Ditulis oleh Tim Konten Medis
Berdasarkan jurnal Annals of Translational Medicine menemukan bahwa sebanyak 75% pasien penderita penyakit abses paru meninggal dunia saat ratusan tahun yang lalu. Berbagai pengobatan telah dicoba sejak masa itu, seperti pengobatan drainase terbuka dan pemberian terapi antibiotik. Pengobatan-pengobatan tersebut saat ini menurunkan persentase angka kematian hingga “tinggal” 9-35% dari keseluruhan pasien. Penyakit ini dapat menimbulkan banyak komplikasi dan bahkan berpotensi meningkatkan angka kematian. Maka dari itu, kenali penyakitnya dan pahami sejak dini. Berikut gambaran abses paru radiologi penjelasan lengkapnya.
Kontras diberikan guna mengidentifikasi margin abses agar organ paru tidak terkonsolidasi.
Apa itu Abses paru?
Abses paru adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada sistem pernapasan. Penyakit ini masuk dalam kelompok infeksi paru-paru yang ditandai dengan timbulnya nanah dan peradangan pada rongga paru-paru. Bakteri yang dapat menginfeksi pernapasan banyak ditemukan dan hidup di area mulut atau tenggorokan . Aspirasi bakteri melalui mulut akan meningkatkan risiko infeksi, yang biasanya disebabkan kebersihan yang buruk terutama pada mulut dan gigi. Durasi abses paru akut adalah kurang dari 6 minggu, sedangkan abses paru kronis memiliki durasi lebih dari 6 minggu.
Baca Juga: Cara Efektif Membersihkan Paru-paru
Gejala Abses Paru
Gejala penyakit ini muncul secara perlahan atau bertahap dari minggu ke minggu. Berdasarkan gejala yang paling umum muncul adalah sebagai berikut:
- Timbulnya rasa sakit pada dada, terutama ketika sedang bernapas.
- Batuk; bisa berupa batuk berdahak biasa, sampai kepada munculnya nanah yang terasa asam, busuk atau bahkan berlumuran darah.
- Munculnya rasa kelelahan yang berlebihan.
- Badan menjadi demam.
- Menurun atau hilangnya selera makan.
- Munculnya keringat berlebihan saat malam hari.
- Terjadi penurunan berat badan.
Gejala penyakit ini susah untuk dibedakan dengan radang paru (pneumonia) sehingga perlu diagnosis lebih lanjut. Diagnosis yang dilakukan dapat menggunakan metode CT scan atau ultrasound (USG) paru.
Baca Juga: Vaksinasi Pneumonia dan Jenisnya
Pengobatan Abses Paru
Pengobatan yang dilakukan terdiri dari beberapa jenis metode. Metode pengobatan yang umum digunakan adalah:
- Terapi antibiotik: Terapi antibiotik banyak digunakan oleh penderita abses paru. Pemberian terapi antibiotik ini akan diberikan melalui suntikan pada pembuluh darah selama 3-8 minggu pertama. Selanjutnya, antibiotik akan diberikan secara oral dan akan dipantau melalui rontgen dada untuk memastikan bahwa penyakit tersebut telah hilang.
- Drainase: Metode lainnya adalah drainase, drainase akan diberikan jika abses paru telah mencapai diameter 6 sentimeter atau lebih. Dokter akan menggunakan CT scan untuk memandunya pemasangan pipa saluran pembuangan ke dalam abses yang melalui dinding dalam dada.
- Pembedahan: Metode pembedahan jarang dilakukan pada penderita penyakit ini. Pembedahan akan dilakukan jika penderita perlu untuk melakukan pengangkatan sebagian atau seluruh bagian dari paru-paru yang terinfeksi abses. Pembedahan juga dapat dilakukan untuk membantu mengeluarkan benda asing yang ada di dalam paru-paru.
Salah satu dari ketiga metode akan dilakukan oleh dokter dengan mempertimbangkan tingkat keparahan dari abses paru dan kondisi klinis dari penderita.
Diagnosis yang dilakukan dapat menggunakan metode CT scan atau ultrasound (USG) paru.
Pemeriksaan Radiologi
Pada pemeriksaan radiologi segmen superior lobus kanan bawah merupakan tempat yang paling umum terinfeksi oleh abses paru. Ada beberapa jenis abses paru radiologi yang bisa digunakan, yaitu:
- Rontgen paru
X-ray paru akan menampilkan tampilan klasik dari abses paru. Pada umumnya, penyakit ini akan berbentuk bulat dan tampak serupa dengan proyeksi frontal dan lateral. Selain itu, margin dalam pemeriksaan akan terlihat sangat baik sehingga fitur ini akan sangat membantu untuk membedakan antara abses paru dan empyema. - Ultrasound atau USG
Ultrasound atau USG tidak digunakan secara umum dalam membuat penilaian atau melihat gambaran penyakit. Tetapi, ultrasound atau USG ini dapat melihat abses perifer yang berbatasan dengan pleura dan membedakan abses dengan empyema. - CT Scan
CT scan adalah metode yang paling sensitif dan spesifik untuk mendiagnosis adanya penyakit ini. Penyakit akan terdeteksi dalam berbagai variasi ukuran dan dengan bentuk umumnya, yaitu bulat. Ketika menggunakan CT scan, kontras perlu diberikan guna mengidentifikasi margin abses dan supaya paru-paru tidak terkonsolidasi dengan sekitarnya.
Tatalaksana Abses Paru
Terapi disesuaikan dengan bakteri penyebab masing-masing kasus. Terapi antibiotik akan dipantau efektivitasnya sekitar 3-4 hari setelah pemberian obat (selama waktu ini, Anda biasanya akan dirawat dirumah sakit), dan bila semua berjalan lancer, Anda akan membaik dalam 4-7 hari setelahnya. Jika ingin sembuh total, maka biasanya akan memakan waktu selama kurang lebih dua bulan. Durasi pemberian terapi antibiotik disesuaikan dengan respon klinis dan radiografi dari pasien. Terapi antibiotik harus terus dilanjutkan sampai demam, dahak, dan cairan abses menghilang. Ada beberapa efek samping dari terapi antibiotik yang dapat dilihat dan ditemukan melalui radiografi abses paru.
Itulah gambaran abses paru radiologi mulai dari pengertian, gejala, pengobatan hingga tatalaksananya. Penyakit ini terjadi akibat adanya infeksi bakteri pada paru yang mengakibatkan rongga paru meradang hingga bernanah. Gejala penyakit cenderung mirip dengan pneumonia sehingga perlu pemeriksaan radiologi lebih lanjut untuk memastikan penyakit tersebut. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah terapi antibiotik, drainase dan pembedahan. Konsultasi dengan dokter akan sangat membantu untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source: