Ditulis oleh Tim Konten Medis
Masa subur wanita setelah melahirkan biasanya terjadi dalam waktu 3 minggu. Namun, wanita dianjurkan untuk hamil kembali setelah 1 tahun atau sekitar 18 bulan. Hal ini sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi pada kehamilan berikutnya.
Penting untuk menjaga jarak kehamilan.
Cara menghitung masa subur wanita setelah melahirkan bisa dengan mengetahui siklus haid normal. Normalnya, siklus haid teratur bisa berlangsung selama 27-30 hari.
Pada kondisi ini, wanita dapat mengalami masa subur sehingga meningkatkan peluang kehamilan. Lantas, kapan kembalinya masa subur wanita setelah melahirkan? Yuk, simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Kapan Kembalinya Masa Subur Wanita Setelah Melahirkan?
Mengutip dari Tommy’s, masa subur wanita setelah melahirkan bisa terjadi dalam waktu 3 minggu dan menyebabkan kehamilan. Kondisi ini bisa terjadi karena ovarium melepaskan sel telur untuk membuahi sperma.
Jika tidak dibuahi, tubuh akan mengeluarkan sel telur dan peluruhan lapisan rahim yang membuat darah dalam siklus menstruasi. Dalam istilah medis, pelepasan sel telur disebut sebagai proses ovulasi.
Pada dasarnya, setiap wanita memiliki periode haid yang berbeda-beda. Bahkan, sebagian besar wanita dapat mengalami menstruasi sekitar 5-6 minggu pascapersalinan.
Terdapat studi yang membuktikan bahwa wanita mulai menstruasi setelah melahirkan sekitar 45-94 hari. Sebagian besar wanita tidak mengalami ovulasi setidaknya 6 minggu setelah melahirkan dan lainnya bisa berovulasi lebih awal.
Perlu diingat bahwa kehamilan menyebabkan perubahan hormonal sehingga tubuh membutuhkan waktu untuk kembali normal. Pada kebanyakan kasus, menentukan masa subur setelah melahirkan bisa menjadi tidak teratur. Sementara itu, masa subur setelah nifas keguguran biasanya sekitar 3-5 hari.
Baca Juga: 1 Hari Setelah Haid Apakah Masa Subur?
Berapa Lama Menunggu untuk Hamil Setelah Melahirkan?
Lama harus menunggu untuk hamil setelah melahirkan setidaknya 1 tahun penuh dan idealnya sekitar 18 bulan. Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko kehamilan lebih awal dari 18 bulan pascapersalinan.
Hamil lebih awal dari 18 bulan bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, seperti bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Bahkan, hamil dalam kurun 6 bulan bisa menyebabkan bayi terkena asma, gangguan perkembangan, masalah penglihatan dan pendengaran di kemudian hari.
Para ahli belum mengetahui hubungan antara jarak kehamilan dengan komplikasi yang terjadi. Namun, mereka berpendapat bahwa ada sisa peradangan dari kehamilan sebelumnya dan tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mengisi kembali nutrisi yang diperlukan selama kehamilan berikutnya.
Sementara itu, penelitian lainnya membuktikan bahwa menunggu hamil lebih lama sekitar 60 bulan atau 5 tahun berkaitan dengan peningkatan komplikasi yang sama, termasuk kelahiran prematur. Bahkan, belum KB setelah melahirkan tetapi sudah berhubungan juga bisa meningkatkan peluang hamil.
Adakah Risiko Jika Hamil Segera Setelah Melahirkan?
Tentu ada, berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang terjadi akibat hamil segera setelah melahirkan:
- Persalinan prematur: Tanda dan gejalanya berupa keputihan lebih banyak dari biasanya, mengalami pendarahan atau bercak bagina, dan kontraksi yang sering.
- Berat badan lahir rendah: Rata-rata berat badan bayi laki-laki berkisar 3,3 kilogram dan bayi perempuan sekitar 3,2 kilogram. Jika mengalami berat badan lahir rendah, bayi bisa mengalami komplikasi berupa infeksi, gangguan pernapasan, dan penyakit kuning.
- Abruptio plasenta: Kondisi serius ketika plasenta terpisah dari rahim sebelum bayi lahir. Abrupsio plasenta dapat terjadi sebelum atau selama persalinan yang bisa meningkatkan risiko gangguan perkembangan bayi.
- Kelainan bawaan: Pertumbuhan abnormal yang terjadi selama perkembangan janin. Kelainan bawaan meliputi kondisi jantung bawaang, bibir sumbing, atau kelainan pertumbuhan tulang.
- Anemia pada ibu: Dapat terjadi ketika tubuh tidak cukup menghasilkan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit kepala, pusing, dan rambut rontok.
Bisakah Memasuki Masa Subur dan Hamil Saat Menyusui?
Banyak orang menganggap bahwa menyusui bisa mencegah ovulasi. Padahal, kondisi ini tidak selalu terjadi.
Pada kenyataannya, wanita tetap bisa hamil meskipun masih menyusui bayinya secara eksklusif. Banyak wanita yang menggunakan menyusui sebagai metode kontrasepsi.
Para ahli menyebut kondisi ini sebagai metode amenore laktasi (LAM) yang berarti tidak adanya menstruasi. Ada beberapa faktor yang bisa mendukung LAM untuk mencegah kehamilan, seperti bayi harus berusia di bawah 6 bulan, memberikan ASI eksklusif, dan periode haid yang belum muncul.
Penelitian terkait efektivitas LAM cenderung beragam. Salah satu tantangan metode ini adalah sulit menggunakannya dengan tepat.
Sebagai contoh, ibu menyusui yang bepergian jauh pada malam hari atau menghabiskan waktu berjam-jam di tempat kerja. Hal ini bisa menyebabkan jeda atau kesenjangan dalam pemberian ASI sehingga membuat metode LAM kurang efektif.
Dilansir dari Planned Parenthood, metode LAM memiliki persentase hingga 98 persen efektif pada wanita yang menyusui dalam 6 bulan pertama setelah bayi lahir. Selepas itu, LAM akan kurang efektif sehingga wanita bisa mempertimbangkan metode kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan.
Baca Juga: Ciri-Ciri Wanita Tidak Subur dan Cara Mengetahuinya
Tips Meningkatkan Kesuburan Setelah Melahirkan
Adapun beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kesuburan setelah melahirkan, antara lain:
- Mengonsumsi makanan tinggi antioksidan, seperti buah, sayuran, dan kacang-kacangan
- Membiasakan sarapan di pagi hari untuk meningkatkan energi tubuh
- Pilih asupan makanan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti ikan berlemak, biji rami, biji chia, dan kacang kenari
- Mengurangi karbohidrat apabila menderita sindrom polikistik ovarium (PCOS)
- Membatasi asupan karbohidrat olahan
- Menjaga pola makan tinggi serat dan rendah gula tambahan
- Mengonsumsi makanan tinggi protein
- Konsumsi susu dan produk olahannya
- Minum vitamin prenatal sesuai anjuran dokter
- Aktif berolahraga dan luangkan waktu untuk bersantai agar terhindar dari stres
Jika Anda dan pasangan sedang merencanakan kehamilan setelah melahirkan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan saran yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
- Baby Center. How Soon After Giving Birth Can You Get Pregnant?. Desember 2024.
- Cleveland Clinic. Low Birth Weight. Desember 2024.
- Healthline. 16 Natural Ways to Boost Fertility. Desember 2024.
- Medical News Today. How Soon Can You Get Pregnant After Giving Birth?. Desember 2024.