Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Teknik Kelahiran Bayi Sungsang dan Potensi Efek Samping
Riva
Kamis, 10 Juli 2025 / Published in Artikel Kesehatan

Teknik Kelahiran Bayi Sungsang dan Potensi Efek Samping

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Kelahiran sungsang ditandai dengan posisi kaki atau bokong yang mengarah pada jalur lahir (vagina). Kondisi ini berisiko tinggi pada wanita yang hamil kembar, bayi lahir prematur, dan mengalami plasenta previa.

kelahiran sungsang
Dokter biasanya melakukan ECV untuk membalik posisi bayi sungsang.

Idealnya, posisi janin saat memasuki persalinan yaitu kepalanya menghadap ke bawah dan tengkurap (posisi cephalic occiput anterior). Terkadang, bayi tidak berada dalam posisi yang sempurna sebelum lahir. Posisi yang mungkin terjadi adalah posisi bayi sungsang.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Posisi Bayi Sungsang?
  • Faktor Risiko Penyebab Kelahiran Sungsang
  • Teknik Kelahiran Sungsang
    • 1. Extermal Cephalic Version (ECV)
    • 2. Operasi Caesar
    • 3. Melahirkan Normal
  • Potensi Efek Samping

Apa Itu Posisi Bayi Sungsang?

Posisi bayi sungsang adalah kondisi ketika kaki atau bokong bayi menghadap vagina. Ini berarti bagian kepalanya berada di dada dan tubuh bagian bawahnya paling dekat dengan vagina terlebih dahulu.

Posisi bayi sungsang sangat umum terjadi, terutama saat awal kehamilan. Sebagian besar janin akan bergerak ke posisi kepala di bawah pada usia kehamilan 36 minggu.

Namun, jika kondisi ini terus berlangsung hingga minggu ke-37, ibu hamil perlu melahirkan secara operasi caesar. Tanda-tanda persalinan bayi sungsang mudah Anda kenali.

Pada kondisi ini, ibu hamil dapat merasakan tendangan di perut bagian bawah atau tekanan di bawah tulang rusuk dari kepala bayi. Dokter dapat mengetahui risiko bayi lahir sungsang dengan meraba perut untuk mengetahui posisi bagian kepala, punggung, dan pantat bayi. Tim medis juga melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan posisi bayi.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Water Birth dan Risikonya

Faktor Risiko Penyebab Kelahiran Sungsang

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab bayi sungsang, di antaranya:

  • Hamil kembar: Bila Anda hambil kembar, satu atau lebih bayi tidak berada dalam posisi kepala di bawah. Hal ini bisa terjadi karena ruang gerak di dalam perut terbatas.
  • Kelainan pada janin: Jarang terjadi, gangguan sistem otot atau saraf pusat bayi menyebabkan kelahiran sunsang. Kondisi tali pusar yang terlalu pendek juga membatasi ruang gerak bayi.
  • Bayi lahir prematur: Semakin dini bayi lahir, semakin meningkat juga risiko kelahiran sungsang. Terdapat 25 persen bayi sungsang pada usia kehamilan 28 minggu, tetapi hanya 3 persen yang sungsang saat lahir cukup bulan.
  • Volume cairan ketuban: Terlalu banyak atau sedikit cairan ketuban menyebabkan posisi sungsang. Sebab, hal ini bisa membuat bayi sulit untuk bergerak atau mudah berubah posisi.
  • Mengalami plasenta previa: Kondisi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks. Plasenta previa mengakibatkan bayi tidak bisa bergerak ke posisi bawah.
  • Kelainan rahim: Contohnya dapat berupa fibroid, jaringan parut akibat operasi, atau infeksi rahim parah. Kelainan rahim menyebabkan bayi tidak memiliki cukup ruang untuk bergerak dan keluar dengan kepala di posisi bawah.
  • Pernah melahirkan bayi sungsang: Ibu hamil yang pernah melahirkan bayi sungsang memiliki risiko lebih tinggi mengalami hal yang serupa di kehamilan berikutnya.
  • Kebiasaan merokok: Penelitian membuktikan bahwa merokok selama hamil bisa meningkatkan risiko kelahiran sungsang. Oleh sebab itu, penting untuk menghindarinya.

Teknik Kelahiran Sungsang

Berikut ini adalah cara mengatasi bayi sungsang melalui perawatan medis:

1. Extermal Cephalic Version (ECV)

Prosedur ECV dilakukan sebagai cara mengubah posisi bayi sungsang. Dokter dapat mencoba memutar bayi dari posisi sungsang ke posisi kepala di bawah sehingga ibu hamil bisa melahirkan secara normal.

Ibu hamil dengan bayi sungsang dapat menjalani prosedur ECV sejak usia kehamilan 37 minggu. Namun, prosedur ini memiliki risiko komplikasi, seperti kelainan jantung sementara, gangguan denyut jantung, dan solusio plasenta (plasenta lepas dari dinding rahim sebelum kelahiran).

2. Operasi Caesar

Operasi caesar adalah prosedur bedah di mana bayi lahir melalui sayatan di perut dan rahim. Prosedur ini sangat penting apabila ibu hamil tidak bisa menjalani persalinan secara normal karena risiko kesehatan atau bayi terancam.

Risiko efek sampingnya dapat berupa infeksi, pendarahan, gumpalan darah yang pecah, kelainan plasenta pada kehamilan berikutnya, dan luka yang melemahkan otot dinding rahim. Tips untuk membantu pemulihan pasca operasi caesar bisa dengan perbanyak istirahat, hindari mengangkat beban berat, dan berjalan santai setiap hari.

Baca Juga: Cara Ketahui Kapan Masa Subur Wanita Setelah Melahirkan

3. Melahirkan Normal

Beberapa wanita ada yang tetap memilih melahirkan normal meskipun posisi bayi sungsang. Namun, hal ini berisiko tinggi menyebabkan kaki bayi tertekuk karena belum melebar sepenuhnya.

Bahkan, bahu atau kepala bayi bisa terperangkap di dalam rahim. Sebelum menjalani proses persalinan, Anda bisa mencoba mendorong bayi bergerak ke posisi kepala di bawah.

Cara-caranya meliputi:

  • Mendengarkan musik: Letakkan headphone atau speaker di bagian bawah rahim agar memicu bayi berputar.
  • Suhu: Cobalah untuk mengompres bagian dingin di bagian atas perut, terutama tempat kepala bayi berada. Lalu, letakkan kompres hangat di bagian bawah perut.
  • Posisi bridge: Baringkan tubuh di lantai dengan menekuk kaki dan telapak kaki menempel rata di lantai. Angkat pinggul dan panggul, tahan selama 10-15 menit.
  • Child pose: lakukan posisi ini selama 10-15 menit untuk merelaksasikan otot panggul dan rahim.
  • Posisi tidur miring ke kiri: Posisi tidur yang menyebabkan bayi sungsang yaitu berbaring telentang, terutama pada trimester ketika. Sebaiknya, ibu hamil tidur miring ke kiri atau kanan untuk memberikan ruang gerak bagi bayi.

Potensi Efek Samping

Bayi sungsang bisa dilahirkan normal tetapi Anda perlu mengetahui bahaya dan risikonya. Risiko melahirkan bayi sungsang melalui vagina, antara lain:

  • Cedera kaki atau lengan pada bayi seperti patah tulang atau terkilir
  • Masalah pada tali pusar, seperti menjadi rata atau terpelintir saat melahirkan
  • Kepala bayi dapat tersangkut atau terperangkap

Sebagian besar bayi sungsang memiliki kondisi fisik yang baik-baik saja setelah lahir. Namun, kondisi ini membuat bayi tetap mengangkat kaki mereka ke atas selama beberapa hari pertama karena terbiasa dalam posisi ini di rahim.

Bayi sungsang juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan pinggul. Dokter dapat melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui masalah kesehatan yang muncul pada bayi.

Baca Juga: Konsumsi 9 Makanan dan Minuman Ini agar Cepat Kontraksi

Jika Anda mengalami tanda-tanda mau melahirkan bayi sungsang, seperti posisi kepala janin tidak menghadap ke jalur lahir, merasakan tendangan di perut bagian bawah atau selangkangan, dan rasa tidak nyaman di bawah tulang rusuk, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan anjuran yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh Dr. Aisha Nadina Shani Asmara

Source:

  • Baby Center. What to Know if Your Baby is Breech. Juli 2025.
  • Better Health Channel. Caesarean Section. Juli 2025.
  • Cleveland Clinic. Breech Baby. Juli 2025.

Diperbarui pada 10 Juli 2025

Artikel Terkait

  • perawatan ibu setelah melahirkan
    Apa Saja Perawatan Ibu Setelah Melahirkan?
  • mengatasi depresi pasca melahirkan
    Cara Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan
  • Berhubungan Intim Setelah Melahirkan
    Ini Tips Berhubungan Intim Setelah Melahirkan agar Tidak Sakit
Tagged under: Ibu Hamil

Artikel Terkait

  • perawatan ibu setelah melahirkan
    Apa Saja Perawatan Ibu Setelah Melahirkan?
  • mengatasi depresi pasca melahirkan
    Cara Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan
  • Berhubungan Intim Setelah Melahirkan
    Ini Tips Berhubungan Intim Setelah Melahirkan agar Tidak Sakit

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP