Ditulis oleh Tim Konten Medis
Minuman pereda nyeri haid meliputi air rebusan jahe dan kunyit, smoothie sayuran, jus nanas, serta teh hijau. Jenis minuman ini kaya akan berbagai vitamin dan mineral. Cobalah untuk mengonsumsinya secara rutin dan tidak berlebihan agar meredakan nyeri haid secara maksimal.

Nyeri haid sering menimbulkan rasa tidak nyaman.
Kram menstruasi atau dismenore sering kali terjadi di perut bagian bawah. Kondisi ini biasanya dialami oleh wanita sebelum dan selama periode haid.
Pada beberapa wanita, kram menstruasi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Bahkan, jika gejalanya parah, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu cara meredakan nyeri haid adalah dengan mengonsumsi minuman pereda nyeri menstruasi yang bisa Anda buat di rumah.
Penyebab Nyeri Haid
Sakit perut saat haid terjadi ketika zat kimia prostaglandin yang memicu kontraksi rahim. Selama menstruasi, tubuh akan mengalami peningkatan kadar prostaglandin sehingga kontraksi rahim menjadi lebih kuat dan terasa sakit.
Kontraksi ini berfungsi untuk meluruhkan lapisan rahim, termasuk darah dan jaringan yang keluar melalui vagina selama haid. Kadar prostaglandin cenderung meningkat sebelum menstruasi dimulai dan menurun setelah haid selesai. Itu sebabnya nyeri haid biasanya mereda setelah beberapa hari.
Minuman untuk Meredakan Nyeri Haid
Berikut ini adalah beberapa minuman pereda nyeri haid alami yang bisa Anda konsumsi:
1. Air Putih
Minum air putih tidak langsung meredakan kram menstruasi, tetapi bisa menjaga tubuh tetap terhidrasi. Hal ini juga bermanfaat untuk mengatasi perut kembung yang dapat memicu kram semakin parah.
Saat sedang menstruasi, Anda bisa menyediakan sebotol air dan tambahkan sedikit daun mint atau perasaan lemon. Selain itu, hindari makanan tinggi garam dan alkohol secara berlebihan karena bisa meningkatkan risiko dehidrasi.
Baca Juga: Ketahui Minuman yang Berisiko Membunuh Sperma dalam Rahim
2. Air Jahe
Cara meredakan nyeri haid bisa dengan mengonsumsi jahe. Bahan alami ini memiliki sifat antiradang, antimual, dan antioksidan yang mampu menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi 250 miligram bubuk jahe selama 4 kali selama 3 hari dapat meredakan nyeri haid pada wanita. Bahkan, bahan alami ini sama efektifnya dengan penggunaan obat pereda nyeri seperti ibuprofen.
Jahe juga mengandung senyawa bioaktif berupa gingerol yang berperan penting untuk mengurangi stres oksidatif, nyeri sendi, dan kekakuan. Anda bisa minum jahe dengan campuran lemon dan madu untuk menambah cita rasa minuman.
3. Teh Kayu Manis
Mengutip dari Healthline, cara mengatasi sakit perut saat haid bisa dengan mengonsumsi obat herbal. Jenis obat ini ada berbagai macam, salah satunya adalah kayu manis.
Terdapat riset yang melaporkan bahwa konsumsi kapsul kayu manis mampu mengurangi rasa nyeri, sedikit pendarahan, mengatasi mual dan muntah. Bahan alami ini lebih efektif daripada kelompok plasebo.
Kayu manis termasuk jenis rempah yang memiliki sifat antioksidan, antiradang, dan antidiabetik. Jika mengonsumsinya secara rutin, bahan alami ini dapat mencegah kanker dan gangguan kardiovaskular.
4. Teh Chamomile
Teh chamomile terbuat dari bunga chamomile kering dan memiliki rasa manis serta beraroma harum. Meskipun tidak memberikan efek langsung pada nyeri haid, minuman ini bisa meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kelelahan.
Berbagai riset membuktikan bahwa wanita yang mengonsumsi 250 miligram chamomile 3 kali dalam sehari menghasilkan pendarahan haid yang lebih sedikit daripada pemberian plasebo. Anda bisa minum 2 cangkir teh chamomile per hari seminggu sebelum menstruasi.
Bahkan, Anda bisa mendapatkan manfaatnya lebih banyak apabila minum setiap bulan. Manfaat ini bisa diperoleh berkat kandungan sifat antiinflamasi, antispasmodik, dan sedatif dalam bunga chamomile.
5. Rebusan Kunyit
Makanan atau minuman pereda nyeri haid dapat berupa kunyit. Bahan alami ini mengandung kurkumin yang berperan penting untuk mengatasi gejala PMS (Premenstrual syndrome) pada wanita.
Gejala PMS meliputi perubahan suasana hati, merasa tertekan, nyeri payudara, kram perut, dan sakit kepala. Dalam studi kecil, wanita yang mengonsumsi satu kapsul kurkumin selama 7 hari sebelum haid dan 3 hari setelahnya mampu mengurangi gejala PMS dan dismenore.
Tidak hanya mengatasi gejala PMS saja, kunyit juga mampu meningkatkan kadar vitamin D dan menjaga daya tahan tubuh secara maksimal. Anda bisa minum teh atau air rebusan kunyit untuk mendapatkan manfaatnya.
Baca Juga: 9 Minuman untuk Meningkatkan Gairah Pria dan Wanita
6. Jus Wortel
Penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi jus wortel memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan nyeri haid. Wortel (dacus corota) mengandung vitamin E yang mampu menghambat prostaglandin dan mengatasi efek peningkatan zat kimia ini.
Prostaglandin adalah senyawa kimia yang memiliki efek seperti hormon dan memengaruhi nyeri haid pada wanita. Selain vitamin E, wortel juga mengandung analgesik alami yang berfungsi sebagai antiinflamasi. Minuman jus wortel bisa menjadi alternatif utama bagi wanita yang ingin mengatasi nyeri haid tanpa mendapatkan efek samping.
7. Teh Peppermint
Cara agar tidak sakit perut saat haid yaitu mengonsumsi peppermint. Bahan alami ini memiliki kandungan menthol yang bersifat analgesik.
Daun peppermint segar atau kering sering kali digunakan dalam berbagai menu masakan atau sebagai teh. Tidak hanya daunnya saja, olahan ekstrak peppermint dalam bentuk kapsul juga mengurangi intensitas dan durasi nyeri saat menstruasi.
8. Teh Hijau
Teh hijau termasuk salah satu minuman yang dapat meredakan nyeri haid. Jenis minuman ini terbuat dari daun Camellia sinensis kering yang belum tua.
Minuman teh hijau berwarna pucat, memiliki rasa khas, dan beraroma bunga. Minuman ini telah menjadi bagian dari pengobatan herbal tradisional di Cina untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan tertentu, termasuk kram menstruasi.
Teh hijau kaya akan senyawa antioksidan dan efek antiinflamasi yang mampu mengurangi perut kembung. Bahkan, minuman ini juga mengandung senyawa L-theanine yang dapat membuat tubuh lebih tenang dan rileks.
Perlu diingat bahwa Anda tidak boleh minum teh terlalu banyak. Sebab, hal ini dapat menyebabkan efek samping yang terjadi. Batasi minum teh hanya 1-2 cangkir per hari.
9. Smoothie Sayuran
Anda bisa minum smoothie sayuran untuk meningkatkan energi tubuh di pagi atau siang hari. Selama haid berlangsung, sebaiknya hindari minum minuman yang mengandung kafein,
Misalnya, kopi, soda, dan minuman berenergi. Konsumsi minuman kaya serat dapat melancarkan pencernaan dan mengurangi rasa tidak nyaman pada perut.
10. Jus Nanas
Cara mengatasi nyeri haid bisa dengan menggunakan kompres hangat, minum banyak air putih, dan olahraga teratur. Bukan hanya itu saja, pemberian bahan herbal juga mampu mengurangi rasa sakit akibat gangguan menstruasi.
Bahan herbal ini bisa berupa jus nanas dan madu. Minuman jus nanas memiliki sifat antiinflamasi yang dapat meredakan nyeri. Sementara madu sebanyak 2 sendok makan per hari selama 14 hari juga terbukti efektif untuk menurunkan intensitas rasa nyeri.
Itulah minuman pereda nyeri haid yang bisa Anda konsumsi. Jika nyeri haid terasa sangat menyakitkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Stella Kartolo
Source:
- Cleveland Clinic. Dysmenorrhea (Menstrual Cramps). Februari 2025.
- Healthline. 6 Home Remedies and OTC Options to Help with Period Cramps. Februari 2025.
- Healthline. The 8 Best Teas for Menstrual Cramps. Februari 2025.
- International Journal of Health Science. The Effect Of Giving Pineapple Juice And Honey On Reducing Menstrual Pain (Dysmenorrhea) In Adolescent Women At SMPN 1 Rangkasbitung Lebak Banten. Februari 2025.