Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cara mencegah keguguran bisa dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang dan rutin berolahraga. Selain itu, ibu hamil juga perlu menghindari pantangan agar tidak keguguran, seperti konsumsi makanan mentah, merokok, dan minum alkohol berlebihan.

Keguguran biasanya terjadi secara tiba-tiba.
Rasa sakit keguguran cenderung berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian wanita dapat mengalami kram yang menyakitkan.
Sementara itu, beberapa lainnya merasakan keguguran yang hampir serupa dengan rasa sakit saat menstruasi. Anda bisa segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami pendarahan jaringan berwarna abu-abu atau gumpalan darah.
Apa Itu Keguguran dan Penyebabnya?
Keguguran adalah berakhirnya kehamilan sebelum mencapai usia 20 minggu atau saat trimester pertama. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba akibat janin berhenti tumbuh dan berkembang.
Ibu hamil dapat mengenali tanda-tanda keguguran, seperti pendarahan ringan hingga berat, nyeri perut, dan sakit punggung bagian bawah. Adapun beberapa penyebab keguguran meliputi:
- Gen atau kromosom abnormal: Kromosom mengandung gen yang dapat menentukan sifat unik bayi, termasuk rambut dan mata. Namun, bayi tidak dapat tumbuh dan berkembang apabila jumlah kromosomnya salah atau rusak.
- Mengalami infeksi penyakit: Misalnya, terkena infeksi cytomegalovirus atau rubella. Kondisi ini dapat menimbulkan demam ringan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit kepala.
- Mengidap penyakit kronis: Sebagai contoh, kadar gula darah tinggi, hipertensi, penyakit tiroid, dan gangguan autoimun.
- Gangguan pada rahim: Kondisi ini bisa mengakibatkan keguguran apabila rahim memiliki bentuk tidak normal atau serviks yang terbuka dan melebar terlalu dini.
- Infeksi menular seksual: Misalnya, klamidia, gonore, sifilis, dan HIV. Jika tidak mendapatkan penanganan segera mungkin, kondisi ini bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil.
- Gangguan pembekuan darah: Kondisi ini dapat menyumbat pembuluh darah yang membawa aliran darah ke plasenta.
Faktor Risiko Penyebab Keguguran
Berikut ini adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya keguguran:
1. Usia
Usia bisa memengaruhi terjadinya keguguran. Wanita berusia di bawah 30 tahun memiliki risiko lebih rendah mengalami keguguran daripada wanita berusia 35-39 tahun atau di atas usia 45 tahun.
Selain itu, kondisi ini juga dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, seperti malas berolahraga seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan kemungkinan keguguran.
Baca Juga: Perawatan Pasca Keguguran dan Prosedur Medisnya
2. Pola Hidup Tidak Sehat
Pola hidup tidak sehat memiliki dampak buruk bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Kondisi ini bisa memicu terjadinya keguguran apabila mengabaikannya begitu saja.
Adapun beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan bayi, di antaranya:
- Kebiasaan merokok
- Minum alkohol secara berlebihan
- Menggunakan obat-obatan terlarang
- Mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang yang memicu infeksi Salmonella
- Sering terpapar zat kimia atau radiasi tingkat tinggi
3. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu
Beberapa obat resep dan obat yang terjual bebas di apotek dapat meningkatkan risiko keguguran. Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum minum obat selama kehamilan.
Jenis obat ini dapat berupa:
- Misoprostol: Obat ini mampu mengatasi tukak lambung dan artritis reumatoid.
- Methotrexate: Jenis obat ini khusus mengatasi rheumatoid arthritis.
- Retinoid: Mampu mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk jerawat dan eksim.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID): Dapat meredakan nyeri dan peradangan.
Cara Mencegah Keguguran Saat Hamil dan Kandungan Kuat
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah keguguran saat hamil yang perlu Anda ketahui:
1. Menjaga Kesehatan selama Kehamilan
Menjaga kesehatan selama kehamilan menjadi salah satu hal penting bagi calon ibu. Hal ini bisa mendukung tumbuh kembang janin secara optimal.
Anda bisa menjaga kesehatan saat hamil dengan memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Selain itu, lakukan pemeriksaan prenatal secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan janin di dalam kandungan.
2. Mengelola Stres
Stres dan depresi dapat mengganggu sistem hormon sehingga berdampak buruk bagi kesehatan kandungan. Tingkat stres yang tinggi dan berlangsung lama bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Bahkan, stres dan gejala depresi bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau berat badan lahir rendah. Cobalah untuk mengelola stres dengan mencari bantuan terapis profesional.
3. Merawat Kesehatan Gigi dan Gusi
Merawat kesehatan gigi dan gusi sangat penting untuk menjaga janin di dalam kandungan tetap sehat. Selama kehamilan, tubuh dapat memproduksi lebih banyak darah akibat perubahan hormon dan memicu terjadinya pendarahan pada gusi.
Jika mengalami kerusakan gigi dan penyakit gusi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Hal ini sangat penting untuk memastikan perawatan yang aman bagi ibu hamil dan bayi.
4. Rutin Berolahraga
Olahraga selama kehamilan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti meredakan nyeri dan mencegah berat badan berlebih. Anda bisa melakukan latihan aerobik dan berenang untuk memperkuat otot-otot tubuh.
Meskipun bermanfaat, ibu hamil tidak boleh olahraga dalam intensitas berat. Sebab, aktivitas ini berisiko tinggi dan bisa memicu komplikasi kehamilan.
5. Istirahat yang Cukup
Penelitian membuktikan bahwa wanita yang tidak cukup tidur selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan proses persalinan lebih lama. Penyebab kurang tidur biasanya terjadi karena rasa tidak nyaman, seperti sakit punggung dan sering buang air kecil di malam hari.
Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan mencoba posisi tidur menyamping ke kiri. Posisi tidur dapat memberikan rasa nyaman sehingga mengurangi rasa sakit yang terjadi.
Baca Juga: Alasan Wanita Keguguran dan Cara Menghindarinya
6. Konsumsi Vitamin dan Suplemen
Ibu hamil dapat mengonsumsi vitamin dan suplemen yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung kehamilan secara optimal. Sebelum minum suplemen, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Jenis vitamin dan suplemen yang aman bagi ibu hamil dapat berupa asam folat, kalsium, dan zat besi. Jika mengonsumsinya secara rutin, hal ini dapat memelihara kesehatan janin di dalam kandungan.
7. Mengonsumsi Makanan Gizi Seimbang
Selain vitamin dan suplemen, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan gizi seimbang setiap harinya. Jenis makanan ini dapat mengandung protein, karbohidrat, dan serat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Cobalah untuk mengonsumsi berbagai sumber hewani, sayur, dan buah-buahan agar memberikan energi tambahan bagi ibu hamil. Sebaiknya, hindari mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang karena berisiko mengalami infeksi Salmonella.
8. Minum Air Putih yang Cukup
Selama kehamilan, Anda dapat minum air putih sebanyak -12 gelas per hari. Aturan minum ini bisa berbeda-beda, tergantung pada aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan faktor cuaca.
Air putih memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti melancarkan sistem pencernaan dan mendukung pembentukan cairan ketuban di sekitar janin. Bahkan, minum air putih secara teratur dapat mencegah terjadinya gejala depresi.
Makanan untuk Mencegah Keguguran
Adapun beberapa makanan untuk mencegah keguguran, yaitu:
1. Ikan
Rekomendasi ikan yang bagus untuk menjaga kesehatan ibu hamil, yaitu:
- Ikan tongkol
- Mujair
- Kembung
- Nila
- Lele
2. Sayuran
Sayuran berdaun hijau mengandung asam folat yang mampu menjaga metabolisme protein dan mendukung pembentukan gen. Jenis sayuran ini dapat berupa:
- Asparagus
- Selada air
- Kangkung
- Bayam
- Seledri
Baca Juga: Mola Hidatidosa (Hamil Anggur): Gejala, Penyebab, Pengobatan
3. Buah-Buahan
Buah kaya akan berbagai vitamin dan mineral yang bagus untuk ibu hamil. Jenis makanan ini juga mengandung antioksidan yang turut membantu kesehatan dan pertumbuhan janin sejak trimester pertama.
Buah yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil meliputi:
- Pepaya
- Alpukat
- Tomat
- Kurma
- Jeruk
- Pisang
4. Susu dan Produk Olahannya
Susu dan produk olahannya memiliki kandungan protein dan kalsium yang mendukung pembentukan tulang dan gigi pada janin. Jenis makanan ini dapat berupa:
- Susu rendah lemak
- Yoghurt tawar
- Keju
- Kefir
Apakah Asam Folat Dapat Mencegah Keguguran?
Beberapa penelitian membuktikan bahwa asam folat dapat menurukan risiko keguguran. Kandungan ini biasanya tersedia pada sayur, buah, dan berbagai kacang-kacangan.
Oleh sebab itu, penting untuk memenuhi asupan asam folat setiap harinya agar terhindar dari komplikasi kehamilan. Selain mencegah keguguran, manfaat asam folat meliputi:
- Mengurangi risiko cacat tabung sarah
- Menurunkan peluang kelahiran prematur
- Mencegah bibir sumbing
- Mendukung pertumbuhan janin dengan baik
Jika Anda mengalami gejala keguguran, seperti kram, nyeri perut di bagian bawah, dan keluarnya jaringan melalui vagina, sebaiknya segera kunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Miscarriage. Desember 2024.
- Mayo Clinic. Miscarriage. Desember 2024.
- MothertoBaby. Folic Acid | Folate. Desember 2024.
- WebMD. Miscarriage Causes. Desember 2024.