Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tetanus adalah infeksi serius yang menyerang saraf dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Gejalanya dapat berupa otot kaku, kejang, dan kesulitan bernapas.

Apa itu tetanus? Tetanus adalah penyakit yang muncul akibat infeksi bakteri dari lingkungan yang kotor atau terkontaminasi. Bakteri ini bisa masuk melalui luka terbuka yang tidak terawat dengan baik dan menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf.
Tingkat bahaya penyakit ini sangat tinggi, tetapi masih banyak orang yang belum menyadari ciri-cirinya, termasuk tanda-tanda tetanus karena terkena paku yang sering diabaikan.
Apa Itu Penyakit Tetanus?
Penyakit tetanus adalah infeksi serius yang disebabkan oleh racun dari bakteri Clostridium tetani yang hidup di tanah, debu, atau kotoran hewan. Saat bakteri masuk ke tubuh melalui luka terbuka, ia melepaskan racun bernama tetanospasmin yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan otot menjadi kaku dan kejang.
Ada empat jenis utama tetanus:
- Tetanus umum: Jenis paling umum, menyebabkan kekakuan otot di seluruh tubuh.
- Tetanus lokal: Hanya menyebabkan kejang di area luka, tapi bisa berkembang menjadi tetanus umum.
- Tetanus sefalik: Jarang terjadi, biasanya terjadi pada luka di kepala atau wajah dan memengaruhi saraf wajah.
- Tetanus neonatorum: Terjadi pada bayi baru lahir, umumnya karena perawatan tali pusar yang tidak steril.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Infeksi Jamur Kulit, Gejala & Pengobatannya
Gejala Tetanus
Gejala tetanus biasanya muncul dalam waktu 3 hingga 21 hari setelah terpapar, dan gejala awal bisa ringan hingga berkembang menjadi parah. Berikut gejala penderita yang mengalami penyakit tetanus adalah:
- Kekakuan otot, terutama di rahang dan leher
- Kesulitan menelan
- Kram otot menyakitkan, terutama di perut, punggung, dan ekstremitas
- Demam ringan
- Berkeringat berlebihan
- Detak jantung cepat
- Perubahan tekanan darah
- Sering terjadi kejang mendadak sebagai respons terhadap suara atau sentuhan
Ciri-ciri terkena tetanus dapat memburuk dengan cepat jika tidak segera Anda tangani, dan dapat menyebabkan gagal napas jika otot pernapasan ikut terdampak.
Penyebab Tetanus
Penyebab utama penyakit ini adalah infeksi dari bakteri Clostridium tetani yang masuk ke tubuh melalui luka terbuka, goresan dalam, atau gigitan. Benda yang menyebabkan tetanus umumnya adalah benda tajam yang kotor seperti paku berkarat, pisau, kawat, atau pecahan kaca yang terkontaminasi tanah atau debu.
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena tetanus antara lain:
- Tidak pernah mendapat vaksin atau tidak lengkap vaksinasinya
- Luka dalam yang tidak dibersihkan
- Luka bakar berat
- Luka tusuk dari alat atau benda kotor
- Luka gigitan hewan atau manusia
- Mengalami trauma dengan kerusakan jaringan parah
- Penggunaan narkoba suntik dengan alat yang tidak steril
Bahaya Komplikasi Tetanus
Penyakit tetanus dapat menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa. Jika tidak segera Anda obati, racun dari bakteri bisa menyebabkan:
- Gagal napas karena otot pernapasan lumpuh
- Fraktur tulang akibat kejang otot yang parah
- Infeksi paru-paru karena sulit menelan
- Emboli paru akibat imobilitas atau komplikasi pembuluh darah
- Kematian, terutama pada kasus yang tidak ditangani dengan cepat
Karena bahayanya, penting untuk mengenali gejalanya sejak awal dan mendapatkan pengobatan secepatnya.
Baca Juga: Bagaimanakan Cara Bakteri Menimbulkan Penyakit? Ketahui Infeksi Bakteri dan Lama Waktu Sembuh
Cara Mengatasi Tetanus
Apakah tetanus bisa diobati? Ya, penyakit ini bisa Anda obati, tetapi pengobatannya harus segera dilakukan dan biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Langkah-langkah pengobatan antara lain:
- Pemberian antitoksin tetanus (TIG) untuk menetralkan racun
- Antibiotik seperti metronidazole atau penisilin untuk membunuh bakteri
- Relaksan otot dan obat penenang untuk mengontrol kejang
- Ventilator jika pasien mengalami kesulitan bernapas
- Nutrisi dan cairan IV untuk membantu proses pemulihan
- Perawatan luka yang baik untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut
Waktu pemulihan bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan tergantung tingkat keparahan, usia pasien, dan kondisi kesehatan umum sebelumnya.
Pencegahan Penyakit Tetanus
Meskipun penyakit ini tergolong langka, tetap penyakit ini berisiko tinggi, terutama jika kebersihan luka tidak dijaga dengan baik atau jika seseorang belum mendapatkan vaksinasi yang memadai. Untuk mencegah infeksinya, penting untuk menerapkan langkah-langkah perawatan luka yang benar dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera.
Berikut beberapa cara praktis untuk mencegah penyakit ini yang bisa Anda lakukan sehari-hari:
1. Bersihkan Luka dengan Baik
Selalu bersihkan luka sekecil apa pun dengan air bersih mengalir dan sabun antiseptik. Membersihkan luka adalah langkah awal penting dalam mencegah infeksi bakteri.
Air mengalir dapat membantu menghilangkan kotoran dan bakteri yang menempel di permukaan kulit, sedangkan sabun antiseptik membantu membunuh kuman yang mungkin masuk.
2. Gunakan Antiseptik dan Tutup Luka
Setelah membersihkan luka, oleskan antiseptik seperti povidone iodine untuk membunuh kuman, lalu tutupi dengan perban steril agar area tersebut terlindung dari bakteri di sekitar. Jika membiarkan luka terbuka, risiko infeksi oleh spora tetanus justru bisa meningkat, terutama jika Anda banyak beraktivitas di luar ruangan.
3. Jangan Abaikan Luka Tusuk atau Luka Dalam
Pada kasus luka tusuk atau luka dalam akibat benda berkarat atau tercemar, sebaiknya segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan. Luka tusuk, seperti tanda-tanda tetanus kena paku, pisau tajam, atau benda berkarat, bisa menjadi jalur masuk ideal bagi bakteri tetanus karena biasanya menembus jauh ke jaringan dalam dan membersihkannya sulit dari luar.
Sangat memerlukan pemeriksaan medis untuk memastikan apakah luka tersebut membutuhkan suntikan tetanus (TT) atau perawatan lanjutan.
4. Hindari Penggunaan Alat Tidak Steril
Saat merawat luka atau melakukan prosedur kecil di rumah, pastikan semua alat bersih dan steril. Ini penting untuk menghindari perpindahan bakteri yang berbahaya ke orang lain. Gunakan sarung tangan bersih jika memungkinkan, dan jangan menggunakan gunting, pinset, atau alat lain yang belum Anda sterilkan.
Kebiasaan kecil seperti ini sangat berpengaruh terhadap pencegahan infeksi, tidak hanya untuk tetanus, tetapi juga penyakit menular lainnya.
Vaksin untuk anak usia 7 sampai 18 tahun
Pemberian vaksin tetanus sangat efektif untuk mencegah infeksi. Anak-anak umumnya menerima vaksin DTaP sebanyak lima kali, mulai dari usia 2 bulan hingga 6 tahun.
Setelah itu, memberikan vaksin lanjutan berupa Tdap saat usia remaja (11–12 tahun), dan menganjurkan vaksin penguat Td setiap 10 tahun. Vaksinasi ini tetap penting bagi remaja maupun orang dewasa yang belum melengkapinya.
Wanita hamil juga dianjurkan untuk menerima vaksin Tdap selama trimester ketiga guna melindungi bayi dari tetanus neonatorum. Vaksin ini membantu memberikan antibodi pasif kepada bayi yang belum bisa divaksinasi langsung setelah lahir.
Baca Juga: Jenis Imunisasi Dasar Lengkap Anak dan Jadwal Vaksinasi
Yuk, jaga kesehatan secara menyeluruh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Monica
Source:
- Cleveland Clinic. Tetanus (Lockjaw). September 2025.
- Mayo Clinic. Tetanus. September 2025.