Anda bisa ke Ciputra Hospital menyediakan layanan imunisasi polio untuk mendukung pemerintah dalam melaksanakan program imunisasi. Program ini sangat penting untuk menurunkan angka risiko terjadi penyakit polio pada anak.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Tanani Febrianty
Source:
- Cleveland Clinic. Polio. Juni 2024.
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. Apa Saja Fakta dan Mitos Tentang Vaksinasi?. Juni 2024.
- U.S Department of Health and Human Services. Polio. Juni 2024.