Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ada bahaya kol goreng yang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, memicu diabetes, dan menyebabkan kanker. Selain menggorengnya, Anda dapat mengolah sayur kol dengan cara mengukus atau merebusnya.

Kol goreng bisa memicu kanker.
Sayuran kol mudah ditemukan pada berbagai hidangan, seperti tumisan, kuah sayur, atau difermentasikan menjadi kimchi. Bahkan, sayuran ini sering dikonsumsi dalam keadaan mentah sebagai lalapan bersama dengan ikan atau ayam goreng.
Selain mentah, kol goreng juga cukup populer di kalangan masyarakat karena rasanya gurih dan manis. Namun, apakah kol goreng memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh? Mari simak pembahasannya di bawah ini.
Apakah Kol Goreng Mempunyai Manfaat?
Meskipun rasanya lezat, tidak ada manfaat kol goreng bagi kesehatan tubuh. Oleh sebab itu, makanan ini sebaiknya tidak Anda konsumsi karena nutrisinya telah berkurang melalui proses penggorengan dengan minyak yang banyak.
Kol termasuk dalam famili Brassica yang sama seperti brokoli, lobak, dan kubis Brussel. Sayuran ini memiliki bentuk daun berkerut dan warna yang bervariasi, termasuk merah, ungu, putih, dan hijau.
Sayuran kol atau kubis sebenarnya memiliki nutrisi yang baik bagi kesehatan, seperti melancarkan sistem pencernaan, meningkatkan fungsi jantung, dan melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat paparan radikal bebas. Manfaat ini bisa Anda peroleh berkat kandungannya berupa vitamin C, serat, dan vitamin K.
Namun, jika Anda goreng, kandungan lemak dan kalori sayur kol bisa meningkatkan jauh lebih tinggi. Jenis makanan ini juga memicu pembentukan lemak trans yang berdampak negatif bagi kesehatan. Faktanya, lemak trans berkaitan dengan risiko kondisi medis tertentu sehingga perlu Anda waspadai.
Selain itu, makanan goreng-gorengan berpotensi menghasilkan sejumlah zat kimia berbahaya. Senyawa ini dapat berupa akrilamida yang bisa mengakibatkan penyakit kanker.
Baca Juga: Manfaat Garam Himalaya dan Cara Menggunakannya
Bahaya Kol Goreng bagi Kesehatan
Berikut ini adalah bahaya kol goreng bagi kesehatan yang penting untuk Anda ketahui:
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Efek makan kol goreng yaitu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian membuktikan bahwa semakin sering orang makan gorengan, semakin besar juga risiko terkena penyakit jantung atau kardiovaskular.
Oleh sebab itu, sebaiknya hindari konsumsi kol goreng agar menjaga fungsi jantung tetap optimal. Anda bisa mengonsumsi buah dan sayur yang memiliki risiko lebih rendah.
Gejala penyakit jantung cenderung bervariasi, tergantung pada jenisnya. Misalnya, penyakit arteri koroner yang memengaruhi pembuluh darah utama yang memasok otot jantung. Gejalanya meliputi nyeri dada, sesak napas, dan sakit pada bagian leher.
Selain makan kol goreng, kebiasaan merokok dan jarang berolahraga juga dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung. Anda bisa mencegah kondisi ini dengan menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan rendah garam dan lemak jenuh.
2. Memicu Diabetes
Diabetes termasuk kondisi umum yang menyerang semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi ini terjadi saat kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh terlalu tinggi.
Penyebabnya karena pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau tidak sama sekali. Kadar gula darah tinggi bisa menimbulkan sejumlah gejala, seperti sering buang air kecil, pandangan kabur, dan mudah merasa haus.
Terdapat studi yang melaporkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng, seperti kol goreng mampu meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Bahkan, orang yang makan makanan cepat saji 2 kali dalam seminggu berisiko mengalami resistensi insulin lebih tinggi daripada mereka yang makan kurang dari sekali seminggu.
Jika tidak mendapatkan pengobatan segera mungkin, gula darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi akut dan jangka panjang. Komplikasi ini meliputi stroke, kerusakan saraf, dan disfungsi seksual.
3. Meningkatkan Berat Badan
Kol goreng mengandung lebih banyak kalori daripada makanan yang tidak digoreng. Hal ini dapat meningkatkan berat badan dan memicu terjadinya obesitas.
Penelitian membuktikan bahwa gorengan memiliki kandungan lemak trans yang dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. Semakin banyak yang Anda konsumsi, semakin besar juga risikonya.
Berat badan berlebih atau obesitas muncul dengan BMI di atas 30. Tidak hanya mengonsumsi makanan yang digoreng, berat badan berlebih juga terpengaruhi oleh konsumsi obat-obatan tertentu, jarang berolahraga, dan kurang tidur.
4. Menyebabkan Kanker
Kol goreng dapat menyebabkan kanker, terutama saat mengonsumsinya secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi karena makanan goreng mengandung senyawa akrilamida yang bersifat karsinogenik.
Berbagai riset membuktikan bahwa akrilamida dapat merusak DNA dan menyebabkan apoptosis atau kematian sel yang perlu Anda waspadai. Bahkan, kondisi ini juga memicu stres oksidatif dan peradangan yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Cobalah untuk mengolah kol dengan cara mengukus atau merebusnya. Olahan ini dapat menjaga kalori tetap rendah dan mempertahankan nutrisi penting dalam kol.
Anda bisa mencincang kol atau kubis panggang dengan tambahan minyak zaitun, bawang putih cincang, dan lada hitam. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan kol parut ke dalam salad atau sup ayam.
Baca Juga: Manfaat Bayam Merah untuk Menambah HB & Cara Mengolahnya
5. Meningkatkan Risiko Kematian Dini
Mengutip dari Mayo Clinic, konsumsi makanan goreng setiap hari berkaitan dengan masalah kesehatan dan meningkatkan risiko kematian dini. Penelitian membuktikan bahwa makan ayam atau ikan goreng setiap hari mampu menyebabkan kematian pada wanita di atas 60 tahun sebanyak 13 persen.
Efek ini bukan karena ayam atau ikannya, melainkan minyak yang digunakan saat menggoreng. Minyak goreng yang telah terpakai berulang kali juga rentan mengandung lemak jenuh jahat dan banyak radikal bebas.
Akibatnya, tubuh akan mengalami kerusakan sel dan kondisi medis tertentu, termasuk gangguan kardiovaskular, kolesterol tinggi, dan hipertensi. Sebaiknya, gunakan minyak goreng sebanyak 2-3 kali dan hindari memakainya sampai berkali-kali. Selain itu, Anda juga bisa memasak makanan dengan minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun.
Berdasarkan pembahasan di atas, kol goreng sebaiknya tidak Anda konsumsi sehari-hari karena berbahaya bagi kesehatan tubuh. Anda bisa mengolah sayuran ini dengan cara mengukus atau merebusnya terlebih dahulu agar tidak merusak kandungan nutrisinya.
Baca Juga: Manfaat Kunyit untuk Kesehatan Tubuh dan Kulit
Jika mengalami masalah kesehatan akibat konsumsi kol goreng, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- American Diabetes Association. Fried Foods, Gut Microbiota, and Glucose Metabolism. Februari 2025.
- Cleveland Clinic. Diabetes. Februari 2025.
- Cleveland Clinic. Obesity. Februari 2025.