Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ciri-ciri keracunan makanan antara lain mual, muntah, diare, demam, dan kram perut yang muncul dalam waktu singkat setelah makan. Cara mengatasi kondisi ini adalah dengan banyak minum cairan, istirahat cukup, dan segera ke dokter bila gejala semakin parah.

Keracunan makanan dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, maupun racun. Beberapa penyebab keracunan makanan yang umum antara lain Salmonella, Campylobacter, Listeria, E. Coli, Norovirus, dan Rotavirus.
Jika tidak segera Anda tangani dengan baik, keracunan makanan bisa menimbulkan komplikasi serius. Risiko yang dapat muncul meliputi dehidrasi berat, gangguan saraf, hingga infeksi berbahaya seperti sepsis atau meningitis.
Gejala Keracunan Makanan
Keracunan makanan adalah kondisi yang muncul akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau racun. Gejalanya bisa ringan hingga berat, dan biasanya muncul dalam hitungan jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang tercemar. Berikut gejala umum keracunan makanan antara lain:
- Perut terasa tidak nyaman.
- Muntah.
- Diare, kadang bercampur darah.
- Nyeri dan kram perut.
- Demam.
- Pada kasus tertentu dapat memengaruhi saraf, misalnya penglihatan kabur, sakit kepala, kesemutan, mati rasa, hingga kelemahan otot.
Berikut bakteri-bakteri yang menyebabkan keracunan makanan:
1. Salmonella
Infeksi Salmonella dapat menimbulkan sakit kepala, demam, kram perut, diare, muntah, serta rasa mual yang cukup mengganggu. Gejala biasanya mulai terasa dalam 6 hingga 72 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Kondisi ini bisa berlangsung selama 2 sampai 5 hari dan sering ditemukan pada daging unggas yang kurang matang, makanan berbahan telur mentah, mayones, tauge, hingga tahini. Jika muntah atau diare bercampur darah atau ada tanda dehidrasi parah, segera cari pertolongan medis.
Baca Juga: Kenali 7 Gejala Keracunan Jengkol dan Cara Mengatasinya
2. Campylobacter
Keracunan makanan akibat Campylobacter biasanya ditandai dengan demam, mual, sakit perut, dan diare yang kadang berdarah. Gejala ini muncul 2 sampai 5 hari setelah terpapar bakteri.
Keluhan bisa berlangsung sekitar 5 hari dan sering berasal dari unggas mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, atau air yang tercemar. Bila terdapat darah pada tinja atau tanda dehidrasi, segera lakukan pemeriksaan medis.
3. Listeria
Bakteri Listeria dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala, demam, tubuh lemas, nyeri otot, dan diare. Gejala ini biasanya baru terasa dalam 3 hari hingga 10 minggu setelah terpapar.
Sumber penularannya sering berasal dari keju lunak, susu mentah, serta daging olahan siap saji. Infeksi ini berbahaya bagi ibu hamil, bayi, orang lanjut usia, dan penderita imun lemah karena bisa memicu sepsis atau meningitis.
4. E. coli
Gejala keracunan makanan akibat E. coli sering berupa diare berdarah dan kram perut yang intens. Keluhan ini biasanya mulai Anda rasakan dalam 2 hingga 10 hari setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Infeksi E. coli dapat berlangsung sekitar satu minggu dan sering berasal dari daging sapi kurang matang, susu atau jus mentah, tauge, serta air yang kotor. Jika diare bercampur darah atau muncul tanda dehidrasi berat, segera hubungi tenaga medis.
5. Rotavirus
Rotavirus sering menimbulkan gejala seperti diare parah, muntah, demam, dan keluhan mirip flu. Gejalanya bisa muncul antara 24 hingga 48 jam setelah terpapar virus.
Penyakit ini dapat berlangsung hingga 8 hari dan biasanya berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi. Jika muntah atau diare bercampur darah serta ada tanda dehidrasi berat, kondisi ini perlu segera mendapat perhatian medis.
Cara Mengatasi Keracunan Makanan
Keracunan makanan umumnya bisa Anda tanagni sendiri di rumah tanpa perlu perawatan khusus, selama gejalanya tidak berat. Dengan istirahat cukup, menjaga asupan cairan, dan pola makan yang tepat, kondisi biasanya membaik dalam waktu kurang dari satu minggu. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan sebagai cara mengatasi keracunan makanan:
- Tetap beristirahat di rumah agar tubuh punya waktu untuk pulih.
- Minum banyak cairan, seperti air putih atau minuman ringan non-berkarbonasi, dengan tegukan kecil jika merasa mual.
- Jika bayi masih menyusu, lanjutkan pemberian ASI atau susu formula, dan berikan dalam porsi kecil lebih sering dari biasanya.
- Untuk bayi yang sudah minum susu formula atau mulai makanan padat, berikan tambahan air putih dalam jumlah sedikit di antara jadwal makan.
- Konsumsi makanan hanya ketika merasa sanggup, sebaiknya hindari makanan berlemak atau pedas yang bisa memperparah gejala.
- Bila tubuh terasa tidak nyaman, paracetamol dapat membantu meredakan gejala, namun pastikan membaca aturan pakainya terlebih dahulu sebelum diberikan, terutama pada anak-anak.
Baca Juga: 5 Akibat Makan Makanan Kedaluwarsa dan Cara Mengatasi
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun sebagian besar kasus keracunan makanan bisa Anda tangani di rumah dengan istirahat dan cairan yang cukup, ada kondisi tertentu yang membutuhkan perhatian medis segera. Penting untuk mengetahui kapan harus mencari bantuan medis karena pertolongan pertama keracunan makanan tidak selalu cukup, apalagi jika gejala semakin parah.
Setiap orang bisa mengalami durasi yang berbeda, sehingga berapa lama efek keracunan makanan bertahan sangat tergantung pada penyebab keracunan makanan dan kondisi tubuh. Segera temui dokter jika mengalami kondisi berikut:
- Diare serta muncul darah.
- Diare tidak kunjung sembuh setelah lebih dari 3 hari.
- Demam tinggi dengan suhu tubuh lebih dari 39°C.
- Muntah terus-menerus hingga tidak mampu menahan cairan yang Anda minum.
- Tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, mulut dan tenggorokan kering, atau merasa pusing saat berdiri.
- Ibu hamil yang mengalami demam serta muncul gejala mirip flu, karena infeksi ringan pun bisa membahayakan kehamilan.
Baca Juga: 11 Penyebab Perut Sakit Setelah Makan dan Cara Mengatasi
Jika Anda atau keluarga Anda mengalami keracunan makanan, segera kunjungi Ciputra Hospital, dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Princess Ruth
Source:
- Mayo Clinic. Food poisoning (foodborne illness). Desember 2025
- health direct. Food poisoning. Desember 2025
- NHS. Food poisoning. Desember 2025







