Ditulis oleh Tim Konten Medis
Jenis alat kontrasepsi wanita yang bermanfaat untuk mencegah kehamilan di antaranya adalah kondom, diafragma, cincin IUD, hingga implan KB. Selain aman, efektivitas alat kontrasepsi ini juga tinggi yakni bisa mencapai 99%.
Efektivitas pil KB sekitar 93-99 persen mencegah terjadinya kehamilan.
Kontrasepsi adalah alat atau prosedur yang berfungsi mencegah terjadinya kehamilan. Alat ini berfungsi agar sel telur tidak dapat menerima pembuahan oleh sperma untuk menghasilkan bayi.
Ada banyak pilihan alat kontrasepsi yang tersedia di Indonesia. Alat ini memiliki cara kerja dan efektivitas yang bervariasi serta memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
Macam-Macam Alat Kontrasepsi Wanita
Berikut ini adalah beberapa alat kontrasepsi wanita yang aman:
1. Kondom Wanita
Alih-alih dipasang pada penis, kondom wanita dimasukkan ke dalam vagina untuk mencegah kehamilan. Selain itu, alat ini juga bisa dipakai pada anus agar terhindar dari infeksi menular seksual.
Manfaat kondom untuk wanita bekerja cara menutupi bagian dalam vagina untuk menciptakan penghalang yang bisa menghentikan sperma mencapai sel telur. Dengan begitu, kehamilan tidak akan terjadi.
Bahan kondom wanita biasanya terbuat dari lapisan nitril atau plastik lunak non-lateks dan poliuretan. Ada juga pelumas berbahan dasar silikon yang terdapat di bagian dalam dan luar kondom.
Baca Juga: 8 Cara Mencegah Kehamilan setelah Berhubungan Seksual, Anti ‘Kebobolan’!
2. Diafragma
Diafragma adalah alat kontrasepsi wanita yang berbentuk menyerupai mangkuk silikon kecil. Alat KB memiliki kubah dengan tekstur lembut yang terpasang dalam vagina sebelum berhubungan seksual.
Kontrasepsi diafragma mampu mencegah kehamilan dengan membentuk penghalang fisik. Hal ini dapat menghentikan sperma memasuki rahim menuju sel telur.
Sama halnya seperti kondom, diafragma cukup efektif untuk mencegah kehamilan sekitar 83-86 persen apabila terpasang dengan benar. Alat ini juga harus berada di vagina selama 6 jam setelah berhubungan seksual agar sperma tidak masuk ke dalam tubuh. Namun, sebaiknya hindari pemakaian lebih dari 24 jam karena bisa memicu infeksi penyakit.
3. Pil Kontrasepsi Oral
Anda dapat mengonsumsi pil kontrasepsi oral yang tersedia dalam bentuk tablet kecil untuk melepaskan hormon dan mencegah kehamilan. Jenis kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk, tergantung pada kandungan yang ada.
Terdapat pil kombinasi yang mengandung 2 hormon, yaitu estrogen dan progesteron dan pil mini yang terdiri dari hormon progesteron saja. Jenis kontrasepsi ini harus dikonsumsi pada waktu sama setiap hari dan cenderung efektif sekitar 93-99 persen mencegah terjadinya kehamilan.
Pil kontrasepsi oral akan berkurang efektivitasnya apabila tidak mematuhi aturan penggunaan yang tepat. Kondisi ini juga bisa terjadi saat Anda mengalami muntah, diare, atau konsumsi obat-obatan tertentu.
4. Cincin Vagina
Anda dapat memakai cincin vagina atau cincin nuva untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Alat ini berbahan dasar plastik fleksibel yang bisa dimasukkan ke dalam vagina selama 3 Minggu.
Cincin vagina bekerja dengan cara melepaskan hormon progesteron dan estrogen secara perlahan ke dalam tubuh. Jenis hormon ini memiliki kesamaan pada pil kontrasepsi oral tetapi dengan dosis yang lebih rendah.
Setelah 3 minggu, cincin vagina akan terlepas dengan sendirinya. Anda bisa memasukkan kembali cincin baru 1 minggu kemudian.
Cincin vagina harus dipakai dengan benar agar memperoleh manfaat secara optimal. Alat kontrasepsi ini memiliki efektivitas sebesar 99 persen.
Efektivitas cincin vagina dapat berkurang apabila tidak terpasang dengan benar, konsumsi obat-obatan tertentu, atau lupa memasang cincin baru. Jika mengalami efek samping akibat penggunaan cincin vagina, sebaiknya segera berdiskusi dengan dokter.
Baca Juga: 10 Cara Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil, Yuk Ikuti!
5. Implan KB
Implan menjadi salah satu KB yang aman. Jenis kontrasepsi ini berbentuk seperti korek api dan terpasang pada bagian bawah kulit lengan atas.
Cara kerja implan KB adalah dengan melepaskan hormon progestin dalam dosis rendah dan lebih stabil. Hormon ini mencegah kehamilan dan menghentikan ovulasi yang terjadi pada wanita.
Implan KB bisa menurunkan risiko kehamilan sampai 3 tahun lamanya. Jenis kontrasepsi ini harus diganti setiap 3 tahun untuk melindungi kehamilan yang tidak direncanakan.
6. Intrauterine Device (IUD)
Alat kontrasepsi jangka panjang untuk mencegah kehamilan adalah intrauterine device (IUD) atau KB spiral. Jenis kontrasepsi ini memiliki bentuk kecil yang dapat masuk ke dalam rahim.
Alat KB IUD tersedia dalam 2 bentuk, yaitu IUD tembaga dan IUD hormonal. Jenis ini memiliki bahan dan cara kerja yang berbeda, seperti:
- IUD tembaga: Berbentuk huruf T yang terbuat dari tembaga dan plastik. Sering digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat dengan melepaskan zat tembaga ke dalam rahim.
- IUD hormonal: Berbahan dasar plastik untuk melepaskan hormon progesteron secara perlahan ke dalam rahim.
7. Suntikan KB
Ada banyak macam-macam KB yang bisa Anda gunakan. Salah satunya adalah suntikan KB.
Jenis kontrasepsi ini mengandung hormon depo medroksiprogesteron asetat (DMPA). Hormon pada suntikan KB hampir mirip dengan hormon progesteron sehingga mampu mencegah terjadinya kehamilan.
Selain itu, suntikan KB juga mampu mencegah ovulasi dan mengentalkan lendir pada rahim sehingga sperma tidak bisa menuju sel telur. Alat ini dapat diberikan pada bagian otot bokong atau lengan, tergantung dari kebutuhan pasien.
Suntikan KB lakukan setiap 3 bulan untuk mencegah kehamilan secara optimal. Sebelum menggunakan alat ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar terhindar dari efek samping yang terjadi.
8. Tubektomi
KB yang aman untuk jangka panjang adalah tubektomi. Jenis kontrasepsi ini dengan menutup atau memotong bagian tuba falopi secara permanen.
Dalam istilah medis, tubektomi atau sebutan pengikatan tuba, ligasi, atau sterilisasi pada wanita. Jenis kontrasepsi ini dapat mencegah terjadinya kehamilan sehingga sel telur tidak dapat bergerak dari ovarium ke rahim melalui tuba falopi.
Bukan hanya itu saja, tubektomi juga mampu menghambat sperma untuk bergerak ke dalam tuba falopi menuju sel telur sehingga tidak memberikan pengaruh pada siklus menstruasi.
Baca Juga: Terlalu Sering Berhubungan Intim Tidak Baik, Ini 9 Bahayanya
Itulah pembahasan seputar jenis alat kontrasepsi untuk wanita yang perlu Anda ketahui. Jika Anda mengalami masalah kesehatan terkait kesuburan dan ingin menjalani program hamil, sebaiknya berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Female Contraception. November 2024.
- Queensland Government. 9 Types of Contraception You Can Use to Prevent Pregnancy. November 2024.
- WebMD. Do You Know Your Long-Term Birth Control Options?. November 2024.