Ditulis oleh Tim Konten Medis
Efek makan jengkol secara berlebihan bisa menimbulkan keracunan hingga risiko penyakit kardiovaskular. Oleh sebab itu, Anda perlu mengonsumsinya dalam batas wajar agar memperoleh khasiat jengkol secara optimal. Jengkol bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan dan menurunkan kadar gula darah.
Hindari konsumsi jengkol berlebihan.
Jengkol adalah salah satu jenis makanan yang memiliki tekstur agak kenyal dan bau yang kurang sedap. Beberapa orang kerap menyukai jenis makanan ini karena mudah diolah menjadi berbagai santapan lezat. Misalnya, semur, sambal goreng, dan gulai.
Bahkan, jengkol kaya akan nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh, seperti protein, fosfor, dan zat besi. Namun, sebaiknya hindari mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan karena bisa menyebabkan keracunan jengkol.
Kandungan Jengkol yang Perlu Diwaspadai
Kandungan jengkol yang perlu Anda waspadai dapat berupa asam jengkolat dan nitrogen. Asam jengkolat atau kejengkolan (djenkolism) mudah ditemukan dalam biji jengkol yang memiliki efek buruk bagi kesehatan ginjal.
Kandungan ini bisa menimbulkan gejala nyeri spasmodik yang terjadi di pinggang hingga pangkal paha, serta masalah ginjal akut dengan penyumbatan saluran kemih. Asam jengkolat juga memiliki senyawa sulfur yang cenderung bersifat beracun.
Bahkan, kandungan ini bisa mengakibatkan aroma badan tidak sedap, mulai dari keringat hingga bau urine yang menyengat. Anda bisa menghindari gangguan kesehatan akibat makan jengkol berlebihan dengan mengonsumsinya dalam batas wajar.
Jengkol tetap memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menjaga sistem pencernaan, mengelola kadar gula darah, dan mengelola berat badan secara optimal. Manfaat ini bisa Anda peroleh berkat kandungannya, seperti serat, protein, dan fosfor.
Selain itu, efek jengkol pada lambung bisa mencegah terjadinya sembelit dan mengatasi sakit maag. Hindari mengolah jengkol terlalu pedas karena bisa memicu terjadinya diare dan dehidrasi, khususnya pada ibu hamil. Kondisi ini juga bisa berdampak langsung ke janin sehingga membahayakan kesehatannya di kemudian hari.
Risiko Gangguan Kesehatan Akibat Kebanyakan Makan Jengkol
Adapun beberapa efek samping makan jengkol secara berlebihan, di antaranya:
1. Mengalami Keracunan
Salah satu efek kebanyakan makan jengkol adalah mengalami keracunan. Kondisi ini memiliki sebutan djenkolism atau keracunan jengkol yang perlu Anda waspadai.
Djenkolism bisa mengakibatkan kerusakan ginjal, seperti cedera ginjal akut. Kondisi ini bisa terjadi ketika ginjal tiba-tiba tidak mampu menyaring limbah dan racun sehingga menumpuk di dalam tubuh.
Cedera ginjal akut dapat menimbulkan gejala, seperti produksi urine lebih sedikit, mudah merasa lelah, dan sakit di bagian perut. Pada beberapa kasus, kondisi ini tidak menimbulkan gejala sehingga membutuhkan tes laboratorium untuk mengetahui penyebab lainnya.
Anda bisa mencegah kondisi ini dengan mengonsumsi jengkol secukupnya, sekitar 1-3 keping dalam sehari. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi risiko efek samping yang terjadi.
Baca Juga: Amankah Ibu Hamil Makan Jengkol? Cek Fakta Medisnya!
2. Mengganggu Perkembangan Janin
Ibu hamil yang mengonsumsi jengkol secara berlebihan mampu menghambat perkembangan janin di dalam kandungan. Sebab, jenis makanan ini memiliki kandungan asam jengkolat yang dapat menurunkan fungsi ginjal.
Meskipun begitu, ibu hamil tetap boleh makan jengkol karena makanan ini mengandung berbagai nutrisi penting, seperti serat, vitamin C, dan kalium. Jengkol bermanfaat untuk mencegah kekurangan darah atau anemia yang rentan terjadi pada ibu hamil.
Anemia adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah yang cukup untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh dan janin. Kondisi ini dapat menimbulkan keluhan, seperti pusing, kulit pucat, dan sesak napas.
Selain jengkol, ibu hamil perlu menghindari jenis makanan tertentu yang dapat mengganggu kesehatan janin. Jenis makanan ini dapat berupa ikan dan kerang mentah yang mengandung bakteri atau virus berbahaya.
3. Bau Badan
Bau badan tidak sedap bisa terjadi karena mengonsumsi jenis makanan tertentu, termasuk jengkol. Jenis makanan ini mengandung sulfur yang membuat bau menyengat dan keringat berlebih.
Jengkol tidak secara langsung dapat memicu bau badan, tetapi ada faktor lain yang bisa memengaruhi jumlah keringat yang dikeluarkan. Misalnya, makanan yang mengandung monosodium glutamat (MSG), kafein, dan makanan pedas.
Anda bisa mencegah bau badan dengan membatasi asupan jengkol setiap harinya. Selain jengkol, makanan yang bisa menyebabkan bau badan dapat berupa bawang bombai, bawang putih, dan alkohol.
4. Sulit Buang Air Kecil
Perlu diketahui bahwa tidak ada hal yang dilarang setelah makan jengkol. Namun, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi makanan ini dalam jumlah banyak.
Sebab, jengkol bisa menyebabkan gangguan kandung kemih, seperti sulit buang air kecil. Gejalanya dapat berupa sakit punggung bawah, terdapat tetesan urine, muntah, dan demam.
Terkadang, sulit buang air kecil mengakibatkan retensi urine dengan gejala lebih serius. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera mungkin untuk mencegah risiko komplikasi serius.
5. Muncul Reaksi Alergi
Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi akibat mengonsumsi jengkol. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa menit dengan gejala, seperti gatal di seluruh tubuh, mual, muntah, dan bengkak.
Bukan hanya jengkol saja, alergi makanan yang umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa dapat berupa susu, telur, gandum, dan kerang. Gejalanya bisa semakin parah apabila mengonsumsi makanan pemicu alergi secara berlebihan.
Baca Juga: Adakah Bahaya Efek Samping Makan Buah Naga Berlebihan?
6. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah. Jenis penyakit ini dapat berupa gagal jantung, aritmia (irama jantung tidak normal), penyakit aorta, dan sebagainya.
Anda bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular apabila memiliki pola makan tidak sehat, seperti mengonsumsi jengkol terlalu banyak. Jenis makanan ini mengandung asam jengkolat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Itulah pembahasan mengenai efek makan jengkol yang perlu Anda waspadai. Jika mengalami masalah kesehatan akibat mengonsumsi jengkol dalam jumlah banyak, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Surya S Pratama
Source:
- Cermin Dunia Kedokteran. Diagnosis dan Tata Laksana Intoksikasi Asam Jengkolat. November 2024.
- Dovepress. Djenkolism: Case Report and Literature Review. November 2024.
- Mayo Clinic. Acute Kidney Injury. November 2024.
- Mayo Clinic. Pregnancy Nutrition: Foods to Avoid During Pregnancy. November 2024.