Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tes kesehatan khusus pria penting untuk mendeteksi masalah kesehatan dini dan mencegah komplikasi serius. Tes pemeriksaan kesehatan khusus pria ini mulai dari tes kanker prostat, tes HIV, hingga tes kesuburan.
Tes kesehatan pria dapat dilakukan minimal 1 tahun sekali.
Kesehatan pria sering kali kurang mendapat perhatian dibandingkan kesehatan wanita, padahal pria juga memiliki risiko kesehatan yang spesifik dan membutuhkan perhatian khusus. Tes kesehatan khusus pria dirancang untuk mendeteksi dan mengatasi berbagai kondisi kesehatan yang umum terjadi pada pria, seperti masalah jantung, kanker prostat, dan gangguan hormon.
Lantas, apa saja yang diperiksa saat tes kesehatan khusus pria? Simak deretannya di bawah ini.
Pentingnya Melakukan Tes Kesehatan Khusus Pria
Melakukan tes skrining yang tepat pada waktu yang tepat adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan pria untuk kesehatannya. Skrining kesehatan dapat mendeteksi penyakit sejak dini, sebelum Anda memiliki gejala, sehingga lebih mudah untuk diobati.
Dengan deteksi dini, kanker usus besar dapat diketahui lebih cepat. Deteksi diabetes sejak dini dapat membantu mencegah komplikasi seperti kehilangan penglihatan dan impotensi. Tes yang Anda butuhkan didasarkan pada usia dan faktor risiko Anda.
Baca Juga:Apa Itu Prostatitis? Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Jenis Pemeriksaan Kesehatan untuk Pria
Berikut beberapa jenis pemeriksaan kesehatan untuk pria yang sebaiknya dilakukan:
1. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada pria setelah kanker kulit. Kanker ini umumnya tumbuh lambat, tetapi ada juga yang agresif dan cepat berkembang.
Tes kesehatan alat kelamin pria ini dapat mendeteksi kanker lebih awal, kadang-kadang sebelum gejala muncul, saat pengobatan lebih efektif. Tes untuk kanker prostat meliputi pemeriksaan colok dubur (DRE) dan tes darah antigen spesifik prostat (PSA).
Pemerintah merekomendasikan cek PSA dilakukan secara rutin. The American Cancer Society menyarankan diskusi dengan dokter tentang risiko dan manfaat tes prostat mulai pada usia:
- 50 tahun untuk pria dengan risiko rata-rata
- 45 tahun untuk pria dengan risiko tinggi
- 40 tahun untuk pria dengan riwayat keluarga kanker prostat
2. Pemeriksaan Kanker Testis
Kanker testis adalah jenis kanker yang jarang terjadi dan berkembang di testis, organ yang menghasilkan sperma. Kasus umumnya terjadi antara usia 20 dan 54 tahun. The American Cancer Society merekomendasikan pemeriksaan testis dilakukan pada pemeriksaan kesehatan rutin.
Pria yang memiliki risiko lebih tinggi, seperti riwayat keluarga atau testis yang tidak turun, harus berbicara dengan dokter tentang skrining tambahan. Dokter juga mungkin menyarankan pemeriksaan diri secara rutin untuk merasakan benjolan atau perubahan ukuran testis.
3. Tes Kanker Usus Besar
Skrining kanker usus besar sebaiknya dimulai pada usia 50 tahun untuk pria dengan risiko sedang. Kolonoskopi adalah tes umum untuk mendeteksi polip dan kanker kolorektal dengan menggunakan tabung fleksibel dan kamera untuk memeriksa seluruh usus besar.
Polip dapat dihilangkan selama pemeriksaan. Alternatifnya, sigmoidoskopi fleksibel memeriksa bagian bawah usus besar. Beberapa pasien memilih kolonoskopi virtual atau barium enema kontras ganda, tetapi jika ditemukan polip, kolonoskopi masih diperlukan untuk pengangkatan.
4. Tes HIV
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS dan menyebar melalui cairan tubuh terinfeksi. Belum ada vaksin atau obat pencegah, tetapi pengobatan dapat mengontrol penyakit dengan efek samping serius.
Tes HIV khusus pria, seperti ELISA atau EIA dapat mendeteksi antibodi dalam darah. Hasil positif harus dikonfirmasi dengan tes Western blot karena hasil positif tidak selalu menunjukkan infeksi. Jika Anda terpapar risiko HIV, lakukan tes dan konsultasikan dengan dokter untuk pengujian lebih lanjut.
Baca Juga: Ini Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria dan Pengobatannya
5. Tekanan Darah
Tes tekanan darah penting untuk memantau kesehatan jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.
Tes ini mengukur kekuatan darah melawan dinding arteri saat jantung berdetak (tekanan sistolik) dan saat jantung beristirahat di antara detakannya (tekanan diastolik). Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi tekanan darah tinggi sejak dini dan mencegah komplikasi serius.
6. Tes Penyakit Kelamin
Tes ini penting untuk mendeteksi infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore, klamidia, dan sifilis. IMS sering kali tidak menunjukkan gejala pada pria, tetapi jika tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Tes ini biasanya melibatkan pemeriksaan urine, sampel darah, atau usapan dari area yang terinfeksi.
Pengujian rutin dan pengobatan dapat mencegah penyebaran infeksi dan melindungi kesehatan reproduksi.
7. Tes Kesuburan
Tes kesuburan dilakukan untuk menilai kesehatan dan kualitas sperma. Tes ini penting jika pasangan mengalami kesulitan dalam memproduksi anak. Tes kesuburan pria melibatkan analisis sampel sperma untuk mengevaluasi jumlah, motilitas, dan morfologi sperma.
Hasil tes ini dapat membantu mengidentifikasi masalah kesuburan dan menentukan langkah-langkah perawatan atau terapi yang diperlukan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih pada Pria: Risiko dan Pencegahannya
Demikian tes kesehatan wajib untuk pria yang bisa Anda lakukan. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk medical check up laki-laki atau konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr. Michael Christian
Source:
- WebMD. Slideshow: Essential Screening Tests Every Man Needs. Diakses 2024.