Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kontraksi adalah kondisi normal yang terjadi saat otot rahim mengencang dan mengendur untuk mempersiapkan kehamilan. Anda dapat mengenali kontraksi asli dengan rasa nyeri yang semakin kuat, sering, dan berlangsung lebih lama, sedangkan kontraksi palsu tidak teratur dan tidak terlalu kuat.

Kontraksi terasa seperti ada yang mengencang atau tertekan di perut yang berlangsung selama 30 detik atau lebih.
Setiap ibu hamil dapat mengalami kontraksi yang berbeda-beda. Kondisi ini hampir serupa dengan kram menstruasi yang kuat dan intens, seolah-olah ada gelombang dari bagian atas rahim hingga bergerak ke bawah.
Meskipun rasa pengencangan otot rahim berbeda-beda, banyak orang mengatakan bahwa kontraksi cenderung menyakitnya. Rasa sakitnya juga bertambah parah seiring berjalannya waktu. Namun, di antara setiap kontraksi, beberapa orang mungkin tidak merasakan sakit sama sekali.
Apa Itu Kontraksi?
Kontraksi adalah kondisi yang terjadi saat otot-otot rahim mengencang dan kemudian mengendur. Selama mengencang, rahim dapat melebar atau membuka serviks untuk menggerakkan bayi ke bawah selama tahap pertama persalinan.
Kondisi ini bisa terjadi kapan saja selama kehamilan, tetapi kemungkinan besar Anda tidak dapat merasakannya di awal kehamilan. Pengencangan otot rahim bisa terasa lebih kuat, intens, dan menyakitkan saat Anda akan melahirkan.
Jika meletakkan tangan di perut selama pengencangan otot rahim, perut cenderung mengeras, lalu melunak saat proses ini berakhir. Umumnya, kondisi ini dapat berlanjut hingga serviks melebar hingga mencapai 10 cm atau cukup lebar untuk melahirkan bayi.
Baca juga: Apa Saja Perawatan Ibu Setelah Melahirkan?
Jenis-Jenis Kontraksi
Berikut ini adalah beberapa jenis kontraksi berdasarkan durasi dan tingkatan rasa nyerinya:
1. Kontraksi Braxton-Hicks
Para ahli terkadang menyebut pengencangan otot rahim Braxton-Hicks sebagai kontraksi palsu yang menjadi tanda awal mulai persalinan. Gejalanya berupa intensitas tidak teratur, terasa tidak nyaman, dan terjadi sejak usia kehamilan 6 minggu.
Beberapa wanita yang mengalami Braxton-Hicks sering kali tidak menyadari gejalanya hingga memasuki trimester ketiga. Anda bisa meredakan pengencangan otot rahim ini dengan berjalan atau berbaring sejenak.
2. Kontraksi Prodromal
Kontraksi prodromal adalah jenis pengencangan otot rahim palsu yang dapat terjadi dalam beberapa minggu, hari, atau hitungan jam sebelum persalinan sebenarnya. Jenis pengencangan otot rahim ini cenderung lebih kuat, teratur, dan terkadang lebih lama daripada kontraksi Braxton-Hicks.
Pada kontraksi prodromal, kondisi ini dapat membantu bayi untuk berpindah ke posisi yang tepat pada waktu persalinan. Penyebab pengencangan otot prodromal cenderung beragam, mulai dari rasa cemas atau stres hingga faktor fisik seperti panggul yang tidak teratur.
3. Kontraksi Dini
Berbeda dengan kontraksi prodromal, pengencangan otot rahim atau persalinan dini adalah tahapan ketika serviks mula melebar atau membesar hingga berukuran 0 dan 6 cm. Kondisi ini bisa menimbulkan pembukaan serviks penuh sekitar 10 cm yang cukup dilalui oleh bayi.
Persalinan dini menimbulkan keluarnya cairan bening berwarna merah muda atau sedikit berdarah dari vagina, Kondisi ini sering kali tidak dapat diprediksi dengan durasi rata-rata bervariasi dari hitungan jam hingga hari.
4. Kontraksi Melahirkan
Kontraksi melahirkan atau aktif menjadi tanda bahwa waktu melahirkan sudah dekat. Kondisi ini biasanya disertai dengan rasa nyeri yang menyakitkan.
Pengencengan otot rahim melahirkan menyebabkan pembukaan serviks minimal 6 cm untuk membantu bayi keluar. Selain itu, jenis ini dapat berlangsung setiap 5 menit atau kurang.
Baca Juga: Bisakah Tekan Pusar Menjadi Tanda Hamil? Simak Faktanya!
Perbedaan Ciri-Ciri Kontraksi Asli dan Palsu
Adapun sejumlah perbedaan ciri-ciri kontraksi palsu dan asli adalah
1. Lama Waktu Kontraksi
Pada persalinan dini sebagai salah satu jenis kontraksi asli, lama berlangsungnya bisa sekitar 45-60 detik dengan jarak 5 menit atau kurang. Kondisi ini sering kali disebut sebagai kontraksi laten yang terjadi saat serviks mulai terbuka dan melunak.
Saat memasuki masa persalinan, pengencangan otot rahim akan terjadi setiap 5 menit atau kurang dengan durasi 60 detik atau lebih. Namun, kondisi ini bisa berlangsung lebih lama bagi ibu hamil yang belum melahirkan sebelumnya.
Sementara itu, lama waktu pengencangan otot rahim palsu cenderung tidak terduga. Ini berarti Anda tidak dapat memprediksinya dan sering kali terjadi secara acak. Biasanya, pengencangan otot rahim palsu dapat mereda dengan sendirinya ketika Anda mengubah posisi atau berjalan.
2. Intensitas Kontraksi
Kontraksi asli dapat menjadi lebih kuat dan intens sehingga ibu hamil mengalami kesulitan berbicara dan berjalan. Kondisi ini juga bisa memicu ketuban pecah yang disertai dengan pendarahan atau kehilangan sumbat lendir.
Berbeda dengan pengencangan otot rahim palsu, kondisi ini memiliki intensitas tidak teratur dan tidak terjadi dalam waktu berdekatan. Bahkan, sering terjadi kontraksi, tetapi belum ada tanda melahirkan. Ibu hamil dapat mengalami kondisi ini sejak trimester kedua dan berlangsung hingga memasuki masa persalinan.
3. Tingkat Keparahan Nyeri
Pengencangan otot rahim asli memiliki tingkat keparahan nyeri yang menyakitkan. Kondisi ini bisa menyebabkan ibu hamill kesulitan berjalan atau berbicara sehingga membutuhkan penanganan oleh tim medis.
Bahkan, rasa sakit yang muncul bisa terjadi di seluruh tubuh, terutama leher rahim, punggung bawah, dan perut. Kondisi ini disertai dengan nyeri tumpul, kram perut hebat, dan tekanan pada punggung.
Selain itu, pengencangan otot rahim palsu memiliki rasa nyeri yang berbeda-beda, mulai dari ringan hingga kuat. Namun, kondisi ini dapat menghilang setelah Anda beraktivitas.
Cara Mengatasi Kontraksi Palsu
Pengencangan otot rahim palsu kerap menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan melakukan aktivitas, sebagai berikut:
- Mengubah posisi: Cobalah untuk berjalan santai, istirahat sejenak, dan mengubah posisi untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat pengencangan otot rahim palsu.
- Minum segelas air: Dehidrasi menjadi salah satu penyebab umum dari pengencangan otot rahim palsu. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan minum segelas air atau secangkir teh herbal untuk meredakan dan menenangkan pengencangan otot rahim.
- Latihan relaksasi: Anda bisa melakukan latihan relaksasi pernapasan dalam, mental, atau meditasi untuk menenangkan tubuh dan pikiran.
- Makan sesuatu: Rasa lapar atau kadar gula darah rendah bisa memicu terjadinya pengencangan otot rahim. Anda bisa mengonsumsi camilan sehat, seperti buah-buahan untuk mengatur kadar gula darah, menyediakan energi tubuh, dan mengurangi keparahan pengencangan otot rahim.
- Berendam air hangat: Mandi air hangat bisa merelaksasikan otot dan rahim, serta mengurangi rasa tidak nyaman akibat pengencangan otot rahim palsu. Cobalah melakukan cara ini selama 30 menit untuk meningkatkan relaksasi tubuh secara menyeluruh.
Jika Anda sering mengalami kontraksi tapi belum ada tanda kelahiran atau belum mencapai usia kehamilan minggu ke-37, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kondisi ini dikhawatirkan menjadi salah satu tanda-tanda dari persalinan prematur sehingga memerlukan pemeriksaan sedini mungkin.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Surya. S. Pratama
Source:
- Medical News Today. What Do Different Types of Contractions Feel Like?. Oktober 2024.
- MedicineNet. When Should I Call My Doctor About Braxton Hicks Contractions?. Oktober 2024.
- Pregnancy Birth & Baby. Giving birth – Contractions. Oktober 2024.