Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penderita penyakit jantung koroner dapat mengalami gejala, seperti nyeri dada (angina), sesak napas, dan kelelahan. Meskipun penyakit ini tidak bisa disembuhkan, perubahan pola hidup dan perawatan medis dapat membantu mengelola gejala dan mencegah komplikasi serius.

Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi salah satu gangguan kardiovaskular yang berisiko tinggi di Indonesia. Jenis penyakit ini tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga usia muda.
PJK pada usia muda memberikan dampak serius bagi penderitanya, seperti menurunkan kualitas hidup dan masalah psikologis. Kondisi ini berisiko tinggi pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi.
Apa Itu Penyakit Jantung Koroner?
Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika arteri tidak mampu memberikan cukup darah kaya oksigen ke otot jantung. Dalam istilah medis, kondisi ini memiliki sebutan arteri koroner atau penyakit jantung iskemik.
Gangguan arteri koroner termasuk jenis penyakit jantung yang paling umum dan berbahaya. Kondisi ini dapat memengaruhi struktur dan cara kerja jantung, serta mengancam nyawa apabila tidak mendapatkan penanganan segera mungkin.
Baca Juga: 14 Tanda Sakit Jantung yang Penting Diwaspadai
Jenis Jantung Koroner
Penyakit ini terbagi atas dua jenis utama yaitu:
1. Penyakit Jantung Iskemik Stabil
Pada kondisi ini, penderita mengalami penyempitan arteri koroner secara bertahap selama bertahun-tahun. Jantung iskemik stabil merupakan jenis penyakit kronis yang perlu Anda waspadai.
Seiring waktu, organ jantung hanya menerima sedikit darah kaya oksigen sehingga menimbulkan gejala tertentu. Namun, penderita mampu bertahan dengan kondisi ini setiap hari.
2. Sindrom Koroner Akut
Ini merupakan jenis penyakit yang terjadi secara tiba-tiba. Sindrom koroner akut muncul ketika plak di arteri koroner tiba-tiba pecah dan membentuk gumpalan darah.
Hal ini dapat menghambat aliran darah ke jantung sehingga memicu serangan jantung. Sindrom koroner akut memerlukan penanganan medis segera mungkin agar terhindar dari komplikasi serius.
Penyebab Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner biasanya terjadi karena penumpukan lemak pada dinding arteri di sekitar jantung. Penumpukan ini dapat membatasi aliran darah ke otot jantung atau disebut atesklerosis.
Plak penyebab jantung koroner berasal dari lemak, kolesterol, dan zat lainnya. Jika sebagian plak pecah, hal ini dapat membentuk gumpalan darah di salah satu arteri koroner sehingga menghalangi aliran darah sepenuhnya.
Inilah yang terjadi saat Anda mengalami serangan jantung.
Faktor Risiko Penyebab Jantung Koroner
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, di antaranya:
- Mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi
- Kadar kolesterol jahat (LDL) tinggi atau rendahnya kadar kolesterol baik (HDL)
- Berat badan berlebih atau mengidap obesitas
- Sering merokok atau terkena paparan asap rokok
- Jarang berolahraga dan malas bergerak
- Memiliki tingkat stres yang tinggi
- Konsumsi alkohol secara berlebihan
- Kurang tidur
- Mengidap penyakit ginjal kronis
- Memiliki riwayat penyakit keluarga
Gejala Jantung Koroner
Gejala penyakit jantung koroner tergantung pada tingkat keparahannya. Sebagian penderita tidak mengalami gejala apa pun.
Sementara lainnya dapat mengalami beberapa gejala, sebagai berikut:
- Terdapat rasa nyeri yang menjalar hingga ke bagian lengan, bahu, rahang, leher, atau punggung
- Sesak napas
- Mengalami kelamahan atau kelelahan otot
- Rasa berat, sesak, tertekan, atau nyeri dada di belakang tulang dada
- Angina stabil atau nyeri dada sementara dan terasa tidak nyaman
Diagnosis Penyakit Jantung Koroner
Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dialami dan riwayat kesehatan penderita. Kemudian, mereka dapat merekomendasikan beberapa pemeriksaan untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat. Pemeriksaan ini meliputi:
- Elektrokardiogram (EKG): Pemeriksaan cepat untuk mendeteksi detak jantung dan mendiagnosis serangan jantung, serta aritmia.
- Rontgen dada: Pemeriksaan ini melibatkan radiasi untuk menampilkan gambar bagian dalam tubuh, seperti jantung dan jaringan di sekitarnya.
- Tes darah: Ini dapat membantu dokter mendiagnosis atau memantau berbagai kondisi kesehatan, termasuk gangguan jantung.
- Kateterisasi jantung: Merupakan prosedur umum untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi jantung dengan memasukkan tabung tipis dan berongga (kateter) melalui pembuluh darah di pangkal paha atau pergelangan tangan.
- Ekokardiogram: Ini adalah sejenis pemindaian ultrasonografi (USG) untuk mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi dari berbagai bagian tubuh dan memeriksa ritme, serta aktivitas listrik jantung.
- Tes stres latihan: Ini untuk mengukur tekanan darah dan aktivitas jantung selama berolahraga.
Baca Juga: Apa Penyebab Gagal Jantung? Waspadai 14 Faktornya Ini
Komplikasi Jantung Koroner
Bila tidak mendapatkan penanganan, jantung koroner bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti serangan jantung. Ini merupakan kondisi darurat medis yang dapat mengancam nyawa.
Komplikasi jantung koroner membuat otot jantung terhenti karena tidak menerika cukup darah. Seiring waktu, penyakit ini juga melemahkan organ dan menyebabkan komplikasi, seperti:
- Aritmia: Kondisi ketika detak jantung tidak normal, seperti terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
- Gagal jantung: Ini merupakan kondisi jangka panjang saat jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Henti jantung: Terjadi saat jantung berhenti berdetak sehingga tidak mampu memompa darah.
- Syok kardiogenik: Ini termasuk kondisi yang mengancam nyawa ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah secara tiba-tiba.
Cara Mengatasi Jantung Koroner
Berikut ini adalah beberapa perawatan penyakit jantung koroner yang umum:
1. Perubahan Pola Hidup
Perubahan pola hidup sangat penting untuk mengatasi penyakit arteri koroner. Contoh perubahan yang dapat dijalani oleh penderita dapat berupa:
- Hindari kebiasaan merokok
- Konsumsi makanan yang menyehatkan jantung, seperti rendah garam, lemak jenuh, dan gula
- Menjalani diet Mediterania untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke
- Rutin berolahraga, setidaknya jalan kaki selama 30 menit 5 hari dalam seminggu
- Membatasi atau menghindari minum alkohol
2. Konsumsi Obat-Obatan
Konsumsi obat-obatan mampu mengelola faktor risiko dan mengatasi gejala penyakit yang muncul. Dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu untuk menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan risiko pembekuan darah.
Selain itu, penderita juga mendapatkan obat untuk mengelola angina stabil. Jenis obat ini dapat berupa nitrogliserin dan ranolazine.
3. Menjalani Prosedur dan Operasi
Beberapa prosedur medis yang dapat penderita jalani meliputi:
- Intervensi koroner perkutan: Ini merupakan prosedur minimal invasif yang dapat mengatasi penyumbatan arteri dan membantu aliran darah bekerja lebih baik. Intervensi koroner perkutan melibatkan pemasukkan stent (tabung logam kecil) untuk membantu arteri tetap terbuka.
- Operasi cangkok pintas arteri koroner: Prosedur ini mampu memulihkan aliran darah ke jantung dan mengatasi penyumbatan parah di beberapa arteri koroner. Operasi cangkok pintas arteri koroner juga meningkatkan fungsi jantung.
Cara Mencegah Jantung Koroner
Anda bisa mencegah penyakit arteri koroner dengan menjalani pola hidup sehat, antara lain:
- Konsumsi makanan sehat, seperti rendah lemak, tinggi serat, buah-buahan, sayuran segar, dan biji-bijian utuh
- Olahraga secara teratur
- Menjaga berat badan ideal
- Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok
- Batasi konsumsi alkohol, tetapi lebih baik menghindarinya
- Menjaga tekanan darah tetap stabil dengan menjalani pemeriksaan rutin
- Memantau kadar gula darah dan kolesterol
- Konsumsi obat sesuai resep dokter jika memiliki kondisi medis tertentu
Baca Juga: Catat, 13 Cara untuk Menjaga Jantung Tetap Sehat
Pengobatan Jantung Koroner ke Dokter
Apabila muncul ciri-ciri jantung koroner, seperti nyeri dada, sesak napas, dan mudah lelah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo
Source:
- Cleveland Clinic. Coronary Artery Disease. Juli 2025.
- Healthdirect. Coronary Heart Disease. Juli 2025.
- Johns Hopkins Medicine. Coronary Heart Disease. Juli 2025.