Ditulis oleh Tim Konten Medis
Perbedaan gejala selesma dan flu terletak pada tingkat keparahan dan jenis gejalanya. Selesma cenderung ringan dengan hidung tersumbat dan bersin, sementara flu lebih parah dengan demam tinggi, nyeri otot, dan kelelahan ekstrem.
Selesma biasanya hanya menyebabkan demam ringan, sementara flu sering ditandai dengan demam tinggi antara 100 hingga 102°F.
Selesma dan flu sering kali dianggap sama karena keduanya merupakan infeksi saluran pernapasan dan memiliki gejala yang mirip. Namun, ada beberapa perbedaan penting antara kedua kondisi ini, terutama dalam hal tingkat keparahan gejala dan durasi penyakit.
Mengenali perbedaan gejala selesma dan flu bisa membantu dalam menentukan langkah perawatan yang tepat dan kapan harus mendapatkan bantuan medis.
Perbedaan Gejala Selesma dan Flu
Berikut beberapa perbedaan gejala selesma dan flu yang perlu Anda pahami:
1. Demam
Ketika seseorang mengalami selesma, demam mungkin muncul, tetapi umumnya hanya bersifat ringan. Di sisi lain, flu sering kali ditandai dengan demam yang lebih tinggi, berkisar antara 100 hingga 102°F.
Demam ini bisa berlangsung antara 3 hingga 4 hari, terutama pada anak-anak. Tingginya suhu tubuh ini menjadi salah satu petunjuk bahwa seseorang kemungkinan besar mengalami flu sehingga menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang berjuang melawan infeksi.
Baca Juga: Sadari 9 Gejala Paru-Paru Basah dan Bedanya dengan Flu
2. Sakit Kepala
Sakit kepala jarang terjadi pada selesma, meskipun kadang bisa muncul. Namun, pada flu, sakit kepala adalah gejala yang lebih umum dan sering muncul di awal infeksi.
Rasa sakit kepala yang dialami saat flu biasanya lebih berat dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak orang yang merasa kesulitan untuk berkonsentrasi atau bahkan melakukan pekerjaan biasa ketika sakit kepala ini muncul.
3. Nyeri Umum dan Sakit
Jika mengalami selesma, Anda mungkin merasa sedikit nyeri atau tidak nyaman, tetapi umumnya gejalanya sangat ringan. Sebaliknya, flu bisa menyebabkan nyeri tubuh yang lebih signifikan dan sering kali terasa sangat parah.
Banyak penderita flu merasa seolah-olah seluruh tubuh mereka sakit sehingga membuat mereka merasa lemah dan tidak nyaman.
4. Kelelahan dan Lemah
Kelelahan adalah gejala yang bisa muncul pada selesma, tetapi biasanya hanya bersifat sementara dan tidak mengganggu aktivitas secara signifikan. Namun, pada flu, rasa lelah bisa terasa jauh lebih dalam dan berkepanjangan.
Kelelahan ini dapat berlangsung selama 2 hingga 3 minggu sehingga membuat penderitanya merasa sangat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan aktivitas ringan seperti beranjak dari tempat tidur.
5. Hidung Tersumbat
Hidung tersumbat menjadi salah satu gejala yang sering dialami saat selesma dan ini bisa sangat mengganggu pernapasan. Anda mungkin merasa sulit bernapas atau merasa tidak nyaman.
Pada flu, gejala hidung tersumbat tidak selalu muncul dan lebih banyak disertai gejala yang lebih serius di seluruh tubuh, seperti demam tinggi dan nyeri otot. Jadi, meskipun hidung tersumbat bisa terjadi pada flu, itu bukanlah gejala yang paling umum.
6. Bersin
Bersin adalah reaksi yang sangat umum ketika kita mengalami selesma. Ini adalah cara tubuh kita untuk mengatasi iritasi di saluran pernapasan.
Namun, pada flu, bersin jarang terjadi. Jika bersin muncul, frekuensinya tidak sebanyak pada selesma. Hal ini menunjukkan bahwa flu lebih cenderung menyebabkan gejala yang lebih serius di seluruh tubuh sehingga bersin bukanlah tanda utama dari flu.
7. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan sering kali muncul pada selesma dan bisa menjadi gejala yang cukup mengganggu. Anda mungkin merasa kesulitan untuk menelan atau merasa tidak nyaman saat berbicara.
Namun, pada flu, sakit tenggorokan lebih jarang terjadi. Jika ada, biasanya tidak separah yang dirasakan saat selesma. Ini adalah salah satu perbedaan yang bisa membantu Anda mengenali kondisi yang sedang dialami.
8. Ketidaknyamanan Dada dan Batuk
Ketidaknyamanan di dada dan batuk yang dialami saat selesma umumnya bersifat ringan hingga sedang. Biasanya, batuk yang terjadi adalah batuk kering yang tidak terlalu mengganggu.
Pada flu, batuk menjadi salah satu gejala yang paling sering muncul dan dapat berkembang menjadi lebih parah. Batuk ini biasanya disertai dengan ketidaknyamanan di dada yang lebih terasa sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bagaimana Membedakan Influenza atau Selesma?
Coba ukur suhu tubuh Anda. Gejala influenza dan selesma memang mirip, seperti hidung tersumbat, batuk, dan rasa lemas. Namun, selesma jarang menyebabkan demam tinggi (di atas 38.3°C).
Influenza biasanya disertai demam sejak awal dan membuat Anda merasa lebih sakit. Influenza juga sering menyebabkan nyeri tubuh dan otot yang jarang terjadi pada selesma.
Baca Juga: Bagaimana Gejala Penyakit Influenza?
Kapan Saya Pergi ke Dokter?
Jika Anda sudah memiliki gejala influenza atau selesma, penting untuk menghubungi dokter Anda jika Anda juga memiliki gejala berat berikut ini:
- Demam persisten: Demam yang tidak kunjung hilang setelah lebih dari tiga hari bisa jadi bukan hanya gejala influenza atau selesma biasa. Ini bisa mengindikasikan adanya infeksi bakteri lain, seperti infeksi saluran pernapasan atau telinga, yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
- Rasa menelan yang menyakitkan: Influenza atau selesma sering kali menyebabkan sakit tenggorokan yang ringan. Namun, jika rasa sakit saat menelan terasa sangat parah, ini bisa menjadi tanda radang tenggorokan atau infeksi bakteri seperti streptokokus yang membutuhkan penanganan dengan antibiotik.
- Batuk terus-menerus: Influenza atau selesma biasanya disertai batuk, tapi jika batuk berlangsung lebih dari dua atau tiga minggu, ini bisa menunjukkan kondisi lain seperti bronkitis atau asma. Infeksi sinus atau sinusitis juga dapat menyebabkan batuk yang tidak kunjung sembuh.
- Hidung tersumbat dan sakit kepala yang persisten: Ketika flu atau selesma menyebabkan hidung tersumbat dalam jangka waktu lama, ini bisa memicu infeksi pada sinus (sinusitis). Gejala seperti sakit di sekitar mata dan wajah, serta keluarnya lendir yang tebal setelah seminggu, mungkin menunjukkan infeksi bakteri dan perlu diobati dengan antibiotik.
- Nyeri dada hebat: Jika seseorang mengalami nyeri dada yang berat saat terkena influenza, bisa menandakan adanya komplikasi serius, seperti pneumonia atau peradangan pada lapisan paru-paru yang membutuhkan perawatan medis segera.
- Sakit kepala berat: Influenza bisa menyebabkan sakit kepala ringan hingga sedang. Namun, jika sakit kepala sangat berat, ini bisa jadi tanda komplikasi yang lebih serius seperti meningitis (peradangan selaput otak) yang memerlukan penanganan cepat.
- Sesak napas: Kesulitan bernapas atau napas yang pendek-pendek bukanlah gejala umum dari influenza. Jika terjadi, ini bisa menunjukkan adanya infeksi pada paru-paru atau kondisi medis lain seperti pneumonia yang harus segera diperiksakan ke dokter.
- Kebingungan: Pada beberapa kasus, terutama pada orang lanjut usia atau mereka yang memiliki kondisi medis serius, influenza bisa menyebabkan kebingungan mental atau delirium. Ini merupakan tanda serius yang membutuhkan perhatian medis segera.
- Muntah persisten: Muntah yang terus-menerus bukan gejala umum dari influenza. Jika terjadi, ini bisa menyebabkan dehidrasi dan mengindikasikan adanya masalah lain yang memerlukan perhatian medis.
- Warna kulit kebiruan: Kondisi ini menunjukkan kurangnya oksigen dalam darah, yang bisa disebabkan oleh masalah serius seperti pneumonia atau gagal napas. Ini adalah tanda darurat medis yang memerlukan tindakan segera.
- Tidak minum cukup cairan: Dehidrasi dapat terjadi jika seseorang tidak mendapatkan cukup cairan selama sakit, terutama jika mengalami demam tinggi, muntah, atau diare. Dehidrasi bisa memperburuk kondisi dan memperlambat pemulihan.
- Kelesuan dan kegagalan berinteraksi secara normal: Jika seseorang menjadi sangat lesu dan tidak merespons secara normal, terutama pada anak-anak atau orang lanjut usia, ini bisa menjadi tanda bahwa kondisi mereka memburuk dan memerlukan perhatian medis segera.
- Anak rewel terus-menerus: Pada anak-anak, rewel yang tidak kunjung reda bisa menunjukkan bahwa mereka merasa sangat tidak nyaman atau kesakitan. Ini bisa mengindikasikan adanya komplikasi dari flu atau selesma yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Gejala yang membaik dan tiba-tiba memburuk: Jika seseorang tampak mulai pulih dari flu atau selesma tetapi kemudian mengalami gejala yang tiba-tiba memburuk, menandakan adanya infeksi sekunder atau komplikasi lain yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Bisakah Mencegah Gejala Influenza atau Selesma?
Cara paling mudah untuk mencegah influenza dan selesma adalah dengan rajin cuci tangan. Pastikan mencuci tangan dengan sabun dan air hangat selama 20 detik untuk membunuh kuman. Selain itu, vaksin influenza juga bisa membantu mencegah flu musiman.
Vaksin ini butuh waktu sekitar dua minggu untuk mulai melindungi tubuh. Jika anak-anak menerima vaksin untuk pertama kali, mereka butuh dua dosis dengan jarak satu bulan. Bila sudah terpapar flu, obat antivirus juga bisa membantu mencegah gejala berkembang.
Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan Flu Omicron Dengan Flu Biasa
Apabila gejala influenza dan selesma, seperti sesak napas, batuk terus menerus hingga dehidrasi tidak kunjung membaik setelah perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Ceklayanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- WebMD. Flu or Cold Symptoms?. Diakses 2024.
- Medical News Today. What is The Difference Between Cold and Flu?. Diakses 2024.