Ditulis oleh Tim Konten Medis
Proses inseminasi buatan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu ovulasi, persiapan sampel sperma, dan inseminasi. Sebelum menjalani prosedur ini, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu agar menentukan perawatan kesuburan yang tepat.
Proses inseminasi buatan biasanya berlangsung sekitar 15-20 menit.
Kemandulan atau infertilitas adalah gangguan pada sistem reproduksi pria atau wanita yang ditandai dengan kegagalan untuk hamil setelah 1 tahun mencoba melakukan aktivitas seksual secara rutin tanpa pengaman. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti pola hidup tidak sehat hingga masalah kesehatan tertentu.
Beberapa penyebab infertilitas dapat dicegah dengan perawatan mandiri di rumah atau pengobatan medis sesuai anjuran dokter. Selain itu, penanganan kondisi ini juga sering melibatkan teknologi reproduksi berbantu, seperti inseminasi buatan (IUI).
Apa Itu Inseminasi Buatan (IUI)?
Inseminasi buatan atau intrauterin (IUI) adalah prosedur kompleks yang mampu mengatasi gangguan kesuburan. Dokter atau ahli medis profesional dapat melakukan prosedur ini dengan menempatkan sperma yang telah dipersiapkan secara khusus ke dalam rahim.
Tujuan inseminasi buatan adalah untuk meningkatkan peluang kehamilan pada penderita infertilitas. Namun, kemampuan pasangan atau seseorang untuk hamil biasanya bergantung pada berbagai kondisi tertentu, di antaranya:
- Sperma donor: Ini berarti seseorang menyumbangkan sperma bagi pasangan yang tidak memiliki sperma atau rendahnya kualitas sperma untuk bisa hamil.
- Infertilitas tanpa penyebab jelas: IUI menjadi salah satu pengobatan untuk mengatasi infertilitas tanpa penyebab jelas. Prosedur ini menggunakan obat-obatan untuk membantu ovarium dalam memproduksi sel telur.
- Alergi air mani: Meskipun jarang terjadi, alergi terhadap protein dalam air mani bisa menyebabkan reaksi, seperti sensasi terbakar dan pembengkakan.
- Masalah pada serviks: Kondisi ini bisa menyebabkan infertilitas akibat lendir serviks yang menghambat perjalanan sperma untuk mencapai sel telur.
- Gangguan ovulasi: Ini berarti tubuh mengalami kurangnya ovulasi atau berkurangnya jumlah sel telur.
- Endometriosis: Kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh di rahim dan menyebabkan rasa nyeri hingga memicu gangguan kesuburan.
- Masalah pada sperma: Beberapa pasangan mengalami kesulitan hamil karena adanya masalah pada sperma, seperti perubahan jumlah, ukuran, bentuk, dan pergerakan sperma.
Selain itu, keuntungan inseminasi buatan dapat berupa meningkatkan jumlah sperma yang sehat sehingga mampu mencapai saluran tuba saat masa subur wanita. Sebelum menjalani prosedur ini, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar terhindar dari risiko efek samping yang terjadi.
Baca Juga: Manfaat Bayi Tabung (IVF) untuk Program Kehamilan
Tahapan dalam Proses Inseminasi Buatan (IUI)
Banyak yang bertanya “Berapa lama proses inseminasi buatan?” Proses inseminasi buatan biasanya berlangsung sekitar 15-20 menit.
Berikut ini adalah beberapa tahapan inseminasi buatan:
1. Ovulasi
Tahap awal teknik inseminasi buatan adalah mengetahui waktu ovulasi. Hal ini sangat penting untuk memastikan sperma yang disuntikkan waktu yang tepat sehingga mendukung kehamilan yang sehat.
Anda dapat mengetahui waktu ovulasi atau masa subur dengan menggunakan beberapa metode, seperti:
- Metode kalender: Cobalah untuk memberikan tanda saat mengalami hari pertama haid di kalender atau aplikasi pelacak menstruasi. Umumnya, wanita dapat mengalami ovulasi sekitar 12-14 hari sebelum siklus haid terjadi.
- Suhu tubuh basal: Salah satu tanda masa ovulasi adalah terjadinya peningkatan suhu tubuh sebanyak setengah derajat celcius. Anda bisa menggunakan alat termometer khusus untuk melacak waktu subur sebelum tidur atau pagi hari.
- Lendir serviks: Umumnya, lendir serviks saat masa ovulasi cenderung berwarna bening dan licin hampir serupa dengan putih telur. Cairan ini bisa memudahkan sperma berenang untuk menuju sel telur.
- Alat prediksi ovulasi di rumah: Alat ini mampu mendeteksi hormon luteinisasi dalam urine. Cara kerjanya hampir sama dengan testpack kehamilan.
Bukan hanya itu saja, dokter juga mampu mengetahui tanda-tanda sel telur matang dari pemeriksaan USG transvaginal atau tes darah. Terkadang, pasien akan diberikan suntikan human chorionic gonadotropin (hCG) atau obat kesuburan lainnya untuk meningkatkan ovulasi dengan satu atau lebih sel telur.
Setelah hormon LH terdeteksi, proses inseminasi buatan dengan memasukkan sperma ke dalam rahim bisa terjadi dalam waktu 24-36 jam.
2. Persiapan Sampel Sperma
Pada hari proses inseminasi buatan, pasien dapat menyediakan sampel sperma segar untuk dikirim ke laboratorium. Namun, Anda juga bisa memberikan sampel jauh-jauh hari yang akan dibekukan hingga waktunya tiba digunakan.
Jika menggunakan donor sperma, dokter dapat menyiapkan dan mencairkan sampel sperma saat proses inseminasi buatan berlangsung. Persiapan ini disebut sebagai “pencucian sperma” yang mengeluarkan sejumlah sperma sehat yang terkonsentrasi.
Pencucian sperma mampu menghilangkan zat kimia dalam air mani yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada wanita. Hal ini sangat penting untuk mendukung kehamilan secara maksimal.
Ahli medis mencairkan sperma pada suhu ruangan selama 30 menit dan menambahkan zat kimia tidak berbahaya untuk memisahkan sperma yang paling aktif. Prosedur ini juga menggunakan sentrifus untuk mengumpulkan sel reproduksi pria terbaik.
Baca Juga: Rincian Biaya Program Bayi Tabung Sesuai Siklus IVF
3. Inseminasi
Dokter dapat memasukkan spekulum ke dalam vagina, lalu kateter melalui serviks hingga ke dalam rahim. Kemudian, pasien akan disuntikkan sampel sperma yang telah dicuci ke dalam rahim.
Setelah proses penyuntikan, ahli medis dapat meminta pasien untuk berbaring sejenak selama 10-30 menit. Tanda inseminasi berhasil adalah ketika sperma membuahi sel telur dan menempel pada lapisan rahim sehingga memicu kehamilan.
Pada kondisi ini, dokter juga dapat memberikan obat progesteron setelah proses inseminasi buatan terjadi. Obat ini bertujuan untuk menjaga lapisan rahim dan meningkatkan peluang implantasi pada tubuh wanita.
Anda dapat melakukan tes kehamilan sekitar 2 minggu setelah proses IUI. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan manfaat secara maksimal.
Perlu diingat bahwa setelah proses inseminasi buatan, ada beberapa gejala ringan yang mungkin terjadi, seperti kram ringan dan bercak selama 1-2 hari. Kondisi ini hanya berlangsung sementara dan kebanyakan orang bisa segera beraktivitas seperti biasa kembali.
Kapan Harus Mulai IUI?
Anda dapat menjalani proses IUI ketika mengenali tanda-tanda infertilitas yang terjadi. Misalnya, siklus haid tidak teratur, disfungsi seksual, dan perubahan pertumbuhan rambut.
Segera berkonsultasi dengan dokter apabila Anda dan pasangan sudah mencoba berhubungan intim tanpa pengaman selama 1 tahun dan tidak mengalami kehamilan. Anda bisa kunjungi Ciputra IVF Center terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Ciputra IVF Center adalah layanan kesehatan yang membantu Anda untuk mendambakan keturunan dengan program bayi tabung dan inseminasi buatan (IUI). Layanan ini menggunakan teknologi reproduksi modern yang mampu mendapatkan kehamilan sehat.
Baca Juga: Bayi Tabung: Prosedur, Manfaat, Risiko, Biaya, dan Tipsnya
Sekarang, Anda tidak perlu khawatir lagi untuk mempertimbangkan memiliki anak di masa depan. Cek layanan Ciputra IVF Center mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. IUI (Intrauterine Insemination). November 2024.
- WebMD. Infertility and Artificial Insemination. November 2024.
- World Health Organization. Infertility. November 2024.