Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pada hamil 7 bulan, Anda dapat merasakan kontraksi palsu (kontraksi Braxtin Hicks), sakit punggung, mulas, dan sembelit. Hal ini karena perubahan hormon dan gerakan janin yang aktif dan sering berubah pada posisi tertentu.

Hamil 7 bulan adalah fase trimester akhir saat perut membesar dan bayi mulai aktif bergerak.
Saat hamil 7 bulan, Anda telah memasuki trimester ketiga dan terakhir. Ini sering menimbulkan perasaan campur aduk, seperti cemas, gugup, dan gembira dalam menunggu kehadiran si Kecil.
Di sisi lain, trimester ketiga dapat menimbulkan gejala baru yang kurang menyenangkan. Perubahan ini bisa terasa tidak nyaman karena janin mulai tumbuh membesar di dalam perut.
Untuk mengatasinya, ibu hamil 7 bulan tidak boleh melakukan aktivitas berat, merokok, dan tidur telentang.
Apa yang Dirasakan Ibu Hamil Usia 7 Bulan?
Berikut ini adalah hal-hal yang dirasakan ibu hamil kandungan 7 bulan:
1. Kontraksi Braxtin Hicks
Perut sering mengeras saat hamil 7 bulan bisa terjadi karena Anda mengalami kontraksi Braxton Hicks. Ini merupakan kontrasksi palsu yang ditandai intensitas tidak teratur dan terasa tidak nyaman.
Namun tidak semua ibu hamil merasakannya. Umumnya, kontraksi Braxtin Hicks berlangsung pada sore atau malam hari, dan setelah berhubungan seksual.
Kontraksi akan semakin kuat saat waktu persalinan semakin dekat.
Baca Juga: 14 Perkembangan Janin Trimester 2 (Usia 13-28 Minggu)
2. Sakit Punggung
Sakit punggung merupakan respons alami terhadap penambahan berat badan dan perubahan otot selama trimester ketiga. Kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cara meredakan sakit punggung selama kehamilan bisa dengan beristirahat, olahraga ringan seperti yoga, dan menggunakan bantal penyangga saat duduk. Bila nyeri punggung bertambah parah atau berlangsung lebih dari 2 minggu, segera konsultasikan ke dokter.
3. Sembelit
Sembelit atau kesulitan buang air besar umum terjadi selama trimester 3 kehamilan. Seiring waktu, rahim membesar dan menekan usus ibu hamil.
Anda bisa mengatasi sembelit selama kehamilan dengan menjalani pola hidup sehat. Misalnya, mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering, minum air putih yang cukup, dan tidak berbaring setelah makan.
4. Palpitasi Jantung
Ini menyebabkan jantung berdebar-debar tidak teratur. Palpitasi jantung biasanya tidak berbahaya dan terjadi karena perubahan hormon selama kehamilan.
Kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Anda bisa mencegah palpitasi jantung dengan menjaga hidrasi tubuh dan menghindari makanan atau minuman berkafein secara berlebihan.
5. Sesak Napas
Apa saja yang dirasakan saat hamil 7 bulan selanjutnya? Yaitu sesak napas. Sesak napas sering terjadi oleh tekanan yang terbentuk di bawah tulang rusuk saat bayi tumbuh.
Kondisi ini dapat Anda alami, terutama saat berbaring telentang atau miring. Tidak hanya itu, penyebab lain sesak napas juga karena peningkatan hormon progesteron.
Cobalah melatih postur tubuh agar paru-paru memiliki lebih banyak ruang untuk mengembang.
6. Sering Buang Air Kecil
Posisi bayi 7 bulan akan bergerak lebih dalam ke area panggul. Hal ini mengakibatkan tekanan pada kandung kemih sehingga ibu hamil sering buang air kecil.
Bahkan, tekanan ekstra pada bayi bisa memicu kebocoran urin, terutama saat Anda tertawa, batuk, atau bersin. Pastikan untuk sering ke kamar mandi dan melakukan senam kegel guna memperkuat otot-otot panggul.
Baca Juga: Kenali 8 Tanda Kehamilan Sehat dan Janin Berkembang Baik
7. Spider Veins
Selama kehamilan, Anda dapat mengalami perubahan hormon dan tubuh mengalirkan darah lebih banyak. Hal ini menyebabkan munculnya pembuluh darah merah atau biru kecil di tubuh.
Dalam istilah medis, kondisi ini memiliki sebutan spider vein (varises ringan) yang terbentuk di wajah, leher, lengan, perut, dan bahkan kaki. Setelah bayi lahir, spider vein akan cenderung memudar.
8. Merasa Cemas
Saat memasuki trimester ketiga kehamilan, ibu hamil sering merasa cemas karena memikirkan persalinan atau persiapan menjadi orang tua. Kondisi ini menjadi hal yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil 7 bulan karena bisa memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Ada beberapa cara yang bisa membantu mengurangi rasa cemas ini. Contohnya, menulis di jurnal, mendengarkan musik, atau mencoba meditasi.
Ibu juga bisa melakukan olahraga ringan agar tubuh tetap sehat dan pikiran lebih tenang.
Perkembangan Janin Usia 7 Bulan
Usia 7 bulan dimulai dari minggu ke-25 hingga ke-28. Pada usia ini, gerakan normal janin 7 bulan cenderung aktif dan banyak berubah posisi, serta merespons rangsangan, seperti suara, cahaya, dan rasa sakit.
Berikut ini adalah ciri-ciri kandungan sehat yang terlihat dari perkembangan janin:
- Minggu ke-25: Janin yang terus tumbuh dapat mengembangkan cadangan lemak. Ini bisa membuat kulit bayi tidak terlalu keriput dan cenderung berisi, serta sistem sarafnya mulai matang.
- Minggu ke-26: Janin mulai memproduksi melanin, zat pemberi warna pada kulit dan mata. Paru-paru juga menghasilkan zat untuk membantu bayi bernapas setelah lahir.
- Minggu ke-27: Pada usia ini, janin sudah bisa membuka mata dan bahkan berkedip. Bahkan, mereka memiliki bulu mata.
- Minggu ke-28: Janin cenderung menunjuk di rahim sebagai tanda untuk bersiap lahir. Secara umum, panjang janin minggu ke-28 sekitar 14-15 inci dan beratnya mencapai 2-3 pon.
Selain itu, pendengaran janin juga sudah berkembang sepenuhnya pada usia 7 bulan. Bayi yang lahir prematur pada usia masih bisa bertahan hidup dengan bantuan perawatan medis.
Pemeriksaan Kehamilan Usia 7 Bulan
Dokter dapat melakukan pemeriksaan medis saat ibu hamil memasuki usia kehamilan 7 bulan. Pemeriksaan ini meliputi:
1. Ultrasonografi (USG)
Cek USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar bentuk dan posisi bayi di dalam rahim. Pada trimester ketiga, pemeriksaan ini sangat penting untuk memantau kondisi plasenta dan seberapa baik janin memeroleh oksigen.
Pemeriksaan ultrasonografi cenderung aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, tes ini akan terasa tidak nyaman saat dokter mengoleskan gel dingin ke kulit.
2. Cek Gula Darah
Ini biasanya untuk memeriksa diabetes gestasional pada ibu hamil. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan minggu ke-24 hingga ke-28.
Ibu hamil perlu menjalani cek gula darah lebih awal apabila berisiko memiliki kondisi, seperti usia di atas 25 tahun, riwayat penyakit keluarga, dan mengalami obesitas.
3. Pemeriksaan Streptokokus Tipe B
Dokter dapat memeriksa adanya infeksi streptokokus tipe B saat minggu ke-35 dan ke-37 kehamilan. Bakteri ini muncul secara alami di vagina tetapi bisa menyebabkan infeksi serius pada bayi baru lahir.
Tes streptokokus tipe B menggunakan sampel dari vagina. Bila hasilnya positif, ibu hamil perlu memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Ini 7 Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Hamil dan Janin
Cara mengetahui kondisi bayi baik-baik saja di usia 7 bulan adalah dengan rutin menjalani pemeriksaan prenatal. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan terkait kehamilan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr Sherly
Source:
- Cleveland Clinic. Braxton Hicks Contractions. Juni 2025.
- Mayo Clinic. 3rd Trimester Pregnancy: What to Expect. Juni 2025.
- Medical News Today. What Does Lower Back Pain During the Third Trimester of Pregnancy Mean?. Juni 2025.