Ditulis oleh Tim Konten Medis
Strabismus yang sering disebut mata juling adalah gangguan penglihatan umum yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Kondisi ini membuat posisi mata tidak sejajar yang menyebabkannya melihat ke arah yang berbeda.

Mata juling disebut strabismus.
Mata adalah organ sensorik yang berfungsi untuk melihat. Bagian tubuh ini dapat menangkap cahaya di lingkungan sekitar dan mengubahnya menjadi suatu objek serta menciptakan indra penglihatan.
Umumnya, mata memiliki posisi sejajar dan melihat ke arah objek yang sama. Namun, ada kondisi yang membuat posisi kedua mata tidak sejajar dan melihat ke arah yang berbeda. Banyak orang menyebut kondisi ini sebagai mata juling.
Apa Itu Mata Juling?
Mata juling atau strabismus adalah kondisi ketika kedua mata tidak melihat ke arah yang sama pada saat bersamaan. Artinya, salah satu mata mengarah ke objek yang berbeda dari mata lainnya.
Mata juling terjadi pada orang yang memiliki rabun jauh atau kesulitan mengontrol gerakan mata. Normalnya, otot-otot di sekitar mata membantu agar kedua mata bisa fokus pada objek yang sama.
Namun, pada penderita strabismus, otot mata tidak bisa bekerja dengan baik sehingga mata tidak bisa sejajar seperti seharusnya. Meskipun lebih sering terjadi pada anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalaminya.
Jenis Mata Juling
Strabismus terbagi atas beberapa jenis, di antaranya:
1. Esotropia
Kondisi mata esotropia ditandai dengan gerakan mata yang mengarah ke dalam, ke arah hidung. Jenis ini dapat bersifat monokuler (hanya terjadi pada satu mata) atau binokuler (kedua mata).
Esotropia merupakan bentuk paling umum dari mata juling. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak yang bisa memengaruhi penglihatan, perkembangan sosial, dan emosional mereka.
Baca Juga: Macam-Macam Gangguan Saraf Mata dan Gejalanya
2. Eksotropia
Eksotropia adalah kondisi ketika mata tidak sejajar. Kondisi ini membuat salah satu atau kedua mata berputar ke arah luar seolah-olah melihat telinga. Tidak hanya anak-anak, eksotropia dapat dialami oleh orang dewasa.
3. Hipertropia
Hipertropia membuat mata Anda bergerak atau melihat ke atas tanpa kendali. Dengan kata lain, satu mata mengarah ke arah yang berbeda dari mata lainnya.
Gangguan hipertropia bisa terjadi akibat kerusakan pada saraf atau otot yang mengendalikan gerakan mata. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penglihatan ganda.
4. Hipotropia
Merupakan kondisi di mana mata berputar ke bawah secara tidak sengaja. Hipotropia berkaitan dengan penyakit bawaan, menyerang satu atau kedua mata pada satu waktu, serta konstan.
Bila mengalami kondisi ini, Anda tidak bisa mengendalikan gerakan mata dan bahkan tidak menyadari adanya gerakan yang terjadi.
Penyebab Mata Juling
Mata juling disebabkan oleh kerusakan saraf atau otot-otot di sekitar mata yang tidak bekerja dengan baik. Kondisi ini umum dialami oleh anak-anak dan sering kali tanpa penyebab yang jelas.
Esotropia infantil adalah jenis mata juling yang muncul pada bayi saat mereka berusia 1 tahun. Kondisi ini diturunkan dalam keluarga dan memerlukan operasi bedah untuk mengatasinya. Pada beberapa kasus, penggunaan kacamata bisa mengurangi gejala mata juling.
Faktor Risiko Penyebab Mata Juling
Selain karena kerusakan saraf atau otot-otot di sekitar mata, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko strabismus dan kondisi mata tidak sejajar, antara lain:
- Mengalami kelumpuhan atau tumor otak
- Penglihatan buruk pada satu mata
- Sindrom Down
- Penyakit bawaan, seperti hidrosefalus yang menyebabkan penumpukan cairan di otak
- Stroke
- Cedera kepala yang merusak area otak yang berperan dalam mengendalikan gerakan mata
- Gangguan neurologis atau sistem saraf
Baca Juga: Kanker Mata: Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Gejala Mata Juling
Ciri-ciri strabismus paling umum meliputi:
- Mata terlihat tidak sejajar
- Penglihatan ganda
- Kondisi mata tidak bergerak atau melihat objek yang sama
- Sering berkedip atau menyipitkan mata, terutama saat terkena paparan sinar matahari
- Memiringkan kepala untuk melihat sesuatu
- Menutupi satu mata ketika melihat sesuatu di dekatnya
- Sakit kepala
- Sulit membaca
- Mata terasa tegang
- Sulit atau merasa lelah saat membaca
Diagnosis Penyakit Mata Juling
Penting untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan strabismus sedini mungkin agar mencegah hilangnya penglihatan. Bila mengalami gejala mata juling, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Anda bisa menjalani serangkaian tes sesuai anjuran dokter untuk mengetahui kondisi mata. Tes ini terdiri dari beberapa jenis, seperti:
- Uji Refleks Cahaya (Corneal Light Reflex Test atau Hirschberg Test): Dokter dapat mengarahkan senter ke mata pasien, lalu mengamati pantulan cahaya pada kornea. Jika pantulan tidak simetris, kemungkinan ada strabismus.
- Cover test: Jenis cover-uncover test yaitu satu mata ditutup, diamati gerakan mata yang terbuka saat ditutup atau dibuka. Alternate cover test yaitu mata ditutup bergantian untuk melihat apakah mata “mengoreksi posisi”-nya.
- Pemeriksaan tajam penglihatan: Untuk mengetahui apakah mata juling disebabkan atau diperparah oleh kelainan refraksi, seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), atau astigmatisme.
- Pemeriksaan dengan Prism: Dokter menggunakan prisma lensa untuk mengukur sudut deviasi (berapa jauh mata menyimpang). Ini membantu menentukan tingkat keparahan strabismus.
- Pemeriksaan funduskopi dan gerakan mata: Untuk melihat apakah ada kelainan pada saraf atau otot penggerak bola mata.
- Pemeriksaan tambahan: CT scan atau pemeriksaan MRI bila dicurigai penyebab dari otak atau saraf
Komplikasi Mata Juling
Strabismus yang tidak segera mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan komplikasi serius berupa:
- Gangguan ambliopia (mata malas): Kondisi ini ketika koneksi saraf ke otak tidak terbentuk sempurna sehingga memicu masalah penglihatan. Gejalanya terlihat dari penderita yang tidak bisa fokus dengan salah satu matanya.
- Penglihatan ganda: Ini umum terjadi pada orang dewasa yang mengalami strabismus karena otak tidak menerima sinyal gambar yang baik dari mata. Pada kondisi ini, penderita seolah-olah melihat dua gambar pada satu objek.
- Pandangan kabur: Ini berarti Anda tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas. Pandangan kabur bisa bertambah parah seiring waktu.
- Sakit kepala: Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman di kepala. Gejalanya bervariasi tergantung lokasi dan intensitas nyeri yang terjadi.
- Kelelahan: Pada kondisi yang parah, kelelahan membuat Anda sulit bangun di pagi hari dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Kurang percaya diri: Ini terjadi karena penderita merasa malu dengan penampilan mata.
Cara Mengatasi Mata Juling
Mata juling bisa sembuh dengan perawatan yang tepat. Berikut ini adalah cara mengatasinya:
1. Pengobatan Tanpa Operasi
Cara mengobati mata juling sebelah secara alami bisa dengan penggunaan kacamata standar. Kacamata dengan lensa prisma dapat berguna untuk beberapa jenis strabismus, terutama pada orang dewasa.
Lensa prisma mampu membelokkan cahaya yang masuk ke mata untuk mengatasi penglihatan ganda.
2. Operasi Bedah
Jika penggunaan kacamata tidak mengatasi ketidaksejajaran mata, operasi menjadi pilihan yang tepat. Prosedur medis ini melibatkan kedua mata yang diluruskan melalui operasi dengan memperpendek atau memanjangkan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.
Setelah prosedur operasi, Anda bisa kembali beraktivitas sehari-hari dalam beberapa hari. Pada beberapa kasus, operasi tambahan penting untuk menjaga mata tetap sejajar.
Baca Juga: Apa Itu Kista Kalazion Mata? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Cara Mencegah Mata Juling
Anda tidak bisa mencegah strabismus. Namun, Anda bisa melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kondisi mata dan masalah kesehatan apa pun sejak dini.
Dokter dapat merekomendasikan pengobatan yang sesuai apabila Anda mengalami strabismus atau kondisi lainnya.
Pengobatan Mata Juling ke Dokter
Apabila mengalami gejala strabismus, seperti mata tidak sejajar, penglihatan ganda, dan mata terasa tegang, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Sherly
Source:
- American Optometric Association. Strabismus (Crossed Eyes). Mei 2025.
- Healthline. Everything You Need to Know About Crossed Eyes. Mei 2025.
- National Library Medicine. Strabismus. Mei 2025.
- WebMD. Strabismus (Crossed Eyes). Mei 2025