Ditulis oleh Tim Konten Medis
Anda mungkin bertanya-tanya, apakah cuci darah bisa ditanggung BPJS Kesehatan? Sebab, perawatan ini terbilang cukup mahal mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Faktanya, cuci darah merupakan salah satu prosedur medis yang biayanya terjamin oleh BPJS. Namun, ada beberapa prosedur dan persyaratan yang Anda perlu perhatikan.
Cuci darah dengan BPJS paling banyak 4 kantong dalam sebulan.
Cuci darah menjadi salah satu perawatan bagi orang yang ginjalnya tidak berfungsi. Dalam istilah medis, perawatan ini dikenal dengan sebutan dialisis.
Ada dua jenis prosedur yang menggantikan beberapa fungsi ginjal paling umum, yaitu hemodialisis dan peritoneal. Keduanya mampu menggantikan fungsi ginjal yang menurun dengan menyaring limbah dan kelebihan cairan dari aliran darah.
Biaya Cuci Darah Apakah Ditanggung BPJS?
Menurut Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2023, BPJS menanggung biaya cuci darah dengan beberapa rincian sebagai berikut:
1. Hemodialisis
Hemodialisis menjadi salah satu prosedur cuci darah yang dapat memperoleh tanggungan dari BPJS Kesehatan. Prosedur ini menggunakan mesin untuk mengeluarkan darah dari tubuh, menyaringnya melalui ginjal buatan, dan kemudian mengembalikan darah yang sudah bersih ke dalam tubuh. Hemodialisis biasanya berlangsung selama 3-5 jam.
Merujuk pada Permenkes Nomor 3 Tahun 2023 pada ayat 45, pemberian kantong darah paling banyak 4 kantong dalam sebulan.
BPJS kesehatan membiayai kantong darah untuk penderita thalasemia mayor, hemodialisis, dan kanker darah atau leukimia. Penggantian biaya ini sekitar 360 ribu rupiah per kantong darah.
Baca Juga: Kenali Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak pada Setiap Fase
2. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
Jenis cuci darah lainnya yang bisa menggunakan BPJS Kesehatan adalah Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Perawatan ini adalah metode cuci darah dengan memasukkan cairan ke dalam perut melalui kateter untuk menyaring dan membuang limbah atau racun berlebih dari darah. Dialisis peritoneal bisa menggunakan mesin atau secara manual dan berlangsung selama 60-90 menit.
Biaya CAPD dapat mencakup biaya bahan habis pakai, jasa pelayanan, dan jasa pengiriman pada pelayanan CAPD. BPJS Kesehatan menanggung sekitar 8 juta rupiah per bulan dengan biaya transfer set dan jasa pelayanan sebesar 250 ribu rupiah setiap set.. Biaya ini merujuk pada Permenkes Nomor 3 Tahun 2023 pasal 37 ayat 2.
3. Deteksi Dini Gagal Ginjal
Anda bisa cek ginjal pakai BPJS kesehatan di puskesmas. Pemeriksaan ini untuk mendeteksi gagal ginjal sejak dini dan mencegah risiko penyakit yang semakin parah.
Layanan cek ginjal yang mendapat biaya dari BPJS Kesehatan dapat berupa pemeriksaan kadar kreatinin dan ureum menggunakan sampel darah. Jika tidak memiliki BPJS Kesehatan, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan ginjal di puskesmas dengan biaya cukup murah, mulai dari 25 ribu hingga 30 ribu.
Cara mencegah penyakit ginjal juga dengan melakukan pemeriksaan ke dokter dan perawatan mandiri secara teratur. Adapun sejumlah cara mencegah penyakit ini, sebagai berikut:
- Mengontrol kadar tekanan darah
- Mengelola kadar gula darah
- Konsumsi makanan gizi seimbang
- Hindari merokok atau sering terkena paparan asap rokok
- Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap 5 hari dalam seminggu
- Pertahankan berat badan ideal
- Konsumsi obat pereda nyeri sesuai dengan anjuran dokter untuk mencegah kerusakan ginjal yang semakin parah
- Batasi minum yang mengandung alkohol
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Ginjal Sehat dan Normal, Yuk Kenali!
Mengenal Prosedur Cuci Darah
Cuci darah adalah prosedur medis untuk mengatasi penurunan fungsi ginjal. Prosedur ini sangat perlu bagi penderita gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir.
Ada 5 tahap penyakit ginjal, mulai dari ringan hingga berat. Pada tahap terakhir, fungsi ginjal hanya mampu berjalan sekitar 10 hingga 15 persen dari fungsi normalnya.
Oleh sebab itu, penderita gagal ginjal atau tahap akhir membutuhkan prosedur cuci darah atau transplantasi ginjal untuk meningkatkan kualitas hidup.
Namun, prosedur ini memiliki efek samping, efek samping cuci darah dapat berupa:
- Mengalami infeksi atau aliran darah yang buruk
- Terdapat penyumbatan dari jaringan parut dan terjadi pembekuan darah
- Berisiko terkena peritonitis atau infeksi bakteri yang masuk ke dalam perut melalui kateter
- Mengalami demam, nyeri perut, mual, dan muntah
Penderita gagal ginjal dapat hidup 10-20 tahun dengan melakukan prosedur cuci darah secara rutin. Kondisi ini juga bergantung pada usia, kondisi kesehatan, penyebab, dan faktor-faktor lainnya. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis olahraga yang dapat Anda lakukan.
Baca Juga: Bagaimana Ciri-Ciri Penyakit Ginjal? Ini 9 Gejalanya
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- BPK RI. Tarif Layanan Pusat Kesehatan Masyarakat. Juli 2024.
- Cleveland Clinic. Dialysis. Juli 2024.
- Kemenkes. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Juli 2024.