Ditulis oleh Tim Konten Medis
Akibat minum teh setelah makan bisa mengganggu penyerapan zat besi. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan lama jeda waktu makan dan minum teh agar terhindar dari risiko tersebut.

Manfaat teh untuk kesehatan dapat menjaga berat badan tetap ideal, meningkatkan energi, dan mengurangi risiko terkena kanker. Minuman ini bisa Anda konsumsi kapan saja, jadi tidak ada waktu terbaik minum teh.
Meski demikian, Anda bisa minum teh sekitar beberapa menit hingga hitungan jam setelah makan. Sebab, hal ini bisa memengaruhi cara tubuh dalam merespons kafein teh sehingga mengganggu penyerapan vitamin dan mineral dari makanan yang Anda konsumsi.
Penyebab Minum Teh Setelah Makan Perlu Dihindari
Teh merupakan minuman populer di seluruh dunia. Cara membuat teh cenderung sederhana, Anda hanya perlu menuangkan air panas ke kantong atau daun teh.
Kandungan teh terdiri dari berbagai nutrisi penting, seperti kafein dan polifenol. Mengutip dari The Nutrition Source, terdapat studi yang melaporkan bahwa minum teh sebanyak 2-3 cangkir berkaitan dengan penurunan risiko kematian dini dan penyakit kronis, seperti stroke, diabetes tipe 2, serta penyakit jantung.
Meskipun bermanfaat, minuman ini sebaiknya tidak anda konsumsi setelah makan karena bisa memicu masalah kesehatan. Pertama, efek minum teh setelah makan bisa mengganggu penyerapan zat besi. Hal ini bisa terjadi karena teh mengandung tanin yang dapat menempel pada zat besi dalam makanan tertentu.
Akibatnya, tubuh jadi sulit menyerap mineral tersebut dan meningkatkan risiko kekurangan zat besi. Bila kadar zat besi terlalu rendah, minum teh terlalu banyak bisa membuat kondisi tubuh semakin memburuk.
Baca Juga: 15 Manfaat Teh Chamomile untuk Tubuh dan Mental
Hal ini terbuktikan dalam sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa tanin dalam teh dapat mengganggu penyerapan zat besi, terutama pada sumber nabati (sayur, kacang-kacangan) daripada sumber hewani (daging, ikan). Oleh sebab itu, orang yang memiliki pola makan vegan perlu memperhatikan jumlah teh yang Anda konsumsi sehari-hari.
Namun, kadar tanin dalam teh bisa berbeda-beda. Ini tergantung pada jenis teh dan proses pembuatannya. Secara umum, minum teh tidak lebih dari 3 cangkir (sekitar 710 milliliter) per hari biasanya aman bagi sebagian besar orang.
Jika Anda memiliki kadar zat besi rendah tetapi ingin tetap minum teh, sebaiknya konsumsi minuman ini di antara waktu makan saja. Dengan begitu, teh tidak akan mengganggu penyerapan zat besi dari makanan saat Anda konsumsi.
Kedua, bahaya minum teh setelah makan dapat memicu gejala kurang darah (anemia). Gejalanya meliputi lesu, lelah, kulit pucat, pusing, dan sakit kepala.
Ketiga, minum teh setelah makan juga menyebabkan gangguan pencernaan, seperti naiknya asam lambung akibat kafein yang terkandung dalam teh. Gejala asam lambung naik meliputi mual, nyeri ulu hati, sensasi terbakar di dada, dan diare. Kondisi ini biasanya muncul saat Anda minum teh dalam keadaan perut kosong.
Terakhir, minum teh dapat meningkatkan risiko diabetes. Namun, hal ini hanya terjadi apabila Anda mengonsumsinya dengan gula tambahan secara berlebihan. Akibatnya, tubuh mengalami peningkatan gula dalam darah.
Baca Juga: 10 Pantangan Makanan dan Minuman Penderita GERD
Berapa Lama Jeda Waktu Makan dan Minum Teh?
Jenis teh semakin beragam seiring waktu, mulai dari teh hijau, teh hitam, hingga berbagai jenis herbal. Teh juga tersedia dalam berbagai rasa dan memiliki fungsi yang berbeda.
Sebagai contoh, teh hitam memiliki manfaat untuk mencegah serangan jantung sedangkan teh hijau berperan dalam penurunan berat badan. Anda bisa memperoleh manfaat ini apabila minum teh dalam jumlah sedang atau tidak berlebihan.
Sebelum minum teh, perhatikan jeda antara waktu makan untuk mencegah kekurangan nutrisi. Perlu Anda ketahui bahwa teh mengandung asam tanat yang dapat bereaksi dengan kandungan protein dan zat besi dalam makanan.
Hal inilah yang menghambat penyerapan nutrisi sehingga Anda tidak boleh minum teh setelah makan. Jeda antara waktu makan dan minum teh bisa berkisar 15-20 menit atau beberapa jam kemudian.
Selain itu, teh kaya akan kafein dan tidak dianjurkan untuk Anda konsumsi setelah makan malam. Bila ingin minum teh, Anda bisa menikmati manfaatnya secara maksimal dengan menyeduhnya sendiri di rumah.
Seduh teh hitam dan teh oolong dengan menggunakan air panas atau mendidih, sekitar suhu 98 derajat Celcius. Diamkan sekitar 4-5 menit, tunggu hingga hangat.
Semakin lama menyeduh teh, semakin kuat rasanya dan terdapat sedikit rasa pahit. Sebaiknya, Anda tidak mencampurkan gula, krim, atau susu ke dalam teh karena bisa mengurangi nutrisi di dalamnya.
Cobalah untuk menambahkan sedikit vanili, kayu manis, jahe, atau rempah lainnya guna menambah cita rasa minuman teh. Hindari membeli teh botolan atau kemasan yang terjual bebas di supermarket.
Sebab, jenis minuman ini biasanya mengandung tinggi gula tambahan dan kandungan nutrisinya sudah berkurang. Mengonsumsinya minuman ini secara berlebihan bisa memicu penyakit kronis, seperti diabetes di kemudian hari.
Baca Juga: Waspadai Efek Samping Minum Soda saat Haid
Jika mengalami masalah kesehatan tertentu dan ingin mengetahui porsi minum teh yang tepat, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- Elsevier. The Impact of Tannin Consumption on Iron Bioavailability and Status: A Narrative Review. Juli 2025.
- Healthline. 10 Evidence-Based Benefits of Green Tea. Juli 2025.
- Healthshots. Don’t Have Tea or Coffee Very Close to Your Meals! Here’s Why. Juli 2025.