Ditulis oleh Tim Konten Medis
Vaksin COVID-19 telah beredar di Indonesia sejak tanggal 13 Januari 2021. Vaksin ini telah menjalani serangkaian uji klinis untuk memeriksa keamanan dan keefektifannya dalam mencegah virus corona. Salah satu vaksin yang terkenal adalah vaksin Sinovac. Tapi tahukah Anda selain Sinovac ada jenis vaksin lain yang akan beredar di Indonesia dalam waktu dekat. Selengkapnya mengenai jenis vaksin yang akan beredar di Indonesia, simak artikel berikut ini.
Seluruh vaksin COVID-19 yang beredar telah memperoleh izin penggunaan dari BPOM.
Sinovac Biotech Ltd
Sinovac Biotech Ltd adalah nama perusahaan biofarma dari China yang menjalani kerja sama dengan Indonesia dalam produksi vaksin covid. Berdasarkan info yang terbit di The Lancer, vaksin ini terbukti aman dalam uji coba awal dan menghasilkan respon imun yang moderat. Namun dengan antibodi yang lebih rendah dari antibodi orang yang pernah menderita COVID-19.
Di Indonesia sendiri, sinovac masih dalam proses uji klinis tahap ketiga dan baru selesai pada bulan Mei 2021. Namun, tanggal 8 Januari 2021 kemarin, BPOM akhirnya mengeluarkan hasil uji klinis sementara tahap ketiga, yang menyebutkan bila vaksin Sinovac memiliki tingkat keampuhan sebesar 65,3 persen. Angka ini memenuhi standar WHO dalam pemuhan batas tingkat keampuhan vaksin minimal 50 persen.
Vaksin Merah Putih
Vaksin lain yang akan beredar di Indonesia adalah vaksin merah putih. Sesuai namanya yang melambangkan bendera Indonesia, vaksin ini diproduksi secara lokal di negara Indonesia. Info terbaru mengenai vaksin merah putih saat ini sedang dalam tahap pengembangan oleh Lembaga Biomolekuler Eijkman (LBME). Apabila berjalan sesuai prediksi, vaksin merah putih dapat beredar pada akhir tahun 2021 atau di awal tahun 2022.
AstraZeneca
AstraZeneca adalah nama perusahaan farmasi di Inggris yang melakukan kerja sama dengan Indonesia dalam produksi vaksin COVID-19. Kerja sama ini telah berlangsung sejak Oktober 2020. Baik Indonesia maupun AstraZeneca telah menyetujui penyediaan vaksin COVID-19 di Indonesia, yang nantinya akan diberi nama AZD1222.
Kemenkes berharap, dengan adanya vaksin hasil kerja sama ini dapat semakin memperluas akses covid di seluruh Indonesia. Produksi vaksin AstraZeneca diprediksi dapat selesai dan disahkan oleh WHO pada bulan Januari atau Februari 2021. Vaksin ini diklaim dapat memiliki tingkat keefektifan hingga mencapai 70,4 persen.
China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)
Vaksin satu ini juga diproduksi di negara China dan telah melakukan uji klinis tahap ketiga sejak bulan Juni 2020. Uji klinis dilakukan dengan menyuntikkan sebanyak dua kali pada 15 ribu relawan yang terlibat.
Moderna
Moderna adalah vaksin buatan perusahaan farmasi yang berbasis di Cambridge, Amerika Serikat. Perusahaan ini sebelumnya telah mengajukan izin penggunaan vaksin COVID-19 secara darurat kepada lembaga Food and Drugs Administration (FDA) dan otoritas kesehatan di Amerika Serikat.
Vaksin Moderna telah menjalani serangkaian uji klinis, dan pada tahap tiga ditemukan tingkat keampuhan melawan virus corona sebanyak 94,1 persen. Angka ini dianggap aman, walaupun sempat turun dari hasil analisis awal yaitu 94,5 persen.
Pfizer Inc dan BioNTech
Pzifer Inc dan BioNTech merupakan nama dua perusahaan dari Amerika Serikat dan Jerman yang bekerja sama dalam proses pembuatan vaksin covid 19. Vaksin buatan mereka diklaim dapat mencegah virus covid dengan tingkat keefektifan hingga 90 persen banyaknya.
Pzifer sendiri telah diuji coba ke 94 relawan dan mendapatkan izin penggunaan vaksin darurat dari otoritas kesehatan di wilayah setempat. Dari hasil uji coba tersebut, kedua perusahaan menyebutkan tidak adanya efek samping berbahaya setelah disuntikkan vaksin dalam tubuh. Kelemahan dari vaksin ini adalah, harus disimpan di suhu beku minimal minus 70 derajat celcius. Persyaratan ini mungkin akan cukup menyulitkan saat harus dipindahkan ke Indonesia, dimana negaranya memiliki iklim tropis.
Vaksin COVID-19 melewati uji klinis untuk memeriksa keamanan dan keefektifannya dalam mencegah virus corona.
Kebijakan BPOM
Kebijakan BPOM mengenai vaksin covid 19 telah dikeluarkan secara serentak pada tanggal 11 Januari 2021, mengenai izin penggunaan darurat vaksin Sinovac di Indonesia. Menurut kepala BPOM, Penny K Lukito izin penggunaan darurat vaksin covid didasarkan pada hasil uji klinis yang telah memenuhi standar mutu. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, uji klinis tahap 3 vaksin covid sinovac telah menghasilkan tingkat keefektifan sebesar 65,3 persen, dan angka ini dianggap cukup baik bila disesuaikan dengan standar keefektifan minimal 50 persen yang dimiliki Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kehalalan Vaksin
Kehalalan vaksin telah dijamin oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Berdasarkan fatwa tersebut, artinya vaksin ini dapat digunakan oleh kaum muslim. Menurut K.H. Muhammad Cholil Nafis selaku ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang dakwah dan ukhuwah, penetapan halal jelas tidak dipastikan secara sembarangan, karena dalam prosesnya MUI juga turut serta melihat proses pembuatan vaksin virus covid dari awal hingga akhir.
Proses pengembangan dan penyebarluasan vaksin covid diharapkan dapat mengurangi dampak pandemi dan mencegah virus covid menyerang tubuh kita. Oleh karena itu, selain patuh pada protokol kesehatan, kita juga dapat melakukan vaksin sesuai anjuran pemerintah, agar tubuh dapat secara aktif melawan virus covid dari dalam. Setelah membaca ini, semoga wawasan Anda terkait vaksin yang akan beredar di Indonesia semakin bertambah. Jangan lupa bagikan informasi ini ke keluarga dan orang terdekat, semoga kita sehat selalu.
Telah direview oleh dr. Febri
Source: