Ditulis oleh Tim Konten Medis
Sunat pada bayi perempuan tidak dianjurkan karena memiliki bahaya untuk kesehatan, seperti menyebabkan sulit buang air kecil, gangguan seksual, hingga masalah kesehatan vagina. Selain itu, sunat pada bayi perempuan juga dilarang di banyak negara karena dianggap melanggar hak asasi manusia.
Sunat pada bayi perempuan bisa menimbulkan masalah kesehatan tertentu, seperti sulit buang air kecil.
Sunat pada bayi adalah proses pembedahan di mana kulit kulup dihilangkan sehingga memperlihatkan kepala penis secara permanen. Perlu diingat bahwa sunat hanya dilakukan pada anak laki-laki dan tidak berlaku pada anak perempuan.
Hal ini karena sunat berfokus pada struktur penis, yang tidak relevan dengan anatomi anak perempuan. Sunat pada anak perempuan menjadi praktik yang dilarang di banyak negara karena bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Prosedur Sunat Bayi Perempuan
Umumnya, tindakan sunat hanya berlaku pada bayi atau anak laki-laki. Bayi perlu disunat sedini mungkin dalam waktu 10 hari pertama setelah kelahiran.
Beberapa orang menganggap bahwa bayi perempuan bisa menjalani prosedur sunat sebagai tradisi untuk menjaga menjaga kesucian anak saat dewasa nanti. Sunat pada bayi perempuan atau Female Genital Mutilation adalah prosedur yang mengangkat sebagian atau seluruh alat kelamin eksternal perempuan.
Tindakan ini termasuk pelanggaran hak asasi manusia dan memiliki dampak buruk untuk kesehatan pada bayi perempuan. Adapun prosedur sunat bayi perempuan terbagi atas beberapa jenis, seperti:
- Tipe 1: pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar klitoris.
- Jenis tipe 2: pengangkatan sebagian atau seluruh labia minora dan kelenjar klitoris.
- Jenis tipe 3: penyempitan lubang vagina dengan memotong labia minora.
- Tipe 4: semua prosedur berbahaya pada alat kelamin wanita untuk tujuan non-medis, misalnya menindik, menusuk, memotong, dan membakar area kelamin.
Praktik sunat pada bayi perempuan masih terjadi di beberapa negara. Masih banyak klinik maupun rumah sakit yang menyediakan praktik ini karena mereka percaya bahwa sunat pada bayi perempuan lebih aman jika dilakukan secara medis.
Padahal, sunat merupakan tindakan berbahaya dan tidak memiliki manfaat kesehatan, seperti mengalami pendarahan yang hebat, gangguan buang air kecil, risiko terkena kista hingga meningkatkan risiko kematian bayi baru lahir.
Umumnya, luka sunat pada bayi perempuan membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk sembuh. Sementara itu, sunat bayi laki-laki cenderung lebih lama setidaknya 1 bulan.
Hukum Sunat Bayi Perempuan di Indonesia
Sunat bayi perempuan sudah ada sejak lama dan telah menjadi budaya atau tradisi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Komunitas internasional dan organisasi kesehatan global sudah menentang tindakan ini karena bisa membahayakan kesehatan tubuh.
Bahkan, pemerintah sudah resmi menghapuskan hukum sunat bayi perempuan di Indonesia. Melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan, resmi menghapus praktik sunat pada perempuan yang tercantum pada pasal 102.
Isi dari pasal 102 dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023 mengenai sebagai salah satu upaya kesehatan reproduksi bayi, balita, dan anak prasekolah yaitu menghapus praktik sunat perempuan.
Bahaya Sunat untuk Perempuan
Berikut adalah sejumlah bahaya sunat untuk perempuan:
1. Sulit Buang Air Kecil
Dampak sunat pada anak perempuan adalah mengalami kesulitan buang air kecil. Kondisi ini dapat terjadi akibat penyumbatan uretra dan infeksi saluran kemih.
Beberapa gejala lainnya bisa berupa nyeri perut bagian bawah dan sering buang air kecil dalam jumlah kecil. Apabila kondisi ini semakin memburuk, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Baca Juga: 18 Fakta Bayi Baru Lahir yang Jarang Orang Tahu
2. Gangguan Menstruasi
Salah satu dampak sunat pada anak perempuan adalah bisa mengalami gangguan menstruasi saat remaja dan dewasa. Gangguan ini memiliki gejala, seperti kram yang menyakitkan, pendarahan hebat, atau tidak mengalami pendarahan sama sekali.
Konsumsi obat medis, seperti ibuprofen dan naproxen dapat meredakan rasa nyeri akibat gangguan menstruasi. Sebelum konsumsi obat ini, sebaiknya berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan dosis obat yang tepat.
3. Masalah Kesehatan Vagina
Bahaya sunat bagi anak perempuan mampu meningkatkan risiko masalah kesehatan vagina. Kondisi ini terdiri dari berbagai penyakit, seperti vaginosis bakterialis, klamidia, dan pendarahan vagina.
Gangguan pada vagina bisa menyebabkan stres dan memengaruhi rasa percaya diri. Bahkan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko masalah kesuburan.
4. Gangguan Kesehatan Seksual
Perbedaan bayi perempuan yang disunat dan tidak disunat dapat diketahui dengan adanya pemotongan kulit penutup klitoris. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kelainan kesehatan seksual, seperti hilangnya hasrat atau minat terhadap seks.
Gangguan kesehatan seksual juga berkaitan dengan perubahan fisik yang memengaruhi keintiman. Kondisi ini menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim sehingga membuat Anda tertekan.
5. Adanya Komplikasi Persalinan
Bahaya sunat untuk perempuan selanjutnya adalah adanya komplikasi persalinan. Komplikasi ini dapat berupa robekan perineum, masalah dengan tali pusar, dan ketuban pecah lebih awal.
Jika mengalami komplikasi persalinan, dokter merekomendasikan perawatan medis segera mungkin untuk mencegah masalah kesehatan yang semakin parah. Oleh sebab itu, bayi perempuan sebaiknya tidak menjalani prosedur sunat.
Baca Juga: Bayi Sering Kentut, Normal? Ini Penyebab dan Penanganannya
6. Risiko Penularan HIV
Sunat pada bayi perempuan berisiko tinggi mengalami penularan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Infeksi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
Pada kondisi yang parah, HIV bisa menyebabkan penumonia dan tuberkulosis yang mampu mengancam nyawa. Penularan HIV dapat dicegah dengan menghindari seks bebas, berbagi jarum suntik, atau transfusi darah dengan penderita.
Jika anak mengalami masalah kesehatan tersebut akibat sunat, sebaiknya kunjungi dokter kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Riana
Source:
- BPK. Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Agustus 2024.
- Healthline. Everything You Need to Know About Baby Circumcision. Agustus 2024.
- WHO. Female Genital Mutilation. Agustus 2024.