Ditulis oleh Tim Konten Medis
Berpuasa jika diabetes umumnya diperbolehkan dan memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan hingga menurunkan berat badan. Namun, sebelum melakukan puasa, penderita harus konsultasi dengan dokter telebih dahulu. Pasalnya, puasa bisa membuat kadar gula darah terlalu rendah yang berdampak pada pingsan hingga koma.

Penderita diabetes boleh saja berpuasa.
Puasa sering kali menjadi momen istimewa untuk banyak orang, tetapi bagi penderita penyakit diabetes, keputusan untuk berpuasa memerlukan pertimbangan khusus. Mengatur pola makan dan memantau kadar gula darah adalah kunci utama untuk menjalani puasa dengan aman.
Mari kita bahas apakah penderita diabetes boleh berpuasa dan bagaimana cara melakukannya dengan aman.
Penderita Diabetes Boleh Berpuasa?
Penderita diabetes boleh berpuasa, tetapi perlu perhatian khusus. Meskipun ada penelitian yang menunjukkan bahwa puasa bisa membantu mengontrol gula darah dan mungkin menurunkan berat badan, menurut American Diabetes Association ini bukanlah metode yang utama untuk pengelolaan kadar gula darah.
Mereka lebih menyarankan perubahan gaya hidup seperti diet yang sehat dan peningkatan aktivitas fisik. Ada beberapa jenis puasa yang bisa Anda pertimbangkan:
- Puasa Bergantian (Alternate Day Fasting): Makan normal pada hari pertama, dan membatasi kalori (sekitar 600 kalori) pada hari berikutnya.
- Makan Terbatas Waktu (Time Restricted Eating): Makan dalam jangka waktu tertentu setiap hari, misalnya dari pukul 10 pagi hingga 6 sore.
- Puasa Jangka Panjang: Beberapa orang mungkin berpuasa lebih dari satu hari, tetapi ini bisa berbahaya bagi orang dengan gula darah tinggi dan perlu pemantauan ketat.
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai puasa untuk memastikan bahwa Anda melakukannya dengan aman dan efektif.
Baca Juga: Tips Puasa untuk Menurunkan Berat Badan dan Manfaatnya
Manfaat Berpuasa untuk Penderita Diabetes
Puasa memiliki beberapa manfaat bagi orang yang memiliki gula darah tinggi, meskipun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Studi awal menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi peradangan, membantu menurunkan berat badan, dan memperbaiki kontrol glukosa darah serta sensitivitas insulin.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa beberapa penderita diabetes tipe 2 berhasil mengurangi atau menghentikan penggunaan insulin dan obat lainnya setelah berpuasa secara teratur. Selain itu, puasa dapat menurunkan kebutuhan insulin dan membantu tubuh membakar lemak untuk energi, yang pada gilirannya memberi istirahat pada hati dan pankreas.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program puasa karena kebutuhan dan efeknya bisa bervariasi antar individu.
Adakah Risikonya bagi Penderita Diabetes?
Puasa dapat menyebabkan kadar gula darah Anda menjadi sangat rendah (hipoglikemia), terutama bila Anda menggunakan obat seperti insulin. Ini bisa membuat Anda merasa gemetar, pingsan, atau bahkan koma.
Selain itu, saat berbuka puasa, jika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung banyak karbohidrat, gula darah Anda bisa melonjak tinggi (hiperglikemia). Oleh karena itu, penting untuk merencanakan puasa dengan hati-hati dan berkonsultasi dengan dokter.
Tips Berpuasa untuk Penderita Diabetes
Berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri bagi penderita, terutama dalam mengatur kadar gula darah. Untuk memastikan puasa tetap aman dan sehat, berikut beberapa tips yang perlu Anda perhatikan agar dapat berpuasa dengan baik tanpa mengganggu tingkat gula darah:
Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
1. Konsultasikan dengan Dokter
Sebelum memulai puasa, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter, terutama jika Anda menderita diabetes tipe 1 atau memiliki kondisi kesehatan lain yang berhubungan dengan gula darah tinggi. Dokter akan memberikan informasi tentang bagaimana puasa dapat memengaruhi kondisi Anda dan apakah Anda perlu melakukan pemeriksaan gula darah lebih sering selama puasa.
Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan penyesuaian dosis obat, baik selama periode puasa maupun setelah berbuka, untuk memastikan kadar gula darah tetap dalam batas aman.
Baca Juga: Manfaat Puasa untuk Menjaga Kesehatan Jantung
2. Perhatikan Tanda-Tanda Gula Darah Rendah
Selama puasa, Anda harus waspada terhadap gejala-gejala yang menandakan kadar gula darah terlalu rendah, seperti rasa gemetar, berkeringat dingin, atau kebingungan. Jika Anda mengalami tanda-tanda ini, segera hentikan puasa dan lakukan langkah-langkah untuk mengatasi hipoglikemia.
Biasanya, Anda bisa mengonsumsi permen atau minuman manis untuk cepat menaikkan kadar gula darah. Setelah itu, makanlah makanan kecil yang seimbang untuk memulihkan kadar gula darah dan mencegah terjadinya hipoglikemia lebih lanjut.
3. Pilih Makanan dengan Hati-Hati Setelah Berbuka
Setelah berbuka puasa, sangat penting untuk memilih makanan dengan bijak. Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat dalam satu waktu dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.
Untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, pilihlah makanan yang seimbang dengan porsi karbohidrat, protein, dan lemak sehat yang tepat. Cobalah untuk menghindari makanan tinggi gula atau makanan olahan yang bisa menyebabkan fluktuasi gula darah.
4. Hindari Latihan Berat
Saat berpuasa, aktivitas fisik berat dapat meningkatkan risiko penurunan kadar gula darah secara drastis, yang bisa menyebabkan hipoglikemia. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari olahraga berat selama puasa.
Jika Anda tetap ingin berolahraga, diskusikan dengan dokter mengenai jenis dan intensitas aktivitas fisik yang aman untuk dilakukan. Sebagai alternatif, pertimbangkan untuk melakukan olahraga ringan atau beristirahat untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
5. Tetap Terhidrasi
Penderita sering kali lebih rentan terhadap dehidrasi yang dapat menyulitkan pengelolaan gula darah dan memperburuk kondisi kesehatan. Oleh karena itu, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik selama puasa.
Minumlah banyak air dan pilih minuman bebas kalori untuk menghindari dehidrasi. Hidrasi yang baik akan membantu menjaga keseimbangan gula darah dan mendukung kesehatan Anda secara keseluruhan selama periode puasa.
Baca Juga: Tips Puasa Aman dan Sehat untuk Lansia
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar puasa untuk penderita diabetes, bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah dan cepat. Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Review: dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- WebMD. Can You Fast If You Have Diabetes?. Februari 2025.
- Cleveland Clinic. Are Religious Fasts Safe for People With Diabetes?. Februari 2025.