Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kutu air adalah infeksi jamur menular yang menimbulkan berbagai masalah kulit, seperti gatal, ruam, dan perih. Cara mengatasinya bisa dengan penggunaan obat antijamur yang berbentuk krim, semprotan, atau bedak.

Gejala kutu air ditandai dengan ruam.
Kutu air atau tinea pedis termasuk infeksi yang umum terjadi. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini terasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bahkan, kutu air yang tidak mendapatkan pengobatan bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan infeksi. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan menjaga kaki tetap hangat dan lembap.
Apa Itu Kutu Air?
Kutu air adalah infeksi jamur pada kulit yang biasanya terjadi di sela-sela jari kaki. Kondisi ini umum terjadi, terutama pada orang yang kakinya sering berkeringat saat mengenakan sepatu ketat.
Dalam istilah medis, kutu air (athlete’s foot) disebut sebagai tinea pedis atau kurap kaki. yang menimbulkan gejala tidak nyaman. Mengutip dari Cleveland Clinic, sekitar 3-15 persen dari populasi mengidap gejala kutu air. Infeksi ini mudah menular ke orang lain melalui kontak langsung dari penderita atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti handuk, sepatu, dan lantai.
Jenis Kutu Air
Infeksi jamur penyebab kutu air memiliki beragam jenis, di antaranya:
1. Infeksi Selaput Jari Kaki (Toe Web)
Kutu air dapat menyerang di sela-sela jari tangan atau kaki. Dokter menyebut kondisi ini sebagai infeksi selaput jari kaki (toe web).
Biasanya, kutu air interdigital terjadi di antara jari manis dan jari kelingking pada kaki. Terkadang, bakteri bisa berkembang biak dan memperburuk gejala infeksi jamur.
Baca Juga: Inilah 8 Cara Menghilangkan Kutu Rambut dengan Mudah
2. Infeksi Moccasin
Jenis kutu air berikutnya adalah infeksi mocassin. Infeksi ini dapat muncul menutupi telapak kaki.
Bahkan, ruam kulit bisa menyebar di sepanjang tumit dan sisi kaki lainnya. Jika infeksi menyebar hingga ke kuku, hal ini bisa membuat kuku menebal dan mudah rapuh.
3. Infeksi Vesikular
Vesikular adalah istilah medis untuk gejala lepuhan. Kutu air bisa menyebabkan lepuhan apabila dibiarkan begitu saja.
Jika lepuhan pecah, Anda bisa terkena infeksi bakteri dan memerlukan obat antibiotik. Lepuhan cenderung berwarna merah, terasa gatal, dan nyeri.
4. Infeksi Ulseratif
Ini termasuk jenis kutu air yang paling langka. Infeksi ulseratif menyebabkan luka terbuka atau borok yang timbul di antara jari-jari kaki.
Luka ini rentan mengalami infeksi bakteri sehingga Anda perlu mengobatinya segera mungkin. Infeksi ulseratif biasanya terasa menyakitkan dan cukup mengganggu.
Penyebab Kutu Air
Sebagian besar kutu air di tangan dan kaki disebabkan oleh jenis jamur yang sama pada penyakit kurap dan gatal di selangkangan. Jamur ini mudah berkembang di lingkungan yang tertutup, hangat, dan lembap.
Bahkan, jamur penyebab kutu air memakan keratin, yaitu protein yang ditemukan di rambut, kuku, dan kulit. Pada kasus yang jarang terjadi, tinea pedis bisa terjadi karena jamur seperti ragi (candida).
Kondisi ini bersifat menular melalui kontak langsung dengan infeksi dan partikel jamur yang tertinggal di handuk, sepatu, atau lantai. Jamur tinea pedis juga menyebar di area yang digunakan oleh banyak orang, seperti ruang ganti, sauna, dan kolam renang.
Baca Juga: Mengenal 15 Jenis Penyakit Kulit: Penyebab dan Gejalanya
Faktor Risiko Penyebab Kutu Air
Tinea pedis dapat menyerang semua kalangan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, kondisi ini lebih umum terjadi pada pria dana lansia berusia di atas 60 tahun.
Selain itu, Anda berisiko lebih tinggi terkena kutu air apabila mengalami atau memiliki kebiasaan, sebagai berikut:
- Sering memakai alas kaki tertutup
- Mudah berkeringat
- Berbagi sprei, tikat, karpet, sepatu, atau pakaian dengan orang yang memiliki infeksi jamur
- Berjalan tanpa alas kaki di tempat yang terkontaminasi infeksi jamur, seperti kamar mandi, kolam renang, atau sauna
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Kerusakan jaringan atau ada luka pada kaki
- Mengalami obesitas dan penyakit kencing manis
Gejala Kutu Air
Ciri-ciri kutu air yang umum terjadi meliputi:
- Kulit bersisik, mengelupas, atau pecah-pecah di antara jari-jari kaki
- Gatal, terutama setelah melepas sepatu dan kaus kaki
- Terdapat sensasi terbakar atau menyengat
- Kulit melepuh
- Kulit kering dan bersisik di bagian bawah kaki
- Peradangan kulit yang tampak kemerahan, keunguan, atau keabu-abuan
Diagnosis Penyakit Kutu Air
Dokter dapat mendeteksi adanya gejala tinea pedis melalui pemeriksaan fisik. Kondisi ini sering kali terlihat tampak seperti kulit kering atau dermatitis.
Pasien dapat menjalani tes penunjang lainnya untuk memastikan diagnosis yang tepat dan menyingkirkan kondisi medis lain. Pemeriksaan ini juga sangat penting untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Komplikasi Kutu Air
Gejala tinea pedis dapat menyebar ke bagian tubuh lain yang hangat dan lembap. Infeksi ini bisa menyebar dari kaki ke selangkangan yang dapat berpindah melalui tangan atau handuk.
Pada beberapa kasus, tinea pedis bisa menyebabkan infeksi bakteri yang memerlukan pengobatan sesuai anjuran dokter. Oleh sebab itu, Anda tidak boleh menyepelekan infeksi ini untuk mencegah terjadinya komplikasi serius.
Cara Mengatasi Kutu Air
Jika mengalami kutu air, penting untuk menggunakan obat hingga infeksi benar-benar sembuh. Sebab, infeksi ini bisa menyebabkan gejala kambuh dan semakin sulit untuk menyembuhkannya.
Ada beberapa cara menghilangkan kutu air yang perlu Anda lakukan, di antaranya:
1. Krim Antijamur
Umumnya, pengobatan tinea pedis dapat berupa krim yang digunakan secara topikal. Anda mengoleskan krim ini langsung ke kulit pada area yang terkena infeksi.
Krim antijamur tersedia tanpa resep dokter di apotek terdekat. Obat ini mengandung klotrimazol, ketokonazol, mikonazol, atau terbinafin yang mampu meredakan gejala yang terjadi.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk kemasan atau anjuran dokter dengan tepat. Obat ini dapat digunakan 1-2 kali dalam sehari hingga 4 minggu.
Baca Juga: Penyakit Kanker Kulit: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
2. Bedak Antijamur
Selain krim, bedak antijamur juga bermanfaat untuk membuat kulit terasa nyaman dan mengurangi risiko infeksi kambuh. Produk ini mengandung mikonazol nitrat yang dapat mengatasi kulit gatal dan kaki pecah-pecah.
Bahkan, bedak antijamur juga mampu mengurangi produksi keringat berlebih pada kaki. Anda bisa menggunakan produk ini sesuai petunjuk kemasan.
3. Obat Semprotan
Cara mengatasi kutu air bisa dengan menggunakan obat semprotan. Obat ini juga tersedia di apotek tanpa perlu resep dokter.
Meskipun obat semprotan jarang menimbulkan efek samping, kondisi ini bisa saja menimbulkan reaksi berupa radang dingin. Sebab, obat ini mengandung isobutana yang berkaitan dengan penyebab radang dingin pada kulit.
Jika gejala infeksi jamur tidak kunjung membaik setelah penggunaan semprotan selama 2 minggu, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan obat resep yang sesuai.
Cara Mencegah Kutu Air
Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko atau mencegah gejala tinea pedis, di antaranya:
- Mengoleskan bedak talek atau bedak antijamur pada kaki untuk menyerap kelembapan
- Hindari mengenakan sepatu karet dalam waktu lama
- Cuci kaki, teritama di antara jari-jari kaki secara menyeluruh dengan sabun antibakteri
- Keringkan kaki dengan menggunakan handuk bersih setelah berenang atau mandi
- Cuci kaus kaki, handuk, dan perlengkapan tidur dengan air panas
- Mengenakan sandal saat berada di ruang ganti, kolam renang, sauna, atau kamar mandi
- Mengenakan kaus kaki berbahan katun atau wol untuk menyerap kelembapan
- Bersihkan sepatu dengan disinfektan
Pengobatan Kutu Air ke Dokter
Apabila gejala kutu air, seperti gatal, ruam, dan sensasi terbakar yang dirasakan tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo, MARS.
Source:
- Cleveland Clinic. Athlete’s Foot (Tinea Pedis). Maret 2025.
- Mayo Clinic. Athlete’s Foot. Maret 2025.
- WebMD. Understanding Athlete’s Foot: The Basics. Maret 2025.
- WebMD. What Are the Types of Athlete’s Foot?. Maret 2025.