Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tahapan gejala rabies terbagi atas dua jenis yaitu fase prodromal dan fase neurologis akut. Lama gejala rabies dapat terlihat cenderung bervariasi, bisa berhari-hari hingga hitungan minggu. Anda bisa memeriksakan diri ke dokter apabila tergigit, dicakar, atau dijilat oleh hewan yang dianggap terinfeksi virus rabies.

Rabies adalah penyakit infeksi mematikan karena adanya virus rabies (RABV). Virus ini menyebar ke manusia melalui air liur hewan yang terinfeksi, biasanya melalui gigitan, cakaran, atau jilatan pada luka terbuka.
Setelah masuk ke tubuh, virus akan bergerak perlahan melalui sistem saraf menuju otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan kerusakan serius pada sistem saraf pusat. Rabies bisa Anda cegah jika tertangani secara cepat.
Namun, jika tidak tertangani, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal setelah munculnya gejala.
Tanda-Tanda Infeksi Rabies pada Manusia
Berikut ini adalah tanda-tanda rabies yang perlu Anda waspadai:
1. Fase Prodromal
Fase ini terjadi 2–10 hari setelah terpapar virus. Sistem imun tubuh mulai merespons infeksi, memunculkan gejala mirip flu:
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Mual dan muntah
- Diare
- Nyeri otot
- Luka gigitan terasa terbakar, gatal, kesemutan, nyeri atau mati rasa
- Kelelahan
Meski terlihat ringan, gejala ini menjadi sinyal awal penting. Segera periksakan diri jika Anda mengalami gejala di atas setelah kontak dengan hewan berisiko rabies.
Baca Juga: Penyakit yang Disebabkan oleh Virus dan Pencegahannya
2. Fase Neurologis Akut
Pada tahapan gejala rabies, virus telah mencapai otak dan menimbulkan gangguan neurologis berat. Gejala yang dapat muncul meliputi:
Adapun gejala lain rabies pada tahapan gejala rabies ini, di antaranya:
- Kejang
- Kegelisahan ekstrem atau keagresifitas
- Halusinasi
- Produksi air liur berlebih
- Kesulitan menelan (hidrofobia/takut air)
- Kedutan otot, kekakuan leher
- Napas cepat, jantung berdebar
- Demam
- Pupil mata memiliki ukuran berbeda
- Perbedaan ukuran pupil
- Lumpuh perlahan mulai dari lokasi gigitan
Banyak orang yang mengalami koma pada tahap akhir infeksi rabies. Kondisi ini bisa mengancam nyawa sehingga perlu Anda waspadai.
Bagaimana Jika Terkena Gigitan Hewan Terinfeksi Rabies?
Orang yang terkena rabies bisa sembuh apabila mendapatkan pengobatan segera mungkin setelah terpapar virus RABV. Lama gejala awal rabies muncul bisa terjadi selama berhari-hari hingga hitungan minggu setelah terinfeksi virus.
Pada masa inkubasi, virus tidak akan menyebabkan gejala sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya. Oleh karena itu, sebaiknya kunjungi layanan kesehatan terdekat ketika Anda pernah melakukan kontak dengan hewan yang berisiko terkena rabies.
Hewan ini dapat berupa kelelawar, kucing, dan anjing. Rabies dapat Anda cegah jika segera mendapatkan pengobatan setelah terpapar.
Langkah pertama yang dapat Anda lakukan yaitu cuci luka gigitan atau cakaran dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit. Gunakan antiseptik jika tersedia.
Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan medis yang dapat diberikan adalah vaksin rabies.
Vaksin rabies dapat dokter berikan dalam beberapa dosis, tergantung kondisi pasien. Pasien juga dapat disuntikkan imunoglobulin rabies ke area luka, terutama jika pasien belum pernah divaksinasi rabies.
Pengobatan ini efektif mencegah virus mencapai otak, asal diberikan sebelum munculnya gejala neurologis.
Baca Juga: Tetap Sehat Selama Liburan di Luar Negeri
Pencegahan Rabies dengan Vaksin
Vaksin sangat efektif untuk mencegah rabies sebelum dan sesudah terinfeksi virus. World Health Organization (WHO) memaparkan bahwa hanya ada 3 vaksin rabies manusia yang telah memenuhi pra-kualifikasi yang tersedia secara global.
Jenis vaksin ini meliputi RABIVAX-S, VaxiRab N, dan VERORAB. Selain itu, profilaksis prapajanan (PrEP) direkomendasikan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi.
Salah satunya adalah pekerja laboratorium yang menangani virus rabies hidup dan virus yang berkaitan. Ini juga termasuk orang-orang yang aktif dalam melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti penjaga satwa liar.
Pada beberapa kasus, PrEp dapat diindikasikan sebelum melakukan berpergian ke beberapa daerah, bagi orang yang tinggal di daerah terpencil, dan daerah rabies dengan akses lokal terbatas. Perlu diingat bahwa PrEP tidak dapat menggantikan kebutuhan PEP.
Siapa pun yang berisiko terkena infeksi virus dan terduga mengidap rabies tetap harus mencari perawatan pasca paparan. Semetara PEP atau profilaksis pasca pajanan termasuk respons darurat terhadap rabies.
Ini dapat mencegah virus memasuki sistem saraf pusat. Jika tidak sengaja terkena air liur hewan liar dan menunjukkan tanda-tanda gejala awal rabies, seperti demam, tubuh lemas, dan sakit kepala hebat, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Bekas Gigitan Laba-Laba Berbahaya bagi Manusia?
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr Sherly Susilo
Source:
- Cleveland Clinic. Rabies. Juni 2025.
- Government of Canada. Rabies: Symptoms and Treatment. Juni 2025.
- Mayo Clinic. Rabies. Juni 2025.