Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pernahkah Anda bertanya kapan pandemi berakhir? Tak hanya Anda seorang, mungkin semua orang mempertanyakan hal yang sama. Terhitung 2 tahun sudah pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Lantas, siapkah Indonesia menuju endemi? Penasaran? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut.
Upaya pencegahan COVID-19 tetap dioptimalkan guna menekan penyebarannya dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Tenggorokan Gatal Akibat Covid-19 dan Cara Penanganannya
Apa Itu Endemik?
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan endemik? Endemik berarti ketika wabah penyakit di wilayah tertentu yang secara konsisten hadir, tetapi terbatas. Hal ini membuat penyebaran dan tingkat penyakit dapat diprediksi. Sebagai contoh, Malaria yang dianggap endemik di negara dan wilayah tertentu. Jadi, dikatakan endemic bila tingkat penularan yang stabil, seperti tingkat reproduksi virus adalah satu atau kurang. Itu berarti setiap orang yang terkena virus menginfeksi kira-kira satu orang lain.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, strain COVID-19 asli memiliki tingkat reproduksi sekitar dua, sedangkan varian Delta biasanya menginfeksi lima orang atau lebih. Sementara Omicron diperkirakan lebih dari tiga kali menular daripada Delta, menurut sebuah studi peneliti Jepang. Sebelumnya kita memiliki varian delta dan saat ini terdapat varian omicron yang tiga kali lebih menular dari varian delta sehingga memudahkan virus untuk menyebabkan wabah bahkan pada populasi dengan tingkat imunisasi yang tinggi.
Baca Juga: Titer Antibodi Covid-19: Pengertian dan Fungsinya
Kapan Pandemi Berakhir?
Kapan pandemi virus corona berakhir? Ini menjadi pertanyaan yang ada dibenak kita semua dan banyak ditanyakan selama hampir 2 tahun ini. Initinya bahwa kapan pandemi berakhir belum dapat ditentukan dan butuh proses untuk mengubahnya menjadi endemic serta harus ditekan penularannya untuk kurun waktu tertentu. Kini, pandemi COVID-19 memasuki fase baru ketika varian Omicron yang cepat menular telah ditemukan dan menyapu berbagai wilayah.
Omicron menggeser Delta dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sejak pertama kali ditemukan di Afrika Selatan kurang dari 2 bulan telah menyumbang 31,8% kasus di seluruh Wilayah Eropa, naik dari 15% minggu sebelumnya, dan 6,3% seminggu sebelumnya. Sementara di Indonesia sendiri puncak gelombang kenaikan Omicron terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret.
Meskipun begitu pandemi masih jauh dari kata usai. Namun, banyak pihak berharap kita semua dapat mengakhiri fase darurat tahun 2022 dan mengatasi ancaman kesehatan lainnya yang juga membutuhkan perhatian kita. Segala upaya pencegahan terus dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan percepatan vaksinasi. Berkat kemajuan besar dalam ilmu kedokteran dan kolaborasi lintas batas dunia menemukan vaksin COVID-19 yang telah disetujui dan saat ini beredar luas. Salah satu pencapaian ilmiah terbesar dalam dekade terakhir. Vaksinasi dapat berkontribusi besar untuk mencegah dan mengurangi risiko kematian akibat infeksi COVID-19. Vaksin aman dan efektif menyelamatkan nyawa seseorang.
Pastikan menerapkan protokol kesehatan 5 M dan melangkapi vaksinasi COVID-19 untuk langkah pencegahan.
Baca Juga: 9 Cara Pencegahan Covid-19: Inilah Panduannya
Peran Tenaga Kesehatan dan Pencegahannya
Pandemi COVID-19 tidak terlepas dari peran serta tenaga medis yang telah berjuang menempatkan diri mereka dalam bahaya untuk melayani pasien. Oleh karena itu, penting untuk mendukung mereka dan memperhatikan kesehatan mental tenaga medis. Selain aspek proteksi dan kesehatan fisik penting memprioritaskan kesehatan mental agar maksimal dalam menjalankan tugas pelayanan medis.
Pandemi COVID-19 sama halnya seperti pandemi lainnya. Wabah COVID-19 bukanlah satu-satunya penyakit yang berdampak pada dunia dalam tingkat global. Namun, pengawasan dan pemantauan kuat terhadap varian baru tetap dilakukan. Meskipun varian Omicron bergejala ringan kita tidak boleh lengah, perketat prokes 5 M dan melakukan vaksinasi dosis lengkap serta bosster tetap ditegakkan. Sementara itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah berikut untuk tetap sehat:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tidak memungkinkan gunakan hand sanitizer.
- Hindari menyentuh mulut atau hidung tanpa membersihkan atau mencuci tangan.
- Ketika Anda batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu.
- Hindari tempat-tempat ramai. Tetap di rumah jika Anda bisa.
- Desinfeksi permukaan benda-benda yang biasa digunakan secara teratur.
- Terapkan social distancing saat keluar rumah.
- Gunakan masker wajah yang dipasang dengan benar saat berada di luar rumah.
Telah direview oleh dr. Stanislaus Hatta
Source:
- Epidemi, Endemik, Pandemi: Apa Perbedaannya?
- Puncak Gelombang Kenaikan Kasus Omicron Diprediksi Pertengahan Februari, Kemenkes Kebut Vaksinasi Booster di Wilayah Jabodetabek
- Omicron Menurun, Tapi Tidak Ada yang Tahu Kapan Pandemi Akhirnya Akan Berakhir