Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala keracunan jengkol, mulai dari urine berwarna keruh hingga menimbulkan diare. Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa mengatasi efek keracunan jengkol dengan minum air putih sebanyak 2 liter per hari. Jika gejala terus berlanjut, segera periksakan diri ke dokter.
Gejala keracunan jengkol dapat berupa diare disertai kram perut.
Keracunan jengkol atau djenkolism menjadi salah satu penyebab gagal ginjal akut di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Jengkol merupakan jenis makanan yang digemari masyarakat karena memiliki tekstur legit hampir serupa dengan daging.
Namun, mengonsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika tidak mendapatkan penanganan sedini mungkin, kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti kerusakan fungsi ginjal.
Tanda dan Gejala Keracunan Jengkol
Berikut ini adalah beberapa tanda keracunan jengkol yang perlu Anda ketahui:
1. Urine Berwarna Keruh
Tanda keracunan jengkol yang pertama adalah mengalami urine berwarna keruh. Pada dasarnya, kondisi ini cenderung tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu apabila mengalaminya terlalu sering atau berulang.
Penyebab paling umum urine berwarna keruh bisa terjadi karena adanya kadar alkali yang tinggi. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan minum banyak air, mengonsumsi makanan sehat, dan hindari makan jengkol terlalu banyak.
Baca Juga: Waspadai 6 Efek Samping Makan Jengkol Terlalu Banyak
2. Darah dalam Urine
Salah satu bahaya jengkol, yaitu adanya darah dalam urine. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan hematuria.
Darah dalam urine bisa disebabkan oleh masalah pada ginjal atau bagian lain dari saluran kencing, seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, atau kerusakan pada ginjal. Jika darah dalam urine menimbulkan rasa tidak nyaman, berat badan menurun drastis, dan sering buang air kecil, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
3. Volume Urine Sedikit
Oliguria adalah istilah medis yang merujuk pada produksi urine sedikit. Pada orang dewasa, tubuh dapat menghasilkan kurang dari 400-500 mL urine per hari apabila mengalami gangguan tersebut.
Gangguan oliguria dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti urine berwarna gelap, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan sakit perut. Pengobatannya cenderung bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Jika mengalami dehidrasi, dokter dapat menganjurkan pasien untuk minum lebih banyak cairan.
4. Mual dan Muntah
Gejala djenkolism selanjutnya adalah terjadinya mual dan muntah. Kondisi ini dapat menyerang semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Anda bisa meredakan gejala mual dan muntah dengan minum air putih dalam jumlah banyak secara banyak. Selain itu, cobalah untuk mengonsumsi makanan ringan atau hambar agar mengurangi mual yang terjadi.
5. Perut Kembung
Tanda dan gejala kejengkolan dapat mengalami perut kembung. Kondisi ini ditandai dengan perut terasa kencang, penuh, dan muncul rasa nyeri.
Perut kembung dapat terjadi ketika organ-organ dalam sistem pencernaan mengalami peregangan. Kondisi ini bisa berupa cairan, gas, atau padatan yang menumpuk di bagian usus.
6. Diare
Umumnya, diare berlangsung singkat dan tidak lebih selama beberapa hari. Namun, diare yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan serius, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit seliak.
Gejalanya berupa kram atau nyeri perut, sering buang air besar, feses cenderung encer dan berair. Dokter dapat merekomendasikan antibiotik dan minum air dengan elektrolit untuk meredakan gejala yang terjadi.
Baca Juga: Amankah Ibu Hamil Makan Jengkol? Cek Fakta Medisnya!
7. Sakit Perut
Makan jengkol berlebihan bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan gejala lainnya, seperti mual, kembung, dan refluks asam.
Rasa tidak nyaman akibat makan berlebihan dapat membaik dengan sendirinya selama beberapa jam. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan minum air putih yang cukup agar meredakan gejala yang terjadi.
Selain itu, cobalah untuk melakukan beberapa hal yang dapat membantu tubuh untuk mencerna makanan, di antaranya:
- Jalan santai dan melakukan olahraga ringan untuk mengurangi gas dan mengontrol kadar gula darah
- Konsumsi teh herbal, seperti jahe, chamomile, dan peppermint
- Minum obat antasida yang terjual bebas di apotek sesuai anjuran dokter untuk meredakan nyeri ulu hati atau masalah pada pencernaan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Keracunan Jengkol?
Cara mengatasi kejengkolan bisa dengan mengonsumsi air putih sebanyak 2 liter per hari. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aliran urine sehingga endapan asam jengkolat bisa terbuang lebih banyak.
Penderita juga sebaiknya menghindari konsumsi biji jengkol sementara waktu agar tidak menimbulkan gejala kambuh yang terjadi. Selain itu, cara menghilangkan racun pada jengkol dapat Anda lakukan dengan mengonsumsi obat medis sesuai anjuran dokter.
Jenis obat ini dapat berupa pemberian diuretik dan pemasangan kateter yang bertujuan untuk meningkatkan aliran urine dan meredakan rasa nyeri yang terjadi. Pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dosis yang dianjurkan agar mempercepat proses penyembuhan.
Cara Mencegah Keracunan Jengkol
Anda bisa mencegah keracunan jengkol dengan memperhatikan cara-cara, sebagai berikut:
- Tidak mengonsumsi jengkol dalam jumlah banyak karena bisa merusak fungsi ginjal
- Masak jengkol hingga matang sempurna agar memperoleh manfaatnya secara optimal, Hindari mengkonsumsi jengkol mentah
- Rebus jengkol dan ganti air rebusannya terlebih dahulu untuk mengurangi asam jengkolat di dalam bijinya
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Keong Sawah atau Tutut?
Jika Anda mengalami tanda dan gejala keracunan jengkol, seperti nyeri pinggang, urine berwarna keruh, dan diare yang tidak kunjung sembuh selama beberapa hari, sebaiknya segera kunjungi layanan kesehatan terdekat untuk memperoleh penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Cleveland Clinic. Overeating. Desember 2024.
- Dovepress. Djenkolism: Case Report and Literature Review. Desember 2024.
- PennMedicine. Hematuria (Blood in Urine). Desember 2024.